buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring, di buku ini Henry Manampiring ngajak kita diskusi ringan tentang apa yang bisa kita kendalikan dalam hidup dan apa yang enggak bisa, yap yang sering disebut dikotomi kendali. Artikel ini akan bahas tentang apa itu dikotomi kendali? jadi disimak ya!Â
Kalian pasti sudah ga asing kan? samaApa itu dikotomi kendali?
Konsep dikotomi kendali adalah konsep yang mengajarkan kita untuk tidak terlalu memikirkan hal- hal yang berada di luar kendali kita dan hanya fokus terhadap hal- hal yang dapat kita kendalikan.
Misalnya : opini atau pendapat orang lain mengenai kita. Seharusnya kita tidak terlalu memikirkan atau menghawatirkan opini orang lain mengenai diri kita, karena hal tersebut merupakan hal yang tidak dapat kita kendalikan.
Beberapa hal tidak di bawah kendali antara lain:Â
- Tindakan dan opini orang lain;Â
- Popularitas ;Â
- Kesehatan dan kekayaan;
- Kondisi saat kita lahir;Â
- Peristiwa alam seperti cuaca, hujan, gempa bumi.Â
Sedangkan, beberapa hal di bawah kendali yaitu:
- Pertimbangan, opini, atau persepsi kita;Â
- Keinginan kita; Tujuan kita;Â
- Segala sesuatu yang merupakan pikiran dan tindakan kita sendiri.
Filosofi Stoisisme mengajarkan kita bahwa kehahagiaan selalu datang dari hal- hal yang dapat kita kendalikan dan tidak bergantung pada hal-hal di luar kendali kita. Jika ingin hidup damai dan tentram tentu kita harus menerapkannya di dalam kehidupan sehari hari. Mungkin memang awalnya sulit tetapi jika kita sudah terbiasa maka hidup damai dan tentram akan mendatangi kita.Â
Diingat ya dalam hidup ini kita yang mempunyai kendali atas diri kita tetapi memang ada juga hal- hal yang harus kita nikmati saja. Bukan stress yang membunuh kita, tapi reaksi kita terhadapnya. Karena sebenarnya, masalahnya bukan stress itu sendiri tetapi presepsi kita -Filosofi Teras.Â
Nah itulah penjelasan singkat mengenai di kotomi kendali, sebenarnya ada banyak banget hal yang menarik di dalam buku filosofi teras, jadi yakin gamau baca buku nya ? untuk kamu yang sering overthingking buku ini wajib banget untuk kamu baca, karena memang bukunya sebagus itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H