Mohon tunggu...
Zahratul Alifah
Zahratul Alifah Mohon Tunggu... Lainnya - College student

Idk what I'm doing here

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Spesies Laut Dalam: Humpback Anglerfish

31 Desember 2021   17:45 Diperbarui: 31 Desember 2021   20:03 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak sekali biota di laut, mulai dari ekosistem pesisir hingga laut dalam. Laut dalam memiliki banyak sekali spesies yang tidak terjamah, dan tidak banyak orang mengetahui isi biota yang ada di laut dalam. Pada tulisan ini, saya akan membahas beberapa hal tentang salah satu spesies laut dalam yang bernama humpback anglerfish (terjemahan: ikan pemancing bungkuk). Klasifikasi ilmiah dari spesies tersebut adalah sebagai berikut:

Kingdom: Animalia

Phylum: Chordata

Class: Actinopterygii

Order: Lophiiformes

Family: Melanocetidae

Genus: Melanocetus

Species: Melanocetus johnsonii

Keterangan gambar: humpback anglerfish jantan (atas) dan betina (bawah). Sumber: AnimalSpot.net
Keterangan gambar: humpback anglerfish jantan (atas) dan betina (bawah). Sumber: AnimalSpot.net

Humpback anglerfish biasa disebut juga sebagai humpback blackdevil atau Johnson’s anglerfish, dan merupakan anggota famili black seadevils (Melanocetidae). Spesies ini merupakan dimorfik seksual, dengan ukuran betina yang jauh lebih besar dari jantan. Spesies betina dapat tumbuh hingga berukuran 18 cm, sedangkan spesies jantan hanya dapat tumbuh sampai ukuran 2,9 cm.

Spesies ikan ini umumnya tersebar di kedalaman mesopelagik (200—1000 m di bawah permukaan) di perairan tropis dan iklim sedang di seluruh dunia. Namun, M. johnsonii dan satu spesies lain dari famili Melanocetidae (M. murrayi) terdistribusi paling luas di samudra Pasifik, Atlantik, dan Hindia. Di perairan Antartika, terdapat spesies lain (M. rossi) yang secara morfologi sangat mirip dengan M. johnsonii dan M. murrayi. Bahkan, seorang peneliti mensugestikan bahwa M. rossi secara keseluruhan sangat mirip dengan humpback anglerfish dan hal ini dapat membuktikan bahwa keduanya merupakan spesies sinonim.

M. johnsonii memiliki ciri-ciri sebagai berikut: tubuh lunak tanpa sisik dan sirip perut; ikan hidup berwarna gelap (coklat, hitam, abu-abu); memiliki ilicium pendek dengan esca bulat di moncong; sirip punggung memiliki 13—15 jari, sirip dubur memiliki 4 jari, sirip dada memiliki 17—22 jari, dan; betina memiliki kepala dan mulut yang besar serta gigi runcing panjang.

Salah satu ciri khas spesies ikan ini adalah umpan yang mereka miliki. Umpan ini dipenuhi oleh bakteri yang membuat cahayanya sendiri, dan ini digunakan untuk menarik mangsa. Mereka biasanya memangsa krustasea pelagis, ikan, dan lainnya. Cara mereka menarik mangsa adalah dengan menggerakan cahaya dan umpannya bolak-balik.

Dalam perilaku reproduksi, umpan spesies ikan ini dapat dilakukan untuk menarik pasangan. Hal ini dilakukan oleh spesies ikan betina untuk menarik jantan. Tidak seperti ikan pemancing lainnya, jantan dari spesies M. johnsonii tidak hidup sebagai parasit setelah menempel dan membuahi betinanya. Untuk spesies M. johnsonii, jantan dan betina hanya melakukan penyatuan singkat, kemudian jantan melepaskan diri dan mencari betina lain. Fertilisasi dilakukan secara eksternal, yaitu dengan cara betina melepaskan telurnya ke kolon air dalam, kemudian jantan segera melepaskan spermanya yang nantinya akan menemukan dan membuahi telur betina.

Daftar Pustaka

 

Animal Spot. 2021. Humpback Anglerfish. 1 hlm. https://www.animalspot.net/humpback-anglerfish.html, diakses 28 Desember 2021 pk. 19:43.

Oceana. 2021. Ocean Fishes: Deep Sea Anglerfish. 1 hlm. https://oceana.org/marine-life/deep-sea-anglerfish/, diakses 29 Desember 2021 pk. 20:52.

Orlov, A. M., S. Y. Orlova, A. A. Volkov & D. V. Pelenev. 2015. First record of humpback anglerfish (Melanocetus johnsonii) (Melanocetidae) in Antarctic waters. Polar Research 34(1).

Pietsch, T. W. 1999. Melanocetidae. in Carpenter, K.E. & V.H. Niem (Eds). FAO Species Identification Guide for Fishery Purposes. The Living Marine Resources of the Western Central Pacific. Volume 3. Batoid fishes, chimaeras and bony fishes part 1 (Elopidae to Linophrynidae). FAO, Rome. Pp. iii-vi, 1398-2068.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun