Yuk, jelajahi kisah inspiratif dari buku The Midnight Library' Perpustakaan Tengah Malam' buku ini merupakan novel fiksi yang ditulis oleh penulis berkebangsaan Inggris bernama Matt Haig. Matt Haig merupakan pengarang novel sekaligus seorang Jurnalis dari karyanya Matt pernah memenangkan penghargaan Blue Peter Award dan The Smarties Book Prize. Buku ini juga terpilih sebagai 'Buku Fiksi Tahun ini' di penghargaan Buku Inggris 2021.
Buku The Midnight Library menceritakan kisah hidup dari 'Nora Seed' seseorang yang merasa bahwa hidupnya tidak lagi berguna hingga akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Tetapi anehnya Nora Seed justru mendapatkan kesempatan untuk mencoba berbagai macam versi kehidupan yang ingin dijalaninya.
Gimana penasaran kan sama kisah dari Nora Seed ? Baca review ini untuk tahu kenapa buku nya harus jadi list daftar bacaan kamu!
Cerita ini bermula ketika Nora Seed merasa bahwa hidupnya diisi oleh berbagai macam penyesalan dan kegagalan. Hal tersebut lah yang membuat Nora Seed menjadi depresi dan memutuskan untuk bunuh diri. Ketika mencoba bunuh diri Nora Seed tidak langsung meninggal begitu saja. Nora Seed justru berakhir terjebak di sebuah perpustakaan yang di dalamnya terdapat buku -buku yang jumlahnya tidak terhingga.
Ketika ia baru saja tiba di dalam perpustakaan Nora Seed terkejut karena bertemu dengan Mrs. Elm seorang pustakawati di sekolahnya dahulu. Mrs. Elm menjelaskan bahwa ternyata di antara kehidupan dan kematian terdapat sebuah perpustakaan. Di mana tiap --- tiap buku menyediakan satu kesempatan untuk mencoba kehidupan versi lain yang ingin dijalaninya.
Nora Seed harus segera membuat keputusan, ia dihadapkan dengan berbagai kemungkinan - kemungkinan yang dapat mengubah hidupnya. Hal ini adalah hal yang ia nantikan karena bisa saja ia mendapatkan jawaban atas segala dugaan atau sebuah pertanyaan -pertanyaan yang selalu muncul di dalam dirinya.
Ketika hidup Nora Seed selalu berandai - andai, seperti andai saja ia memiliki karir yang berbeda dan tidak putus dengan mantan kekasih, andai saja ia tidak berhenti menjadi atlet renang, andai saja ia ikut sahabat nya pindah ke Australia dan andai saja ia tidak mengundurkan diri dari The Labyrinth sebagai vokalis, andai saja ia tidak telat mengajar les pisano, andai saja ia tidak dipecat sebagai penjaga toko dan andai -andai saja yang lainnya.
Nora Seed memiliki kesempatan untuk mencoba satu persatu kehidupan lainnya. Berbagai macam kehidupan sudah ia coba mulai dari menjadi artis terkenal, seorang glasiolog, seorang pembicara hingga kehidupan lainnya.
Tetapi ketika akhirnya ia mencoba berbagai kehidupan yang ia inginkan nyatanya selalu saja ada hal yang membuatnya kecewa dan sedih. Karena itulah dirinya sadar bahwa hal -hal yang ia sesalkan tidak juga membuat hidupnya sempurna.
Ketika Nora Seed sadar dan akhirnya menerima hidupnya dengan suka cita, hidup Nora Seed ternyata jauh lebih baik. Nora Seed akhirnya menjadi dekat dengan kakaknya Joe, ia juga tetap mengajar les piano dan akhirnya ia berkomunikasi dengan Izzy setelah sekian lama lost contact.
The Midnight Library menggunakan alur maju mundur karena berlatar belakang antara masa sekarang dan masa depan dimana Nora Seed mencoba berbagai kehidupan. Buku ini memiliki plot yang sangat menarik. Dan entah mengapa walaupun bukunya tidak terlalu tebal tetapi saya merasa kisah Nora Seed sangat amat panjang.
Mungkin karena buku The Midnight Library menceritakan kisah yang sangat amat dekat dengan realita dimana kita memang sebagai manusia sering memiliki perasaan menyesal dan selalu berandai -andai memiliki kehidupan yang sempurna. Terkadang kita selalu menyalahkan hidup kita sendiri dan menganggap bahwa hidup orang lain jauh lebih baik dari pada kita.
Padahal hidup bukanlah perlombaan tentang siapa yang jauh lebih baik atau tidak tetapi tentang semua hal yang membuat kita jadi terus belajar. Bahwa hidup tentang bagaimana kita menjalaninya dengan suka cita dan terus bersyukur.
Buku ini sangat menarik karena melalui kisah dari Nora Seed kita sebagai pembaca dibuat untuk kembali merenungkan kehidupan kita sendiri dan membuat kita lebih mensyukuri apa yang terjadi di kehidupan kita sekarang. Karena bisa saja sebuah penyesalan yang terjadi atau yang kita miliki sekarang adalah versi terbaik dari hidup kita.
The Midnight Library sangat cocok dibaca ketika kita merasa sedang kehilangan arah atau kehilangan makna hidup. Dari buku ini tentunya kita akan menemukan arti makna hidup diri sendiri dan sadar akan pentingnya rasa syukur dalam menjalani hidup.
Dan karena buku ini bercerita mengenai 'hidup' tentu saja banyak sekali kalimat -kalimat yang menyentuh hati ketika dibaca. Salah satu kalimat yang paling saya sukai dari buku ini adalah " Jangan pernah meremehkan arti penting dari hal -hal kecil "
Karena mungkin saja hal-hal kecil yang kita anggap biasa atau remeh ternyata menjadi sumber kebahagian kita yang kita tidak sadari. Tentunya banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari buku ini. Karenanya saya merasa buku ini adalah buku yang harus di baca setidaknya sekali seumur hidup.
Untuk kamu yang senang dengan buku- buku yang inspiratif atau mungkin kamu yang sedang kehilangan makna hidup, buku The Midnight Library adalah salah satuu buku yang wajib banget kamu baca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
