Mohon tunggu...
Ceramah Gus Baha
Ceramah Gus Baha Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Bismillah, alhamdulillah

Allahumma sholi ala sayyidina Muhammad wa a'la aali sayyidina Muhammad. Allah Maha Pengasih Maha Penyayang Maha Pengampun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gus Baha : Mengingat-ingat Dosa Itu Sombong, Bersyukurlah

30 Oktober 2020   23:21 Diperbarui: 8 Juni 2021   23:34 1237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillahirrahmanirrahim

Terdapat Mazhab para pendahulu yang mengatakan bahwa orang yang berlebihan mengingat dosa itu adalah suatu kesombongan. Sebab tidak mengingat anugerah hidayah Allah.

Ada banyak hal yang mesti kita syukuri dalam hidup. Misalkan Hari Ini kita tidak melakukan perbuatan dosa seperti selingkuh, bisa melaksanakan sholat, bisa merawat anak. Hari Ini sebelum tidur kita tidak melakukan perbuatan jahat. Begitulah, jika terus berlangsung seperti itu maka kita bisa menjadi seperti sebenar benarnya wali.

Disampaikan oleh Gus Baha, Ahli Tafsir Al qur'an bahwa masyhur dikatakan dalam kitab Ihya Ulumuddin, Kitabur Roja terdapat kisah seorang ulama yang ketika di akhirat ditanyakan padanya, "Dengan amal apa kamu menghadap Allah?". 

Ulama itu menjawab, "Ketika di dunia amalanku biasa saja ya Allah, tapi aku meyakini bahwa engkau ya Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Aku juga tidak mensyirikan Engkau ya Allah. Engkau mengatakan bahwa dosa selain syirik diampuni". Maka Allah mengatakan, "Engkau benar hambaku, maka masuklah ke Surga".

Baca juga: Gak Peduli Seberapa Besar Dosamu, Mohon Ampun dan Petunjuk Allah Jangan Putus Asa dari Rahmat Allah

Gus Baha menyampaikan banyak orang yang memiliki masalah seperti hutang yang banyak, anak yang nakal, namun masih bisa tersenyum dan tertawa. Penting untuk berfikir positif dalam menghadapi kesulitan dan masalah hidup. Melihat segala keburukan yang sedang menimpa dalam kacamata positif. 

Ada banyak kebaikan dan nikmat yang telah Allah curahkan kepada kita. Juga adanya hikmah dibalik setiap peristiwa, sekalipun buruk. Beliau pernah menemui tamu yang datang sowan kepada beliau dan berkonsultasi tentang hutangnya yang banyak, anaknya yang nakal dan istrinya yang minggat dari rumah.

Lalu Gus Baha mengatakan, "Apakah kamu masih tahu bagaimana rasa enaknya Ngopi, apakah masih tau bagaimana rasanya merokok. "Masih Pak Yai", jawab si tamu. "Berarti bagus, baik, bisa mengingat ingat nikmat dari Allah. Bahwa Ngopi enak, merokok enak. Jangan mengingat ingat istri minggat dan masalah lainnya. 

Anggap saja istri kamu cerdas. Menghindari keburukan kepada yang lebih baik. Kamu harus bangga memiliki istri yang cerdas. Jika ikut denganmu dia bahagia tidak. Dia lebih bahagia ikut orang tua kan. Berarti istrimu rasional. Hargai kecerdasan istrimu, pendapat istrimu". Jawab Gus Baha. 

Seminggu kemudian dia sowan kembali  dan mengatakan bahwa dia sudah lebih baik dan lebih stabil. Gus Baha mengatakan bahwa apa yang diungkapkan beliau terhadapnya merupakan konsep pemikiran Abu Hasan Assyadzili. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun