Mohon tunggu...
Zahra Rizki Bintan
Zahra Rizki Bintan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurnalistik Fikom Unpad

Halo, Saya Zahra seorang manusia yang suka membaca dan sedang belajar menulis. Semoga kamu tidak merasa buang-buang waktu ketika baca tulisanku!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lebaran Shimmer-Shimmer: Ketika Tren Berujung pada Ejekan Bernada Humor

22 April 2024   11:00 Diperbarui: 22 April 2024   11:01 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebaran selalu dinantikan setelah berlalunya puasa bulan ramadhan. Di Indonesia sendiri punya budaya khas untuk menyambut kemeriahan lebaran. Salah satunya budaya beli baju baru. Sudah seperti tradisi yang tidak boleh dilewatkan. Tiap tahun, selalu ada trend dan gaya khasnya masing-masing.  Pada tahun ini, trend baju lebaran adalah  shimmer-shimmer~, menyala shimmerrkuuu~

Bagaimana, sih awal mula muncul tren shimmer-shimmer? Seperti apa reaksi orang-orang  terhadap tren ini?

Awal Mula Tren Shimmer-Shimmer

Selain sudah seperti tradisi, memakai baju baru saat lebaran juga dapat diartikan sebagai ekspresi kebahagiaan. Pada tahun-tahun sebelumnya tren baju cukup menjadi bagian dari style fashion saja. Namun baju shimmer-shimmer ini menjadi tren yang bisa dikatakan cukup ramai reaksinya baik sosmed maupun dunia nyata. 

Berawal dari akun tiktok @sudartiindraaa yang mengunggah video ketika ia tengah berjualan baju di Pasar Johar Semarang. Dalam video tersebut (24 Maret) tokonya sedang ramai oleh pembeli. Ia mengabadikan keadaan tokonya di hari itu sambil mengatakan "lebaran shimmer-shimmer yaa, shimmer-shimmer lagi laku ini. Lebaran 2024 model terbaru, shimmer-shimmer".  Tak lama setelah itu, video ini menjadi viral.  Audio asli dari video tersebut kemudian banyak dijadikan konten oleh netizen ketika menggunakan baju shimmer. 

Maksud dari shimmer-shimmer apabila dilihat dari video tersebut adalah model baju yang silau dan berkilau seperti cahaya lampu. Bahan baju shimmer ini seperti silk dan satin akan tetapi jauh lebih terang, menyala. Semua orang bisa mengenali baju ini dari kejauhan karena menyala  seperti cahaya. Oleh karena itu, banyak netizen yang berkomentar "menyalaaa shimeeerrkuuu" karena saking berkilaunya. 

Sumber: unsplash.com
Sumber: unsplash.com

TikTok Menjadi Bagian dari Tren Shimmer-Shimmer

Fashion baju  dapat menjadi tren tidak hanya dari apa yang ditawarkan oleh designer tetapi juga dari para konten kreator. Karena semua orang dapat menjadi konten kreator sehingga semua hal pun bisa dijadikan konten.  Begitulah yang terjadi pada tren baju shimmer-shimmer. Media sosial berperan penting dalam viralnya  tren ini, lebih tepatnya TikTok.  

Tren ini menuai beragam reaksi. Ada yang merasa takut terbully ketika memakainya. Ada yang tetap percaya diri. Ada pula yang tidak memakai baju shimmer-shimmer tapi terkena getah ejekan. 

Sumber:istockphoto.com
Sumber:istockphoto.com

Kata Mereka yang Takut Terbully Hingga Urungkan Niat Untuk Pakai 

Tidak ada yang salah dengan memakai baju shimmer. Tapi karena sedang viral banyak juga yang menjadikan hal ini sebagai lelucon dengan mengejek. Hingga membuat mereka jadi tidak percaya diri.  Seperti yang dialami oleh salah satu narasumber yang saya wawancarai. 

"Aku kan awal beli baju tuh engga tau kalo misalkan si shimmer shimmer ini bakal jadi tren. Nah pas aku tau si shimmer shimmer ini jadi tren,  aku biasa aja cuma mikir  anjir beneran bakalan banyak yang make. Tapi aku tetep pake baju itu di hari h(lebaran), karena aku mikirnya kaya ah yaudah emang kenapa bagus kok, karena sayang  udah dibeli tapi ga dipake," ungkap Hilma, mahasiswi (20).

Akan tetapi semua itu berubah ketika Hima memakai baju shimmernya di luar rumah. Saat itu adalah hari pertama lebaran dan sedang halal-bihalal ke tetangga. 

 "Pas di hari h (lebaran) itu, ada orang yang ngatain aku, ih shimer shimer gitu. Yaudah aku langsung balik ganti baju dan kerudung. Aku juga dikatain sama adik aku shimmer shimmer terus, jadi risih. Sebenernya engga malu sih, cuma jadi risih aja kalo banyak yang bilang begitu," jelas Hilma saat saya wawancara via chat (12/4). 

Kata Mereka Yang Terkena Getahnya Meski Tidak Pakai Shimmer-Shimmer

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa bahan baju shimmer mirip dengan silk ataupun satin. Kedua bahan ini juga menimbulkan efek silau tapi tidak se-silau baju shimmer-shimmer. Tapi anehnya gara-gara ada tren ini, banyak yang turut terbully saat menggunakan baju dari kedua bahan tersebut. 

Seperti yang dialami oleh Tasya, karyawan(22). Tasya membeli baju lebaran yang berbahan silk. Ketika beli, ia tidak tau bahwa shimmer-shimmer akan menjadi trend lebaran. 

"Pas lagi berkunjung ke rumah tetangga, bajuku diejekin shimeerr-shimmmerr padahal itu silk bukan shimmer. Silk tuh keliatan silau mungkin karena itu orang bilang itu shimmer-shimmer," kata Tasya saat saya wawancara (12/4)

Melalui wawancara yang dilakukan via video call, Tasya turut mengungkapkan perasaannya bahwa ia biasa saja ketika diledekin. "Nggalah biasa aja, pandangan orang kan beda-beda," kata Tasya. 

Hal yang serupa juga terjadi pada Hilma. Ia juga menerima ejekan tidak hanya pada pakaiannya tapi juga jilbabnya. Hilma menjelaskan bahwa jilbabnya itu berbahan silk tapi tetap diejek.
"Sebenernya jilbabku bukan shimmer tapi silk. Meskipun aku pake jilbabnya doang tuh dikatain shimmer shimmer," ungkap Hilma 

Mereka Yang Tetap Tampil Percaya Diri di Tengah Gempuran Ejekan

Entah bagaimana yang awalnya hanya sebuah video viral kemudian jadi bahan ejekan yang mungkin niat awalnya hanya bercanda. Dari hal itu ada beberapa yang menjadi tidak nyaman, ada yang tidak peduli dan ada pula yang tetap berani tampil percaya diri.  Seperti Laura dan  Aning yang tetap berani menyala bersama shimmer. 

Laura(19), seorang mahasiswa rantau asal Sumatera ini, bercerita melalui wawancara via chat (12/4) bahwa ia cuek aja dengan ejekan orang-orang terdekatnya. "Diejek temen-temen deket,, dibilang shimmer-shimmer kaya nada Ibu-ibu di tiktok.. Tapi karena aku berdua sama temen yg make baju shimmer jdi kena ejeknya barengan, ga sendiri. Biasa aja namanya juga bareng temen," kata Laura.  Laura juga menambahkan "Ga gimana-gimana (terhadap ejekan orang asing) palingan dengki dikit, terus tetap menyala pake shimmer. Aku bodo amat aja sih kak, karena aku ngerasa cakep-cakep aja pake shimmer."

Aning (21), juga memilih tampil berani memakai shimmer meski awalnya ada niatan untuk tidak jadi pake baju shimmer.

"Sempet kepikiran dong, malu, apa ga aku pake ya. Apalagi denger sound yang lagi viral itu. Tapi setelah aku pikir-pikir shimmer aku tuh yang bagus-bagus aja , terus kayak yauda buat lucu-lucuan shimmer-shimmer."

Aning merasa tidak masalah dengan ejekan yang ada, Aning menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang lucu dan justru join the trend. 

"Tapi jadi lucu tau diejekin orang, shimmer-shimmer. Mereka kan suka ketawa-ketawa jadi seneng aja liat orang ketawa. Jadi lucu-lucuan aja." 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun