M. johnsonii memiliki ciri-ciri sebagai berikut: tubuh lunak tanpa sisik dan sirip perut; ikan hidup berwarna gelap (coklat, hitam, abu-abu); memiliki ilicium pendek dengan esca bulat di moncong; sirip punggung memiliki 13—15 jari, sirip dubur memiliki 4 jari, sirip dada memiliki 17—22 jari, dan; betina memiliki kepala dan mulut yang besar serta gigi runcing panjang.
Salah satu ciri khas spesies ikan ini adalah umpan yang mereka miliki. Umpan ini dipenuhi oleh bakteri yang membuat cahayanya sendiri, dan ini digunakan untuk menarik mangsa. Mereka biasanya memangsa krustasea pelagis, ikan, dan lainnya. Cara mereka menarik mangsa adalah dengan menggerakan cahaya dan umpannya bolak-balik.
Dalam perilaku reproduksi, umpan spesies ikan ini dapat dilakukan untuk menarik pasangan. Hal ini dilakukan oleh spesies ikan betina untuk menarik jantan. Tidak seperti ikan pemancing lainnya, jantan dari spesies M. johnsonii tidak hidup sebagai parasit setelah menempel dan membuahi betinanya. Untuk spesies M. johnsonii, jantan dan betina hanya melakukan penyatuan singkat, kemudian jantan melepaskan diri dan mencari betina lain. Fertilisasi dilakukan secara eksternal, yaitu dengan cara betina melepaskan telurnya ke kolon air dalam, kemudian jantan segera melepaskan spermanya yang nantinya akan menemukan dan membuahi telur betina.
Daftar Pustaka
Â
Animal Spot. 2021. Humpback Anglerfish. 1 hlm. https://www.animalspot.net/humpback-anglerfish.html, diakses 28 Desember 2021 pk. 19:43.
Oceana. 2021. Ocean Fishes: Deep Sea Anglerfish. 1 hlm. https://oceana.org/marine-life/deep-sea-anglerfish/, diakses 29 Desember 2021 pk. 20:52.
Orlov, A. M., S. Y. Orlova, A. A. Volkov & D. V. Pelenev. 2015. First record of humpback anglerfish (Melanocetus johnsonii) (Melanocetidae) in Antarctic waters. Polar Research 34(1).
Pietsch, T. W. 1999. Melanocetidae. in Carpenter, K.E. & V.H. Niem (Eds). FAO Species Identification Guide for Fishery Purposes. The Living Marine Resources of the Western Central Pacific. Volume 3. Batoid fishes, chimaeras and bony fishes part 1 (Elopidae to Linophrynidae). FAO, Rome. Pp. iii-vi, 1398-2068.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H