Latar Belakang
Berbicara semiotika berarti mengungkap makna dari sebuah tanda.Tanda sendiri merupakan sesuatu yang menjabarkan sebuah makna tertentu. Kebutuhan akan elaborasi tanda ini akan membutuhkan disiplin semiotik untuk menjelaskannya nanti. Namun semiotika tidak berdiri sendiri dalam menjelaskan sebuah tanda, melainkan membutuhkan beberapa komponen untuk mengungkap tandatanda tersebut,Â
diantara komponen yang dibutuhkan ialah morfologi, sintaksis dan semantik. Â Dalam hal ini, salah satu karya semiotika yang menarik digunakan sebagai kerangka analisis adalah semiotika Michael Riffaterre. Ketika menafsirkan simbol (teks sastra, cerita, pesan), Riffatere menawarkan dua bacaan: bacaan heuristik dan bacaan hermeneutik (kontekstual). Melalui dua bacaan ini, pesan terdalam dari teks terungkap secara keseluruhan.
 Selain itu, model strukturalis rujukan memperumit penggambaran tanda. Strukturalis berpedoman pada cara pandang yang menghasilkan pemahaman pada tataran analisis, analisis, plotting, setting, pokok bahasan, gaya bahasa, dan pergeseran makna, distorsi makna, dan pembangkitan makna unsur-unsur esensial. Selain itu, pembacaan heuristik juga didasarkan pada kajian analisis bahasa struktural.Â
Sementara itu, pembacaan hermeneutik bergeser dari isi dan makna yang tampak kepada makna (pesan) internal, transendental, dan potensial tekstual. Tujuannya adalah untuk mendapatkan horizon atau cakrawala  yang benar-benar diinginkan teks dan untuk mendapatkan pemahaman makna yang komprehensif dan optimal.
Identifikasi masalah
Perhatikan banyak pengertian akuntansi diusulkan oleh para ahli dan instansi terkait. Awalnya, pembukuan dianggap sebagai  seni karena sebenarnya mengisyaratkan perlunya keterampilan tertentu. Dipinjam dari American Institute of Certified Public Accountants' Understanding of Accounting (1953),  dikenal dengan definisi akuntansi.Â
Akuntansi menangkap, mengklasifikasikan, dan meringkas transaksi dan peristiwa ekonomi (keuangan) dengan cara yang berarti. Interpretasi dari hasil ini. Oleh karena itu, ketika akuntansi ialah seni, seni di sini tidak berarti sifatnya, tetapi untuk cara penggunaannya. Banyaknya penjelasan tentang akuntansi itu sendiri menjadikan akuntansi sebagai seni yang unik untuk ditemukan.Â
Rumusan Masalah
Ketika beberapa pendekatan, hermeneutika dan semiotika, diterapkan, bagaimana keadaan dan posisi akuntansi ketika ditafsirkan sebagai seni?Â
Tinjauan PustakaÂ