Alasan Pentingnya Conceptual  FrameworkÂ
Kerangka konseptual adalah sistem terkait tujuan dan konsep yang mendasari akuntansi yang dapat ditarik dari standar yang konsisten yang menggambarkan sifat, fungsi, dan batas-batas akuntansi dan pelaporan keuangan.
Menurut Yadiati, kerangka konseptual ini dikembangkan dengan tujuan sebagai berikut: 1) Sebagai kerangka kerja sebagai dasar perumusan standar dan aturan akuntansi yang konsisten, 2) Sebagai acuan dasar teori akuntansi untuk mengatasi masalah yang muncul dalam praktik pelaporan keuangan.Â
Kerangka Konseptual itu sendiri didefinisikan oleh FASB sebagai:Â
"Sebuah sistem yang konsisten dari tujuan mendasar dan saling bergantung yang mengarah pada standar yang konsisten dan mengatur dasar, fungsi, dan batasan informasi akuntansi dan keuangan".
Menurut FASB, kerangka kerja konseptual adalah konstitusi, sistem (pemersatu) yang konsisten dari tujuan dan prinsip-prinsip dasar yang dapat mempromosikan norma-norma yang konsisten dan menggambarkan sifat, fungsi, dan keterbatasan akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan.
Kebutuhan akan kerangka konseptual  antara lain dapat diuraikan sebagai berikut:
- Sebagai pedoman dalam mendefinisikan standar akuntansi.
- Merupakan sistem acuan untuk menyelesaikan masalah akuntansi jika standar yang berlaku saat ini tidak mengatur masalah baru yang  muncul.
- Sebagai dasar  pertimbangan  dalam penyajian laporan keuangan.
- Meningkatkan daya banding dengan  mengurangi pembagian metode akuntansi alternatif.
Isi Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dimulai dengan penetapan tujuan, yang menjadi dasar untuk membangun elemen  lain seperti karakter kualitatif  informasi, elemen pelaporan keuangan, kunci dan pencatatan/pengukuran.
Menurut Belkoui, sejak FASB mengeluarkan Conceptual Framework, FASB telah menerbitkan 7 Conceptual Reports on Financial Accounting (SFAC) terkait laporan keuangan, yaitu:
- SFASC No. 1 : "Tujuan Pelaporan Keuangan Badan Usaha" yang menjelaskan tujuan laporan keuangan dalam badan usaha.
- SFAC No. 2 : "Karakteristik kualitas informasi akuntansi" menggambarkan karakteristik informasi akuntansi  berkualitas tinggi (berguna).
- SFAC No. 3 : "Unsur-unsur laporan keuangan suatu perusahaan komersial" memberikan definisi dari unsur-unsur (item) yang terkandung dalam laporan keuangan.
- SFAC No. 4 : "Tujuan Pelaporan Keuangan Organisasi Non-Komersial" menjelaskan tujuan pelaporan keuangan dalam organisasi non-komersial.
- SFAC Â 5: "Pengakuan dan Pengukuran dalam Pelaporan Keuangan Perusahaan Komersial" mendefinisikan kriteria pengakuan, atribut pengukuran, dan prinsip pelaporan (pengungkapan).
- SFAC No. 6: "Unsur Laporan Keuangan" menggantikan SFAC No. 3 (untuk memperluas ruang lingkup SFAC No. 3) dengan memasukkan  organisasi nonprofit, selain korporasi komersial (profit organization).
- SFAC No. 7: "Menggunakan arus kas dan informasi nilai sekarang dalam ukuran akuntansi" menyediakan kerangka kerja untuk menggunakan arus kas dan informasi nilai sekarang sebagai dasar untuk ukuran akuntansi.
Kritik Terhadap Proses Kerangka Konseptual Kerangka Kerja Konseptual