Mohon tunggu...
Zahrani Ulzannah brsinaga
Zahrani Ulzannah brsinaga Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

mahasiswa ilmu politik universitas malikussaleh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implikasi Kebijakan Negara Arab terhadap Konflik Israel- Palestina dalam Keamanan Regional

26 Juni 2024   12:10 Diperbarui: 26 Juni 2024   12:30 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: AFP/MAHMUD HAMS 

3. Mediating Roles

   Mesir dan Yordania sering kali berperan sebagai mediator dalam konflik Israel-Palestina. Kedua negara ini memiliki perjanjian damai dengan Israel dan berusaha menjaga stabilitas di kawasan dengan memfasilitasi dialog antara pihak-pihak yang berseteru. Upaya mediasi ini penting untuk mencegah eskalasi kekerasan yang dapat berdampak negatif pada keamanan regional.

Adapun implikasi Terhadap Keamanan Regional

1. Stabilitas Politik

   Kebijakan normalisasi oleh beberapa negara Arab telah mengubah dinamika politik di Timur Tengah. Aliansi baru yang terbentuk dapat memperkuat stabilitas regional dengan menciptakan blok yang lebih kooperatif dalam menghadapi ancaman eksternal. Namun, hal ini juga dapat memicu ketidakpuasan dan protes di kalangan rakyat yang mendukung perjuangan Palestina, yang berpotensi mengganggu stabilitas domestik.

2. Militer dan Keamanan

   Perjanjian normalisasi sering kali mencakup kerja sama militer dan intelijen yang dapat meningkatkan kapabilitas pertahanan negara-negara Arab dan Israel. Ini dapat membantu mencegah konflik berskala besar dan menstabilkan keamanan regional. Namun, peningkatan aliansi militer ini juga dapat memicu perlombaan senjata dan ketegangan dengan negara-negara lain, terutama Iran.

3. Ekonomi dan Pembangunan

   Normalisasi hubungan membuka peluang untuk kerja sama ekonomi yang lebih besar antara Israel dan negara-negara Arab. Ini dapat memperkuat perekonomian regional dan menciptakan lapangan kerja, yang pada gilirannya dapat meningkatkan stabilitas sosial. Namun, manfaat ekonomi ini mungkin tidak langsung dirasakan oleh populasi yang terkena dampak konflik, sehingga penting untuk memastikan bahwa pembangunan ekonomi juga mencakup dukungan bagi komunitas-komunitas yang terpinggirkan.

Konflik Israel-Palestina sendirir adalah konflik yang hingga sekaranh belum juga selesai,tidak hanya menyita seluruh dunia dan juga menyita perhatian organisasi-organisasi didunia.Tentapi konflik ini sudah pernah dibawah kerana organisasi PBB untuk diselesaikan secara dua negara dan dihadiri oleh negara super power lainnya,karena dibelakang Israel sendiri adanya negara Amerika dan Inggris yang selalu membiayai dan membantu Israel dalam berperang melawan Plestina dan juga sudah banyak negara yang nyuruh supaya Amerika tidak ikut campur.

Tetapi apa boleh buat usaha yang dilakukan itu gagal karena Amerika memiliki kepentingan didalamnya yang dimana membuat negara lain mengecap Amerika sebagai negara yang kejam dan juga banyak sudah negara islam yang ada di dunia memberikan bantuan mulai dari bantuan makanan,medis,dan lainnya.Tetapi Amerika sengaja memprovokasi Israel supaya mengebom tempa dimana palestina berlindung hingga negara terakhir yaitu negara rafah saja mereka rela untuk mengebom dinegara tersebut.Secara keseluruhan kebijakan negara-negara Arab terhadap konflik israel palestina menunjukan evolusi dari solidaritas tradisional menuju pendekatan yang lebih pragmatis dan strategis dengan dampak yang beragam terhadap  keamanan dan stabilitas regional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun