Mohon tunggu...
Zahratul Aini
Zahratul Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memasak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori perkembangan moral yang di kemukakan lawerence kohlberg

18 Januari 2025   07:39 Diperbarui: 18 Januari 2025   07:39 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada level konvensional, individu mulai mempertimbangkan norma sosial dan ekspektasi orang lain dalam penilaian moral mereka. Mereka menyadari pentingnya mematuhi aturan dan menjaga hubungan baik dengan orang lain. Pada tahap ini, pemikiran moral lebih mengarah pada keinginan untuk diterima oleh masyarakat dan mematuhi norma sosial yang ada.

Tahap 3

Orientasi Konsensus Interpersonal Pada tahap ketiga, individu berfokus pada membangun hubungan yang baik dengan orang lain dan mendapatkan penerimaan dari kelompok sosial mereka, seperti keluarga, teman, atau masyarakat. Keputusan moral didasarkan pada bagaimana tindakan tersebut akan mempengaruhi citra diri mereka di mata orang lain. Misalnya, seseorang mungkin berperilaku baik untuk menjaga agar orang lain menyukainya dan tidak merasa kecewa.

Tahap 4

 Orientasi Hukum dan Ketertiban Pada tahap keempat, individu mulai memperhatikan aturan dan hukum yang berlaku di masyarakat. Moralitas dilihat sebagai kewajiban untuk mengikuti aturan sosial yang lebih besar demi menjaga ketertiban dan kestabilan dalam masyarakat. Seseorang pada tahap ini mungkin akan mematuhi aturan karena merasa bahwa aturan tersebut penting untuk menjaga tatanan sosial yang baik dan adil. Contohnya, seseorang akan membayar pajak atau menaati hukum lalu lintas bukan hanya karena takut dihukum, tetapi karena mereka merasa itu adalah kewajiban moral untuk menjaga kesejahteraan bersama.

3. Level Pasca-Konvensional (Tingkat Abstrak)

Pada level ini, individu mengembangkan pemahaman moral yang lebih kompleks dan lebih berpihak pada prinsip-prinsip universal, seperti keadilan, hak asasi manusia, dan kebebasan. Keputusan moral tidak lagi didorong oleh kepentingan pribadi atau keinginan untuk diterima oleh orang lain, melainkan oleh pemahaman individu terhadap prinsip-prinsip etika yang lebih mendalam.

Tahap 5

Orientasi Kontrak Sosial dan Hak Individu Pada tahap kelima, individu menyadari bahwa meskipun aturan dan hukum itu penting, mereka harus dipertanyakan dan dievaluasi berdasarkan apakah aturan tersebut mendukung hak asasi manusia dan kebebasan individu. Prinsip keadilan dan kesetaraan mulai lebih diperhatikan, dan individu di tahap ini lebih cenderung mendukung perubahan sosial jika aturan yang ada dianggap tidak adil. Sebagai contoh, seseorang mungkin mendukung hak-hak sipil meskipun bertentangan dengan hukum yang berlaku jika hukum tersebut dianggap tidak adil.

Tahap 6

Orientasi Prinsip Etika Universal Tahap terakhir adalah tahap di mana individu mengembangkan moralitas yang berdasarkan pada prinsip etika universal yang berlaku untuk semua orang, tanpa terkecuali. Pada tahap ini, keputusan moral diambil berdasarkan nilai-nilai seperti keadilan, hak asasi manusia, dan kesejahteraan manusia, yang mungkin bertentangan dengan hukum atau norma yang ada. Seseorang pada tahap ini mungkin akan menentang sistem yang tidak adil meskipun ada risiko besar yang ditanggung. Contohnya adalah individu yang memperjuangkan hak asasi manusia meskipun harus menghadapi penindasan atau bahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun