7. Penghasil Kayu dan Non-Kayu: Hutan Suaka Alam menyediakan kayu untuk berbagai keperluan, mulai dari bahan bangunan hingga industri kertas. Selain itu, berbagai produk non-kayu seperti rotan, gaharu, dan rempah-rempah juga dihasilkan dari hutan ini.
8. Pembentukan Tanah: Akar pohon dan serasah daun yang membusuk di hutan membantu dalam pembentukan dan pemeliharaan kesuburan tanah, yang esensial bagi pertanian dan kehidupan manusia.
9. Regulasi Banjir dan Longsor: Vegetasi hutan membantu menahan air hujan dan mengurangi risiko banjir serta longsor, yang sering terjadi di daerah-daerah yang mengalami deforestasi.
10. Konservasi Budaya: Hutan Suaka Alam seringkali menjadi bagian integral dari budaya dan tradisi masyarakat setempat. Melindungi hutan ini juga berarti mempertahankan kearifan lokal dan warisan budaya yang berharga.
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan, perlindungan dan pelestarian Hutan Suaka Alam menjadi semakin mendesak. Upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi lingkungan sangat diperlukan untuk memastikan bahwa hutan ini tetap berfungsi sebagai sumber kehidupan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Dengan menghargai dan merawat keberagaman alam yang ada di dalamnya, kita juga melindungi masa depan planet ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H