Piaget percaya bahwa anak-anak belajar dengan cara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman langsung. Vygotsky, di sisi lain, percaya bahwa pembelajaran terjadi melalui bantuan orang lain yang lebih berpengalaman, dan anak-anak belajar lebih baik dalam konteks sosial yang mendukung.
3. Tahap Perkembangan
Piaget berpendapat bahwa perkembangan kognitif anak terjadi dalam tahapan-tahapan yang bersifat universal dan tetap. Vygotsky, meskipun setuju bahwa perkembangan kognitif bersifat bertahap, ia lebih menekankan pada faktor sosial dan budaya dalam menentukan bagaimana dan kapan anak-anak mencapai kemampuan tertentu.
4. Peran Bahasa
Piaget melihat bahasa sebagai hasil dari perkembangan kognitif, sementara Vygotsky melihat bahasa sebagai alat utama yang memfasilitasi dan mempercepat perkembangan kognitif. Menurut Vygotsky, bahasa adalah instrumen penting dalam proses berpikir dan pemecahan masalah.
Kedua teori ini mendorong pendekatan pendidikan yang memperhatikan kebutuhan perkembangan individu siswa.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, baik Piaget maupun Vygotsky memberikan kontribusi yang sangat penting dalam memahami perkembangan sosial dan kognitif anak. Piaget fokus pada tahap-tahap perkembangan kognitif yang universal, sementara Vygotsky menekankan peran interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan tersebut. Keduanya memiliki pandangan yang saling melengkapi, di mana Piaget memberikan kerangka kerja untuk memahami tahap-tahap kognitif anak, sedangkan Vygotsky mengingatkan kita bahwa perkembangan kognitif sangat bergantung pada interaksi sosial dan budaya tempat anak tumbuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H