Maka Gus Baha tidak pernah mengeluh sebab malu dengan-Nya. Seandainya diberitahu malaikat Jibril Bahwa Gus Baha akan masuk neraka beliau tidak merasa susah, lalu memangnya bagaimana jika masuk neraka. Paling tidak kalau kita ini masuk ke neraka berarti bukti bahwa kita ini dhoif atau lemah karena ingin masuk surga tidak kesampaian. Kalau lemah berarti menunjukkan bahwa kita adalah hamba Allah.
Imam Syafi'i mengatakan dalam nazomannya, aku juga ingat dosa dosaku, sebenarnya saya juga miris melihat dosaku. Tapi aku tahu bahwa ampunan Engkau lebih besar. Walaupun engkau menyiksaku, maka aku tidak akan putus asa dengan rahmat-Mu. Meskipun karena dosaku akhirnya masuk neraka.
Jadi orang dahulu itu luar bisa jika memang kita masuk neraka apakah itu menghilangkan status kita sebagai hamba. Maka kita tetap butuh menyembah kepada Allah SWT.
Sehingga banyak orang yang masuk neraka kemudian di neraka wiridan Yaa Hanan Yaa Hanan. Kemudian Allah bertanya pada malaikat kenapa dia tetap ingat Aku padahal dia sudah Aku siksa di neraka. Lalu orang tersebut didatangi Jibril, kenapa kamu masih memuji Allah padahal kamu sudah di neraka. Dia orang itu menjawab, memang masalahnya apa?. Allah itu tetap Tuhanku, makanya tetap saja aku puji sekalipun berada di dasar neraka. Jibril berkata, Tapi kan kamu sudah dimasukkan ke neraka. Dia menjawab, aku itu memang nakal, maka dimasukkan ke neraka, tapi Allah tetap Maha Baik. Jibril menyampaikan kepada Allah bahwa dia niatnya tetap memuji Engkau sebab Engkau tetap Tuhan yang patut dipuji. Lalu Allah berkata, katakan pada dia untuk wiridan di Surga.
Mohon Maaf apabila ada kesalahan penulisan. Semoga Allah senantiasa merahmati dan melindungi Guru Guru Kita, Aamiin.