Mohon tunggu...
Zahra Tunnisa
Zahra Tunnisa Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Baik menjadi orang Penting, tetapi lebih penting menjadi orang Baik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi dari Djody (Jatuh Cintalah Dengan Seni!): Matahari dan Cahaya

16 Desember 2024   02:49 Diperbarui: 16 Desember 2024   02:49 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih kah kau berjalan di tempat 

Dimana aku selalu menjadi pangeran berkudamu?

Masih kah kau telurusi ruang waktu dengan

Logika dan rasa yang kita ciptakan bersama?

Tanpa kau tampikan

Kau selalu saja mencuri perasaanku

Dengan senyumanmu yang tak terelakan

Kau bagai angin yang berhembus 

Mengelilingiku dengan kekosongan 

Pikiranku,

Dan nuraniku

Tiap aku melukis, aku seperti sedang 

Membelai rambutmu yang terurai

Tiap aku menatap lukisan, aku seperti

Melihat kau tersenyum indah menantiku

Tiap aku mengangkat canvasku, aku seperti

menghayal kau berayun di pangkuanku

Lalu kita menari di atas padang rumput 

Nan hijau lagi penuh

Hanya kau dan aku

Bagai matahari dan cahayanya

-Depok, 15 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun