Masih kah kau berjalan di tempatÂ
Dimana aku selalu menjadi pangeran berkudamu?
Masih kah kau telurusi ruang waktu dengan
Logika dan rasa yang kita ciptakan bersama?
Tanpa kau tampikan
Kau selalu saja mencuri perasaanku
Dengan senyumanmu yang tak terelakan
Kau bagai angin yang berhembusÂ
Mengelilingiku dengan kekosonganÂ
Pikiranku,
Dan nuraniku
Tiap aku melukis, aku seperti sedangÂ
Membelai rambutmu yang terurai
Tiap aku menatap lukisan, aku seperti
Melihat kau tersenyum indah menantiku
Tiap aku mengangkat canvasku, aku seperti
menghayal kau berayun di pangkuanku
Lalu kita menari di atas padang rumputÂ
Nan hijau lagi penuh
Hanya kau dan aku
Bagai matahari dan cahayanya
-Depok, 15 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H