Mohon tunggu...
Zahra Nur safia
Zahra Nur safia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

my dream motorbike racer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masjid Pathok Negoro Plosokuning

16 Desember 2024   13:32 Diperbarui: 16 Desember 2024   13:33 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini saya melakukan observasi di Masjid Pathok Negoro. Masijid ini terletak dijalan Plosokuning Raya No 99, Plosokuning IV, Minomartani ngaglik sleman. Lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kakek saya, sehingga saya bisa mendatangi masjid tersebut sembari main dirumah kakek saya. Suasana disana sangat sejuk karena bangunannya yang masih tradisional, membuat saya merasa nyaman berada disana. 

Berdasarkan catatan Sejarah yang ada, dalam aspek mikro Masjid Pathok Negoro Plosokuning dikenal dengan arsitektur yang unik dan khas jawa. Bangunan utama dilapisi batu merah yang kuat dan elegan, sementara halaman luarnya dipenuhi oleh kolam ikan yang bersih. Tradisi meletakkan kaki diatas tanah ini masih dipertahankan hingga saat ini, sehingga para peziarah harus meninggalkan alas kakinya sebelum memasuki area sakral. Hal ini menunjukkan bahwa arsitektur masjid ini tidak hanya indah dari segi visual tapi juga memiliki makna filosofi yang mendalam terkait kesucian dan kebersihan. 

Selain fungsi utamanya sebagai tempat ibadah, Masjid Pathok Negoro juga berperan besar dalam menjaga keharmonisan sosial masyarakat setempat. Berbagai acara seperti shalat idul fitri dan idul adha diselenggarakan disini, selain itu masjid ini juga digunakan sebagai lembaga pendidikan agama. Masjid Pathok Negoro Plosokuning memiliki hubungan erat dengan dinansti Mataram Sultante. Perluasan wilayah Kraton Yogyakarta ditandai dengan pembangunan infrastruktur keagamaan seperti masjid ini, menunjukkan betapa pentingnya ulama dalam proses penyebab perkembangan negara. 

Aspek mikro dari Masjid Pathok Negoro Plosokuning dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Pertama, arsitektur yang khas menunjukkan adopsi nilai-nilai budaya lokal yang sangat tinggi. Kondisi ini tercermin dalam praktek meletakkan kaki di atas tanah saat berkunjung ke masjid, yang merupakan simbol kesucian dan kebersihan. 

Aspek makro sebagai simbol identitas Islam di Yogyakarta yang beragam, Masjid Pathok Negoro Plosokuning menjadi ikon yang sangat penting dalam masyarakat setempat. Banyak generasi yang datang dan pergi telah menggunakan fasilitas ibadah ini sebagai tempat refleksi diri dan pencarian tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun masyarakat Yogyakarta memiliki banyak variasi etnis dan agama lainnya, namun Islam tetap menjadi inti dari identitas bersama mereka.

Aspek makro dari Masjid Pathok Negoro Plosokuning dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Pertama, peranan sejarahnya sebagai benteng spiritual bagi kerajaan menunjukkan betapa signifikannya dalam mempertahankan kekuatan politik dan religius. Kedua, statusnya sebagai simbol identitas Islam di Yogyakarta menunjukkan bahwa meski beragam etnis dan agama lainnya hadir di sana, namun Islam tetap menjadi inti dari identitas bersama mereka. Terakhir, pengaruh sosialnya yang luas menciptakan harmoni antar generasi dan komunikasi yang efektif di kalangan masyarakat setempat.

Integrasi antara aspek mikro dan makro terlihat jelas dalam bagaimana Masjid Pathok Negoro Plosokuning tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah melainkan juga sebagai pusat pendidikan dan interaksi sosial. Keberadaannya menghubungkan nilai-nilai lokal dengan praktik keagamaan, menciptakan harmoni antara tradisi dan modernitas dalam masyarakat Yogyakarta.

Oleh karena itu, Masjid Pathok Negoro Plosokuning bukan hanya sekedar bangunan tua yang bersejarah melainkan juga representatif dari spiritualitas dan budaya masyarakat Yogyakarta yang kaya dan beragam. Melalui analisis mikro dan makro, kita dapat melihat betapa integralnya peran masjid ini dalam menjaga kelestarian budaya dan harmoni sosial di daerah tersebut.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Masjid Pathok Negoro Plosokuning merupakan simbol spiritual dan budaya yang sangat penting bagi masyarakat Yogyakarta. Melalui analisis mikro dan makro, kita dapat melihat betapa integralnya peran masjid ini dalam menjaga kelestarian budaya dan harmoni sosial di daerah tersebut. Oleh karena itu, perlunya pemeliharaan dan penghargaan terhadap warisan budaya ini supaya generasi mendatang tetap dapat menikmati manfaat positifnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun