Mohon tunggu...
Ceramah Gus Baha
Ceramah Gus Baha Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Bismillah, alhamdulillah

Allahumma sholi ala sayyidina Muhammad wa a'la aali sayyidina Muhammad. Allah Maha Pengasih Maha Penyayang Maha Pengampun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gus Baha: Berpikir Positif, Ingatlah Nikmat Allah, Jangan Ingat Musibah agar Beruntung

6 Juni 2021   15:25 Diperbarui: 22 Maret 2022   10:10 1477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bismillahirrahmanirrahim


Berpikir positif dengan mengingat-ingat nikmat Allah itu penting, agar kita menjadi orang yang beruntung. Termasuk diantara bentuk berpikir positif adalah dengan memikirkan anugerah nikmat dari Allah. Dimana Allah telah menyempurnakan nikmat tersebut untuk kita. Dalam hidup hendaknya orang berfikir nikmat Allah itu telah banyak terlimpah pada kita. Ada nikmat lahir dan nikmat batin. Nikmat lahir itu seperti misalkan bisa menikmati ngopi dan merokok. Nikmat batin itu seperti membayangkan hal yang indah-indah, memikirkan pemberian atau nikmat Allah.

berfikir positif bukanlah berarti mengkhayalkan hasil dapat tercapai tanpa sebuah proses yang mesti dijalani. Justru berfikir positif membuat kita nyaman dengan proses yang perlu dijalani sehingga setapak demi setapak jalan kepada suatu tujuan dapat tercapai. Dengan meyakini berpikir positif sama dengan menarik keberuntungan ke dalam lingkaran diri sehingga hati lapang dan pikiran luas. Dampaknya merasa ringan dalam menjalani kehidupan.


Sepanjang hidup kita itu lebih baik diisi dengan memikirkan nikmat dan tidak perlu memikirkan musibah. Sebabnya itu akan menjadi sebuah keruwetan. Misalkan di saat istrimu marah-marah kamu dapat menganggap istrimu itu ekspresif. Jika dia marah karena dia curiga kamu mulai suka pada wanita lain maka kamu dapat berfikir bahwa istriku pintar instingnya jalan. Jadi kamu bisa memuji terus istrimu, bahwa seharusnya bangga punya istri yang cerdas daripada punya istri yang tidak peduli. Kemudian dari pihak istrimu memujimu bahwa suamiku benar-benar lelaki (Lanang Tenan). Maksudnya adalah tahu saja ada orang yang cantik, berarti benar-benar seorang lelaki.

Seperti dalam urusan rumah tangga. Jika kamu ingin beruntung jangan ingat problem atau masalahmu. tapi ingat nikmat Allah. Misalkan jika istrimu minggat. Istrimu tidak mempercayaimu dan mertuamu tidak menyukaimu. Maka ingatlah nikmat Allah yaitu masih ada nikmat lain yaitu iman dan Islam juga nikmat pernah menikah. Jadi hidup itu hanya dipikirkan sisi positifnya. 

Untuk kamu yang sudah bercerai misalkan ditanyakan kepadamu punya istri kang?. Kamu bisa menjawab, tidak sudah cerai kang. Tapi Alhamdulillah saya pernah menikah, gagah lima tahun dengan predikat memiliki istri. Jika lain waktu ditanyakan, saat ini bagaimana Kang, tidak punya istri?. Maka kamu bisa menjawab, Mungkin Allah menginginkan istriku berganti. Jadi bisa merasakan dua orang yang pernah menjadi istri.

Sehingga penting mengigat-ingat nikmat Allah. Jika kamu single atau jomlo yang sering menerima pertanyaan berulang tentang kapan kamu menikah. Maka jawab saja mungkin Allah sedang mempersiapkan yang terbaik, sebab produknya khusus. Jadi hanya mengingat nikmat Allah dan tidak mengingat musibah.


Contoh lainnya misalkan sehari-hari hanya makan dengan makanan sederhana. Kemudian ditanyakan lho makan tempe saja kang?, Maka jawab saja ini sedang latihan Zuhud. Jika keadaan ekonomi membaik dan ditanyakan  lho sekarang makan bakmie kang. Maka jawab saja ini sedang latihan Syukur. Sehingga penting untuk hanya mengingat yang enak-enak, yang baik-baik saja. Bahwa itu merupakan perintah Tuhan yaitu mengingat nikmat pemberian Allah saja.

Seperti Gus Baha memiliki banyak murid dan ketika ditanyakan kepada Beliau kok sabar Gus punya murid tidak jelas?. Gus Baha mengatakan, lho ini tantangan, ngawur saja. Kalau punya murid jelas itu bukan tantangan yang tantangan itu punya murid tidak jelas. kadang ngaji kadang tidak, kadang paham kadang tidak. Bagi seorang guru itu tantangan. Karena syarat orang beruntung itu mengingat-ingat sisi nikmat. jangan mengingat sisi masalah.

Contoh lainnya adalah saat kamu kaya kamu memiliki banyak teman. Namun saat bangkrut terjatuh teman-temanmu tidak mau mengunjungi. Umumnya orang menganggap itu sebuah musibah. Tapi ulama menganggap itu suatu kenikmatan. Karena betapa malunya dirimu jika saat terjatuh tapi temanmu banyak yang menengok. 

Seperti jika dulu kamu satu komunitas Alphard satu komunitas Suzuki atau satu komunitas Innova dengan mereka. Lalu kamu terjatuh menjadikanmu harus bekerja sebagai buruh cetak bata. Bila temanmu menjenguk mampir dengan membawa Alphard malah akan menjadi tontonan temanmu dan masyarakat. lebih baik Allah menciptakan kondisi temanmu tidak menengok sehingga tidak banyak yang tahu kemelaratanmu. begitulah Allah membuat keadaan yang lebih maslahat bagimu. Tetapi kebanyakan orang membayangkan dunia sesuai dengan yang diinginkannya. Dahulu aku kaya, sekarang banyak teman yang melupakan.

Berfikir positif bukan berarti merasa aman sebagai rasa aman palsu namun meyakini bahwa dunia akan baik-baik saja dalam pengendalian dan penjagaan Allah. Sebab segala sesuatu yang telah, sedang dan akan terjadi adalah kehendaknya dan tidak luput dari penguasaan dan pengaturan Allah. Penting untuk berterima kasih kepada Allah dengan mengingat ingat nikmatNya sebagai perwujudan sifat Kasih dan Sayang Allah kepada kita. Tugas kita adalah menjalankan ikhtiar maksimal dan banyak merapal dzikir dan doa-doa. Melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah. Sebab di sepanjang zaman apapun yang terjadi, kemanapun kita meraih, kita meraih pada rahmatNya. Serta kemanapun kita terjatuh kita akan terjatuh pada rahmatNya


Mengingat nikmat sebagai contoh lainnya adalah  Gus Baha saat awal menjadi Kiai di 2005 Ibundanya sering sakit sehingga memerlukan biaya hingga berjuta juta. Namun Beliau berkhidmat pada orang tuanya dengan membiayai biaya rumah sakit. Lebih baik jika uang yang dipunya digunakan untuk jalan bakti pada kedua orang tua. Beliau tidak menyesal dan justru berpikir hartanya telah didistribusikan kepada hal yang benar.

Jika kamu mengingat nikmat Allah maka pasti akan beruntung.

Pasti beruntung di sini maksudnya adalah seorang hamba memang tidak bisa memastikan. Tapi rencana dan janji Allah itu pasti terjadi. Lalu mengapa justru menjadi tidak mesti atau pasti dalam kaitannya dengan kita. karena kita tidak memenuhi syarat terpenuhinya ketentuan Allah untuk menjadi beruntung. Jadi pasti akan beruntung menurut Allah, tapi kamu sendiri tidak memenuhi syarat datangnya keberuntungan.

Banyak orang mengingat nikmat tidak beruntung. Itu terjadi sebab yang menjadi pertanyaan adalah, apakah benar dia benar-benar mengingat nikmat Allah atau  jangan-jangan hanya sekedar untuk bergaya saja. Seperti setelah ngopi dan merokok mengucapkan Alhamdulillah. Tetapi hanya di mulut dan tidak sampai ke hati. 

Namun jika rasa syukur yang timbul itu benar-benar dari hati setelah menikmati pemberian Allah. Maka insya Allah akan beruntung.


Dicatat dari Ceramah KH. Ahmad Baha'uddin Nursalim (Gus Baha) Hafizahullah dalam Channel YouTube 'Santri Gayeng' yang berjudul "Jika Kamu Punya Banyak Masalah. Pastikan Menyimak Kajian Ini - Gus Baha 

Semoga Allah senantiasa memanjangkan umur, merahmati, melindungi, memberkahi, dan meridhoi Guru-Guru kita

"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun