Setelah cuti lebaran ditambah , kini dievaluasi. Tentu butuh koordinasi semua pihak agar memutuskan sesuatu. Jangan buat kebijakan tidak konsisten seperti ini.
Kalau libur atau cuti benar-benar dikurangi, tentu  yang menjadi korban adalah masyarakat yang telanjur membeli tiket transportasi untuk mudik. Disini peran negara  harus bertanggung jawab terkait masyarakat yang sudah membeli tiket padahal cuti dikurangi.
Kalau ditiket ngak ada kasihan-kasihan, kalau passenger yang salah, passenger yang nanggung, seperti no show, refund atau penalti reschedule ... kalau company yang salah, maka company yang nanggung, misalnya ngasih meal tambahan atau voucher gratis waktu delay dan overbooked ... Kalau begini, ya ujung-ujungnya costumer yang rugi, karna biasanya pihak maskapai atau hotel ngak mau tau, karna kesalahan bukan dari mereka...
Makanya mikir matang-matang dulu sebelum bikin kebijakan, megang negara harus professional, jangan amatiran ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H