Mohon tunggu...
Zahrani SalsabilaPutri
Zahrani SalsabilaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Diponegoro

Saya Zahrani Salsabila Putri jurusan Teknik Sipil angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perencanaan Peningkatan Partipasi Masyarakat Desa Randusari dalam Sampah Sistem Bank Sampah

13 Februari 2024   21:38 Diperbarui: 13 Februari 2024   21:40 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemahaman masyarakat Indonesia akan pentingnya pemanfaatan sampah masih perlu ditingkatkan. Barang rusak, benda tak terpakai, kemasan produk, sisa makanan semua dibuang begitu saja. Sebagian bertumpuk di tempat pembuangan akhir, selebihnya berserakan di jalan atau mengambang di sungai. Di Desa Randusari sendiri sampah-sampah dibiarkan berserakan di SD Randusari dan juga di kebun-kebun warga Desa Randusari tanpa adanya pembakaran ataupun pemanfaatan sampah yang lain.

Sampah yang berserakan di Peerkebunan Warga Desa Randusari/Dokpri
Sampah yang berserakan di Peerkebunan Warga Desa Randusari/Dokpri

Penyelesaian masalah sampah ini sendiri tentunya tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan petugas kebersihan saja. Seluruh lapisan masyarakat harus turut serta membantu pemerintah untuk bergerak bersama dalam menangani masalah sampah. Salah satunya dengan penerapan prinsip 3-R (reduce, reuse, recycle) dalam wujud Bank Sampah. Sistem ini berfungsi mengelola sampah dengan menampung, memilah dan mendistribusikan sampah ke fasilitas pengolahan sampah yang lain atau kepada pihak yang membutuhkan. Sehingga sampah di tempat pembuangan akhir bisa berkurang dan bahkan bisa menambah nilai guna barang yang sebelumnya dianggap tak berguna.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Program bank sampah merupakan suatu sistem pengelolaan sampah secara kolektif dengan prinsip daur ulang. Metode ini bisa meningkatkan nilai ekonomis dari sampah kering. 

Sementara masyarakat yang bertindak sebagai nasabah bank juga akan mendapat keuntungan. Mereka bisa punya tabungan yang bisa diambil sesuai kebutuhan. 

Dengan demikian bank sampah akan memberikan dampak positif untuk lingkungan dan memperbaiki kondisi ekonomi di satu komunitas terutama di Desa Randusari. Sistem bank sampah ini yaitu pengumpulan sampah yang selanjutnya akan difilter terlebih dahulu oleh masyarakat Desa Randusari mulai dari sampah organik dan anorganik yang kemudian dari sampah anorganik itu akan dipilah kembali menjadi sampah kaca, plastik, kertas, dan kaleng. Sampah-sampah tersebut akan dibawa ke tempat penyetoran sampah dengan penjadwalan yang biasanya telah disepakati oleh masyarakat. 

Kemudian akan ditimbang oleh pengurus berdasarkan nilai dari setiap sampah. Hasil dari nilai tersebut akan dicatat berdasarkan jenis dan bobot sampah yang selanjutkan bisa dikonversikan ke dalam nilai rupiah yang kemudian akan ditulis ke dalam buku tabungan. 

Pada sistem bank sampah ini buku tabungan dapat diambil tiap 3 bulan sekali. Pada tahap paling akhir bank sampah telah bekerjasama dengan pengepul yang sudah disepakati. Sehingga setelah sampah terkumpul, ditimbang, dan dicatat langsung diangkut ke tempat pengolahan sampah berikutnya. Sehingga, sampah tidak menumpuk di lokasi bank sampah.

Maka dengan adanya program kerja pengelolaan sampah melalui sistem bank sampah ini kita mencoba mengurangi dampak sampah. Salah satunya dengan cara mengembangkan peran aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah skala komunal melalui sistem bank sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun