Mohon tunggu...
Zahra NazifaMeigina
Zahra NazifaMeigina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menulis dan mengedit foto.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Presidensi G20 bagi Perekonomian Indonesia Terutama Ekonomi Syariah

3 Oktober 2022   16:45 Diperbarui: 3 Oktober 2022   16:49 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini kita sering kali mendengar mengenai G20. Lantas sebenarnya apa yang dimaksud dengan G20? G20 adalah sebuah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan 1 negara Uni Eropa (EU) yang negaranya memiliki kelas pendapatan menengah hingga tinggi serta negara berkembang hingga negara maju. 20 negara tersebut yakni Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Argentina, Brazil, Inggris, Jerman, Italia, Perancis, Rusia, Afrika Selatan, Arab Saudi, Turki, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Indonesia, Australia, dan Uni Eropa. Sebagai sebuah forum kerja sama multilateral G20 tidak memiliki pemimpin atau ketua tetap tetapi G20 memiliki jabatan yakni Fungsi presidensi yang dipegang salah satu anggota selama satu tahun. G20 juga tidak memiliki secretariat tetap, karena itu koordinasi untuk menjaga kesinambungan dipegang oleh Troika yang terdiri dari negara presidensi berjalan, negara presidensi sebelumnya, dan negara presidensi berikutnya. Anggota Troika G20 saat ini terdiri dari Indonesia, Italia (presidensi sebelumnya), dan India (kandidat presidensi berikutnya).

Terdapat 2 isu yang dibahas dalam G20 yakni Finance Track dan Sherpa Track. Agenda dalam G20 adalah konferensi tingkat kepala negara, menteri, pertemya kelompok kerja dan pertemuan yang membahas mengenai sebuah isu prioritas didalam sector kelompok kerja serta membahas mengenai isu tertentu secara kusus. Peran nyata yang sudah dilakukan oleh G20 adalah penanganan krisis keuangan Global 2008 dan kontribusi dalam penanganan pandemic Covid-19 serta isu mengenai perdagangan, iklim dan pembangunan yang dapat mempengaruhi ekonomi. Sebagai Troika Indonesia pernah mengadakan KTT G20 yang dilaksanakan di Bali yang dihadiri oleh kepala negara dan pemerintahan dari negara anggota dan negara undangan. Indonesia sendiri berperan penting dalam pemulihan kesehatan dan perekonomian dunia. Indonesia menduduki peringkat 10 dalam Purchasing Power Parity dan menjadi kekuatan pasar baru. Isu yang dibahas pada Presidensi G20 mengenai Arsitektur Kesehatan Global, Transisi Energi Berkelanjutan, Transformasi Digital dan Ekonomi. Indonesia juga sangat berperan aktif berinisiatif dalam G20 dengan cara mendukung negara berkembang untuk mengamankan anggaran nasional dalam krisis likuiditas Global Infrastructure, mendukung konektivitas melalui kooperasi dan pertukaran pengetahuan serta sebagai tempat berkumpulnya para start-up unicorn. Presidensi G20 juga memiliki banyak manfaat salah satunya adalah membuka kesempatan Indonesia dikancah Internasional khusunya dalam hal pemulihan ekonomi global sehingga diharapkan dapat menggerakan ekonomi Indonesia.

Perekonomian syariah juga dapat menjadi jawaban dalam pembahasan sejumlah agenda utama Presidensi G20 Indonesia terkait keuangan berkelanjutan dan sistem pembayaran di era digital karena sangat relevan untuk diusung sebagai salah satu jalan keluar dan diperkenalkan pada dunia dalam rangka mendukung perubahan orientasi gaya hidup masyarakat dunia pasca pandemi Covid-19. Presidensi G20 Indonesia juga dapat menjadi ajang yang tepat untuk mengambil berbagai inisiatif guna mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Beberapa aspek ekonomi syariah dianggap mampu mendukung proses percepatan pemulihan ekonomi sehingga selaras dengan tema yang diangkat pada forum G20 2022 yakni Recover Together, Recover Stronger.

Selain itu ekonomi syariah juga belum terlalu luas dikenal kalangan masyarakat, oleh karena itu presidensi G20 ini sangat bermanfaat bagi perekonomian. Karena dengan presidensi ini masyarakat menjadi semakin tahu akan perekonomian khususnya di ekonomi syariah ini. Maka dari itu presidensi ini sangat bermanfaat dan dengan adanya presidensi ini perekonomian di indonesia akan meningkat pesat. Dengan G20 ini juga sistem perekonomian di Indonesia mungkin dapat di terapkan dengan syariat islam, sehingga perekonomian ini akan stabil dan membuat masyarakat sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun