Mohon tunggu...
Zahra Nurazizah
Zahra Nurazizah Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Pendidikan Indonesia

Saya Zahra Nurazizah (1907623) mahasiswi Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi, Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Budaya Literasi untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa di SDN 1 Cintamanik

21 Agustus 2022   08:40 Diperbarui: 21 Agustus 2022   08:41 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program kampus mengajar merupakan sebuah program, dimana mahasiswa yang terdaftar diberikan kesempatan untuk membantu para guru dan kepala sekolah dalam jenjang SD dan SMP di seluruh Indonesia yang terdampak oleh pandemi, khususnya pada  sekolah 3 T (daerah Terdepan,Terkecil dan Tertinggal. Program ini juga merupakan kebijakan dari program Kampus merdeka yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud). Dan salah satu sekolah dasar yang mengikuti program ini adalah SDN 1 Cintamanik, yang berlokasi di Kp. Cinta, Cintamanik, Kec. Karangtengah, Kab. Garut.

Dalam program kampusmengajar ini, mahasiswa dituntut untuk dapat berkolaborasi, membantu literasi dan numerasi, menjalankan program yang telah dirancang untuk membantu mengembangkan sekolah dan juga membantu daptasi teknologi dan juga administrasi sekolah tersebut.

Sejak covid-19 melanda, kurang lebih sekitar 2 tahun siswa dan siswi sekolah dasar melakukan pembelajaran secara daring. Tentunya untuk sekolah yang berada di daerah 3T ini, sangat terkendala dengan media pembelajaran yang diberikan, karena tidak semua orang tua memiliki alat komunikasi untuk menunjang pembelajaran secara daring. Selain karena fasilitas yang kurang memadai, kendala lainnya juga berada pada jaringan dan lingkungan tempat tinggal siswa, tempat yang berada di pegunungan menjadikan kendala jaringan sebagai pemnghambat pembelajaran, hal ini dikarenakan tidak semua provider dapat digunakan baik disana. Terlebih sebagian besar orang tua siswa-siswi di SDN 1 Cintamanik adalah seorang perani, banyak dari mereka yang bekerja, sehingga kurang terhadap bimbingan belajar anaknya dirumah.

Tentunya hal ini berdampak terhadap proses pembelajaran siswa yang semakin tidak efektif. Dimana banyak sebagian siswa yang mengalami kemunduran dalam belajar dan semangat belajarpun semakin menurun karena tidak adanya system belajar mengajar tatap muka, yang mengaruskan mereka belajar mandiri dengan buku tematik yang diberikan oleh sekolah.

Program kampus mengajar merupakan sebuah program, dimana mahasiswa yang terdaftar diberikan kesempatan untuk membantu para guru dan kepala sekolah dalam jenjang SD dan SMP di seluruh Indonesia yang terdampak oleh pandemi, khususnya pada  sekolah 3 T (daerah Terdepan,Terkecil dan Tertinggal. Program ini juga merupakan kebijakan dari program Kampus merdeka yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud). Dan salah satu sekolah dasar yang mengikuti program ini adalah SDN 1 Cintamanik, yang berlokasi di Kp. Cinta, Cintamanik, Kec. Karangtengah, Kab. Garut.

Dalam program kampusmengajar ini, mahasiswa dituntut untuk dapat berkolaborasi, membantu literasi dan numerasi, menjalankan program yang telah dirancang untuk membantu mengembangkan sekolah dan juga membantu daptasi teknologi dan juga administrasi sekolah tersebut.

Sejak covid-19 melanda, kurang lebih sekitar 2 tahun siswa dan siswi sekolah dasar melakukan pembelajaran secara daring. Tentunya untuk sekolah yang berada di daerah 3T ini, sangat terkendala dengan media pembelajaran yang diberikan, karena tidak semua orang tua memiliki alat komunikasi untuk menunjang pembelajaran secara daring. Selain karena fasilitas yang kurang memadai, kendala lainnya juga berada pada jaringan dan lingkungan tempat tinggal siswa, tempat yang berada di pegunungan menjadikan kendala jaringan sebagai pemnghambat pembelajaran, hal ini dikarenakan tidak semua provider dapat digunakan baik disana. Terlebih sebagian besar orang tua siswa-siswi di SDN 1 Cintamanik adalah seorang perani, banyak dari mereka yang bekerja, sehingga kurang terhadap bimbingan belajar anaknya dirumah.

Tentunya hal ini berdampak terhadap proses pembelajaran siswa yang semakin tidak efektif. Dimana banyak sebagian siswa yang mengalami kemunduran dalam belajar dan semangat belajarpun semakin menurun karena tidak adanya system belajar mengajar tatap muka, yang mengaruskan mereka belajar mandiri dengan buku tematik yang diberikan oleh sekolah.

Dokpri
Dokpri

Namun seiring membaiknya kondisi lingkungan, dan juga pemerintah menetapkan kebijakan sekolah tatap kembali, tentunya ini menjadi tantangan bagi kami, Mahasiswa Kampus Mengajar untuk dapat menumbuhkan kembali semangat belajar siswa, menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap membaca dan membantu mereka tumbuh dari keadaan yang 2 tahun ini mengharuskan mereka untuk belajar mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun