Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia menciptakan perubahan besar bagi perilaku masyarakat. Adanya physical distancing dan pembatasan wilayah memuat masyarakat harus melakukan kegiatan di luar rumah seminimal mungkin. Hal itu menyebabkan terjadinya peningkatan penggunaan media online dan kegiatan jual-beli secara konvensional yang semakin menurun.Â
UMKM menjadi sektor yang mengalami dampak negatif dari pandemi. Para pelaku UMKM kehilangan pembeli dan sumber tenaga kerja karena kebijakan pembatasan wilayah. Selain itu, merosotnya UMKM juga berakibat pada perekonomian negara. Solusi strategis yang dapat membangun kembali UMKM di Indonesia melalui digitalisasi.Â
Hal tersebut dapat menghidupkan kembali mata pencaharian para pelaku UMKM serta menjangkau pasar yang lebih luas. Peran aktif dari pemerintah berupa program sosialisasi dan pelatihan juga sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan digitalisasi para pelaku UMKM.
Ditulis Oleh: Zahra Syahidah (Sosiologi FIS UNJ)
REFERENSI
Badan Pusat Statistik. 2019. Agustus 2019: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,28 Persen. Diakses Pada 14 Maret 2022
Badan Pusat Statistik. 2021. Agustus 2021: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 6,49 persen. Diakses Pada 14 Maret 2022
Data Sebaran Covid-19. 2022. Diakses Pada 14 Maret 2022
Kemkominfo. 2019. Pertumbuhan e-Commerce Indonesia Capai 78 Persen. Diakses Pada 14 Maret 2022
Natsir, K. (2021). Digitalisasi UMKM Sebagai Solusi Bertahan Di Masa Krisis Pandemi Covid-19. Seri Seminar Nasional Ke-III Universitas Tarumanagara Tahun 2021, 1-2.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H