Mohon tunggu...
Ceramah Gus Baha
Ceramah Gus Baha Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Bismillah. Alhamdulillah. Kemanapun aku terjatuh aku terjatuh pada rahmatMu yaa Allah, Kemanapun aku meraih aku meraih pada rahmatMu yaa Allah

Allahumma sholi ala sayyidina Muhammad wa a'la aali sayyidina Muhammad

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gus Baha: Menuju Allah Walau Banyak Maksiat

8 Juni 2022   11:53 Diperbarui: 21 Mei 2024   17:30 2139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tidak pernah sempurna karena kita manusia. Manusia lekat dengan ketidaksempurnaan sebab kita adalah mahluk tak seperti Allah yang Maha Sempurna. Seperti dalam hal merawat istri benar atau salah, tentu terkadang salah. merawat anak terkadang salah. Tidak memberi haknya guru juga salah. Jadi dimana saja kita potensinya salah. Sehingga jika anda tidak melakukan ibadah karena ingin sempurna itu saja merupakan suatu keangkuhan. Memang kita siapa ingin sempurna.

Apalagi jika sholat was was dengan mengulang ulang takbir karena merasa belum hadir. Apakah Allah butuh hadirmu, engkau tidak hadir saja Allah tidak mengapa. Maka tidak usah was was langsung saja takbir Allahu Akbar. Paling tidak di dalam hatimu berkata Allahu Akbar Gusti, secara fakta memang benar bahwa Engkau yang Maha Besar, soal hati saya salah ya sudah biarkan, ujar Gus Baha

Tidak usah memikirkan sholat saya diterima atau tidak. Sudah sholat saja sudah keren, sebab setan melihat kita sujud saja sudah kesal. Setan melihat kita sujud itu menangis dan berkata wahai Bani Adam kalau Kalian mau bersujud maka kalian mendapat jatah surga, di saat dahulu aku disuruh sujud tidak mau maka aku dapat jatah neraka, maka setanpun menangis.

Kita sudah bisa membuat setan menangis, jangan lalu masih merasa ya Allah apakah sujudku diterima atau tidak. Lama lama bertanya Apakah ibadahku diterima atau tidak. Apa gunanya sujud kalau tidak diterima. Gus Baha mengatakan, Lah orang kok tidak tahu gunanya sujud, itu neraka. Ciri khasnya manusia itu sujud sungkeman kepada Allah. Karena jika memaksa diterima jadi bertanya apa gunanya sujud. Maka hiraukan saja mubaligh yang berkata apa gunanya sujud kalau tidak ingat Allah, apa artinya sholat kalau tidak khusyu. Sholat itu artinya ingat Allah, meski hatinya tidak ingat tetap ada ritual yang menunjukkan kita tadzim atau patuh kepada Allah SWT.

Seperti orang NU yang di pecinya ada tulisan Nahdlatul Ulama. Pasti orang yang melihatnya sudah berfikir itu hal baik  Apalagi jika ada tulisan Laa Ilaha illaLlah Muhammadar RasuluLlah. Pasti setan berfikir wah di pecinya ada tulisan Laa Ilaha illaLlah Muhammadun RasuluLlah. Begitu saja sudah lumayan (Menunjukkan ghiroh atau semangat dalam beragama Islam)

Jadi orang ingin sempurna itu sudah termasuk satu kesalahan atau keangkuhan. Maka dalam kitab Hikam karangan Ibnu Atthaillah Assakandari diantara munajatnya kepada Allah adalah Ya Allah bagaimana perilaku saya tidak baik toh awal awal perilaku ini anda yang memberikan. Kamu bisa sholat dan membaca Alquran itu kehendak Allah.

Sekarang Kita bisa mengaji itu kehendaknya Allah, lalu tidak bagus bagaimana?. Kita sholat itu karena dikehendaki Allah. Setelah itu kamu mengeluh: ibadahku diterima atau tidak. Meminta diterima saja itu berarti menuruti nafsu. Kamu ingin diterima itu ujung ujungnya pasti ingin masuk surga bukan. Ingin mengeloni bidadari dan itu termasuk pornoaksi dan pornografi.

Tapi jika kamu benar benar hamba Allah yang sesungguhnya disuruh sujud ya sudah sujud saja. Sebab itu simbol ketundukan kita kepada Allah SWT. Terima kasih ya Allah Engkau sudah mentakdirkan saya sujud, sudah begitu saja, tidak usah memikirkan diterima atau tidak. karena itu keangkuhan jika karena ingin masuk surga

Jika anda termasuk hamba Allah yang sebenarnya maka "Masuklah ke dalam golongan hamba-Ku, maka kamu akan masuk ke surga-Ku". Ciri utama Ubudiyah atau hamba itu adalah sungkeman atau tunduk kepada Allah SWT. Maka sujudlah kepada Allah. Jadi meskipun ibadah hanya sedikit tapi kita harus yakin bahwa itu rahmatnya dari Allah.

Mengatakan Yaa Allah saya yang begini saja engkau takdir sholat, saya yang begini saja engkau takdir kan membaca Alquran yang keutamaannya seperti itu maka patut disyukuri. Sebab kitab yang paling utama adalah Alquran. Diturunkan lewat malaikat Jibril dan ada 70 ribu panitia dari malaikat. Jadi anda tidak usah berfikir, ketika saya membaca Alquran sayangnya saya tidak paham. Saya membaca Alquran sayang tidak hadir tidak bisa menangis. Kita patut bertanya memangnya kita ini Syekh Abdul Qadir Aljailani apa?, kok ingin sempurna.

Maka berjalanlah menuju Allah walaupun dengan pincang atau terseok-seok. Maksudnya datanglah menuju Allah walaupun dengan segala keterbatasan kita. Pokoknya butuhnya kepada Allah menuju Allah dan karena Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun