Sumber daya manusia memegang peranan krusial dalam keberhasilan perusahaan. Namun, tantangan utama yang sering dihadapi adalah menciptakan budaya kerja produktif yang dapat meningkatkan kinerja organisasi. Salah satu pendekatan strategis untuk mengatasi tantangan ini adalah penerapan Quality of Work Life (QWL).
Apa itu quality of work life?Â
Quality of work life merupakan sebuah pendekatan sistem yang dilaksanakan manajemen perusahaan untuk meningkatkan produktivitas karyawannya. Bernardin dan Joice (1993) (dalam Maemunah, Sadkar,dan Ryana 2015) Quality of Work Life(QWL) adalah tingkat individu-individu yang merasa puas atas kebutuhan-kebutuhan penting mereka, seperti kebutuhan untuk bebas. Dengan menerapkan QWL yang baik membuat karyawan lebih sehat, lebih berkomitmen, lebih aman dalam bekerja dan memproduksi lebih banyak barang, serta akan mengurangi pengeluaran organisasi (Horst dkk, 2014).
QWL menghasilkan lingkungan kerja yang lebih manusiawi. Penerapan QWL bertujuan untuk berusaha memenuhi kebutuhan tingkat tinggi karyawan dan kebutuhan pokok karyawan. Pengelolaan manajemen sumber daya manusia dengan menerapkan QWL ditujukan untuk mewujudkan kehidupan kerja yang berkualitas sehingga pada akhirnya mencapai kinerja yang unggul, produktivitas yang tinggi dan mencapai kepuasan diri dan lingkungan kerja.
Menurut Yuhista et al., (2017) indikator penilaian QWL yaitu, (1) Keterlibatan pekerja, (2) Kemajuan profesional, (3) menyelesaikan perselisihan, (4) Berkomunikasi, (5) Occupational health (6) Worksafety (7) Wage and (8) Pride
Mengapa Quality Of Work Life Itu Penting ?Â
penerapan prinsip-prinsip yang memperhatikan sisi Quality Of Work Life ditempat kerja dapat memberikan beberapa keuntungan seperti terjaminnya kesejahteraan mereka, memiliki iklim dan kondisi bekerja yang baik dan pada akhirnya membawa dampak psikologis pada pribadi setiap pegawai itu sendiri. Selain itu juga memiliki tujuan seperti:
- Menciptakan lingkungan kerja yang lebih demokratis di mana setiap orang memiliki kesamaan kesempatan dalam menyuarakan pendapat tanpa ada tekanan.
- Meningkatkan profitabilitas perusahaan
- Meningkatkan rasa nyaman dan aman bagi pegawai
- Mendukung perkembangan setiap pegawai dan meningkatkan pertumbuhannya
- Memuaskan kebutuhan pribadi pegawai
- Meningkatkan kualitas produk maupun jasa perusahaan
- Menurunkan tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja
Quality of work life juga berpengaruh dalam meningkatkan emosi,mengurangi stress,meningkatkan kepuasan kerja,retensi karyawan.
Strategi Mengoptimalkan Quality Of Work LifeÂ
Ada banyak cara untuk mengoptomalkan quality of work life salah satunya yaitu:
- Lingkaran kualitas (quality circles), adalah kelompok kecil yang bertemu secara teratur dengan pimpinan umum untuk mengidentifikasikasi dan memecahkan masalahmasalah yang berhubungan.
- Variasi team building. Quality circles merupakan bentuk khusus dari team building. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa team building biasanya terdiri atas orangorang dari departemen yang berbeda. Sebagai tambahan tim tersebut hanya dibentuk untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan kemudian dibubarkan jika masalah telah teratasi.
- System sosioteknikal, merupakan intervensi terhadap suatu kerja terutama dari segi pekerjaannya, kelompok kerjanya dan hubungannya antara pekerja dan teknologi yang mereka gunakan untuk melakukan pekerjaannya
- Job enrichment, adalah upaya untuk memperkayaisi suatu pekerjaan atau jabatan dengan tujuan memuaskan higer order needs pada karyawannya.
- Job enlargement, adalah upaya untuk memperluas atau memperbesar variasi tugas dari suatu pekerjaan dengan tujuan agar tidak monoton
- Kodeterminasi, merupakan system dimana wakilwakil pekerja diberi kesempatan untuk mendiskusikan dan memilih keputusankeputusan yang mempengaruhi nasib para pekerja. Untuk para ahli personalia internasional, kode terminasi adalah sebuah perimbangan dalam design pekerjaan secara keseluruhan
- Kelompok kerja mandiri, adalah tim yang terdiri atas pekerja, tanpa seorang pemimpin formal perusahaan, dimana mereka sendiri yang memutuskan banyak hal tersebut diputuskan oleh supervisor. Sebagai contoh kelompok ini menetapkan sendiri distribusi tugas, hari libur organisasi, serta seleksi dan training atas rekanrekan barunya di organisasi.