Penulis : Vira Damayanti & Zahra Zhafirah
Tangerang – Mengikuti organisasi, mengelola usaha dan juga bekerja tetapi bisa tetap terus fokus berkuliah, bahkan mendapatkan IPK yang bagus bukanlah suatu hal yang mudah.
Dhifty Syafdhal Azqari atau yang biasa disapa dengan Dhifty adalah seorang mahasiswa UIN Jakarta yang berhasil membuktikan bahwa dengan mengikuti organisasi, mengelola usaha dan juga bekerja, ia juga bisa tetap fokus dengan kuliah nya bahkan mendapatkan IPK 4.00 dalam dua semester berturut – turut yaitu semester 3 dan semester 4.
Sudah kurang lebih 2 tahun, Dhifty mengikuti 2 organisasi dari kampusnya yaitu himpunan mahasiswa dari program studi manajemen yaitu menjabat sebagai kepala departemen bagian sosial dan keagamaan dan juga ia mengikuti mudabirroh atau asisten ustadzah (dosen) dengan kegiatan yaitu membimbing mahasantri yang ada di Pesantren UIN Jakarta (Al-Jami’ah) sekaligus menjadi asisten ustadzah (dosen) untuk memandu jalannya kegiatan pembelajaran di Pesantren.
Mahasiswa UIN Jakarta yang satu ini juga, selain mengikuti organisasi dari kampus nya, ia juga sedang mengelola bisnis kuliner yang dimilikinya yang bernama Tomyummy. Bisnis tersebut sudah berjalan kurang lebih 2 tahun selama masa pandemi.
“Karena sekarang lagi pandemi, kan kita sukanya sama makanan siap saji ya. Jadi aku menyediakan makanan siap saji untuk nemenin konsumen – konsumen diluar sana, kaya misalkan sebagai temen nonton film gitu,” ujar Dhifty saat diwawancarai via google meet pada Jumat (29/10/2021) lalu.
Selain mengikuti organisasi dan juga mengelola usaha kuliner yang dimilikinya, Dhifty juga mengajar les private untuk anak kelas 1 SD hingga 6 SD khusus untuk pelajaran umum dan juga tahfidz.
Ternyata dari hasil mengajar mengaji dan menjadi mudabirroh di kampus nya, dimana sebagai seorang mudabirroh, Dhifty juga dibantu untuk mengasah bakat murrotal Al – Qur’an nya, jadi ketika ada acara hari besar islam baik di kampus maupun di tempat tinggal nya, ia sering dipanggil untuk mengisi acara tersebut sebagai seorang qari.
Dari pengalamannya mengisi acara sebagai seorang qari, akhirnya Dhifty memberanikan diri untuk mengikuti lomba – lomba murrotal Al-Qur’an dan hingga sekarang ini ia sudah 3 kali mengikuti lomba murrotal Al-Qur’an dan selalu mendapatkan juara 1.
Karena banyaknya kegiatan yang Dhifty ikuti, ada beberapa tips dari Dhifty tentang bagaimana cara ia dalam hal membagi waktu.
“Kalo dari aku sih, sebenernya tergantung bagaimana cara kita untuk memanajemen waktu ya. Saat kuliah pasti akan ada hari dimana kita engga ada jadwal kuliah kan, jadi di hari – hari kosong itu biasanya aku isi dengan mengelola bisnis aku jadi aku open PO untuk bisnisku, mengajar, trus juga rapat atau diskusi di organisasi, aku sesuain aja semua kegiatannya dan biar engga bentrok antara 1 kegiatan dengan kegiatan lain, aku biasanya juga membuat time table dan notes untuk kegiatan aku setiap hari nya, jadi semua kegiatan aku bisa tersusun dengan rapih dan bisa berjalan dengan baik juga pastinya,” ujar Dhifty saat diwawancarai via google meet pada Jumat (29/10/2021) lalu.
Selain tips dalam membagi waktu, Dhifty juga membagikan tips agar bisa konsisten belajar untuk mendapatkan IPK 4.00. Yang pertama, pastikan bahwa jurusan yang kita pilih merupakan passion dari diri kita sendiri, agar saat sedang mengikuti perkuliahan kita bisa aktif bukan karena terpaksa tetapi karna kita menyukainya dan enjoy dengan perkuliahan tersebut.
Tips kedua, yaitu kita tidak perlu belajar yang berlebihan, tetapi yang terpenting adalah kita memahami materi yang kita pelajari. Tips ketiga, usahakan membuka grup diskusi dengan teman-teman atau dengan dosen. Tips terakhir, point ini sangat penting dan merupakan point utama bagi Dhifty, yaitu berdoa. Karna menurut Dhifty jika kita sudah usaha dan ikhtiar sungguh-sungguh, tetap akan kurang jika kita tidak berdoa.
Jika berbicara mengenai perkuliahan daring ternyata dengan adanya perkuliahan daring ini semangat belajar yang Dhifty miliki justru lebih bertambah dan membuat ia termotivasi untuk mencari tahu sendiri jika ada materi yang masih belum dipahami. Tetapi menurut nya, kekurangan dari perkuliahan online ini membuat diskusi materi yang selama ini ia lakukan dengan teman – teman nya menjadi kurang efektif.
Semoga Dhifty, bisa menjadi contoh dan motivasi bagi anak – anak remaja di Indonesia, agar bisa memanfaatkan waktu luang dengan hal – hal yang berguna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H