Mohon tunggu...
Zahra Syawalia Aditya Putri
Zahra Syawalia Aditya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mindfulness untuk si Workaholic: Menemukan Ketenangan dalam Kesibukan

5 Desember 2024   15:00 Diperbarui: 5 Desember 2024   15:02 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber : liderazgo.pro)

Tanpa disadari oleh kita, dunia berputar sangat cepat, terkadang waktu terasa seperti musuh besar yang menyerang. Terutama pada dunia kerja, adanya tekanan untuk memaksimalkan produktivitas kerja kita, kalender penuh, dan dateline yang terus memburu serta ketat. Tidak jarang semua hal itu sangat menyita perhatian banyak orang, sampai mereka lupa untuk sekedar menenangkan pikiran atau berhenti sejenak dari aktivitas – aktivitas tersebut. Hal ini tentu banyak terjadi pada orang – orang yang selalu tenggelam dalam pekerjaan yang tiada henti, atau bahkan Anda sendiri juga pernah atau sedang mengalaminya. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan – kebiasaan ini tidak hanya membebani fisik, tetapi juga kesehatan mental? 

Sebagai solusi, mindfulness bisa menjadi kunci untuk kita sepenuhnya hadir dan menyadari setiap momen yang kita lakukan. Telah banyak penelitian mengungkapkan bahwa mindfulness memiliki banyak manfaat, mulai dari mengurangi stres hingga meningkatkan fokus dan produktivitas. Namun, bagaimana cara para workaholic yang selalu disibukkan oleh pekerjaan dapat menerapkannya? 

Mindfulness itu apa?

Mindfulness merupakan seni menyadari pada setiap momen (moment to moment) dan melibatkan perhatian aktif terhadap pengalaman tanpa menghakimi (Synder & Lopez, 2007). Praktik ini mengajarkan kita untuk  sekedar untuk menenangkan atau berhenti sejenak dan benar – benar hadir sepenuhnya dalam setiap aktivitas. Hal ini sangat mudah dilakukan, tidak perlu menggunakan cara atau metode yang berat, hanya cukup dimulai dengan kegiatan sederhana seperti meluangkan waktu sejenak untuk melakukan peregangan, bernapas dalam – dalam, mendengarkan musik tanpa melakukan hal lain, dan pastinya Anda melakukan hal tersebut dengan penuh perhatian dan merasakan sensasi yang ada apada tubuh.

(Sumber : liderazgo.pro)
(Sumber : liderazgo.pro)

Mengapa workaholic membutuhkan mindfulness?

Workaholic sering tenggelam dan larut pada pekerjaannya. Pola pikirnya seakan – akan terus menerus menyuruhnya untuk bekerja tanpa memikirkan bahwa tubuh dan pikiran juga memerlukan istirahat. Tentu saja hal ini dapat membuat mereka lebih rentan untuk mengalami kelelahan, stres, tekanan darah tinggi, atau bahkan masalah kesehatan fisik lainnya. 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hoffman et al. (2010), yang dikutip dalam APA (2012), menunjukkan bahwa terapi berbasis mindfulness meningkatkan pengaruh positif, mengurangi kecemasan, dan pengaruh negatif. Pada workaholic sendiri, mindfulness dapat membantu individu untuk mengurangi kecemasan terkait pekerjaan, mengatasi perasaan tertekan, dan lebih sadar akan kebutuhan untuk beristirahat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis dan produktivitas mereka. Mindfulness juga memberikan kesempatan bagi workaholic untuk melatih kemampuan untuk lebih fokus dan membuat keputusan dengan lebih tenang, daripada terburu-buru dan terjebak dalam pola kerja yang berlebihan.

Bagaimana cara memulai mindfulness?

(Sumber : salonsoto.com)
(Sumber : salonsoto.com)

Bagi Anda yang baru saja ingin menerapkan mindfulness, Anda tidak perlu khawatir dan bingung karena praktik mindfulness ini sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan. Berikut adalah beberapa praktik mindfulness yang dapat digunakan untuk Anda si workaholic :  

1. Latihan pernapasan singkat

Metode ini bisa Anda lakukan dengan duduk dengan nyaman, tutup mata, dan fokus pada napas Anda dan rasakan udara masuk dan keluar. Hal ini dapat membantu menyegarkan dan menenangkan pikiran Anda. 

2. Luangkan waktu untuk berhenti sejenak

Sebelum memulai rapat, tugas, atau aktivitas berat, coba untuk berhenti sejenak dan tanyakan pada diri sendiri tentang apa yang sedang Anda rasakan. 

3. Menghargai momen

Ketika Anda sedang makan atau minum, coba untuk alihkan perhatian Anda dari gadget atau pekerjaan dan fokuskan perhatian anda pada setiap sensasi yang Anda rasakan, coba untuk hanya fokus pada rasa, tekstur, dan aroma dari makanan atau minuman tersebut. Hal ini dapat membantu Anda menciptakan kesadaran penuh dalam aktivitas sehari-hari.

Dengan cara ini, Anda dapat melatih diri untuk tidak terburu-buru dan dapat membantu Anda mengenali batasan pribadi dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan.  Menerapkan mindfulness juga dapat membantu mengurangi stres, karena Anda mengalihkan perhatian dari pikiran yang sibuk atau masalah yang sedang dikerjakan, dan memusatkan perhatian pada pengalaman sederhana namun menyenangkan. Jadi, untuk Anda yang merasa kesibukan kerja telah mengambil alih hidup, cobalah berhenti sejenak. Dengan mindfulness, Anda tidak hanya menemukan ketenangan, tetapi juga menjalani hidup dengan lebih sadar dan bermakna. 

Referensi

Davis, D. M., & Hayes, J. A. (2012). What are the benefits of mindfulness? Psychology Today, 43(7), 30-32. https://www.apa.org/monitor/2012/07-08/ce-corner  

Snyder, C. R., & Lopez, S. J. (2007). Positive psychology: The scientific and practical explorations of human strengths. Sage Publications.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun