Sampah plastik kering yang sering kali menjadi permasalahan lingkungan kini dapat diubah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Pemanfaatan sampah juga dapat dijadikan solusi untuk permasalahan lingkungan di RT 09 perumahan Joyo Grand. Sampah-sampah plastik yang sudah dipilah dapat dimanfaatkan untuk membuat bantal ecobrick, yang selain ramah lingkungan, juga bisa menjadi peluang bisnis. Bantal ecobrick ini bisa dijual sebagai produk ramah lingkungan, sehingga ibu-ibu PKK tidak hanya berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan tetapi juga meningkatkan penghasilan mereka.
Program ini dijalankan oleh kelompok mahasiswa akuntansi FEB UB dengan melibatkan ibu-ibu PKK RT 09 Perumahan Joyo Grand. Hal ini mengajak untuk lebih bijak dalam mengelola sampah, terutama plastik, dengan cara yang inovatif. Mereka memperkenalkan konsep Ecobrick sebagai bahan pengisi bantal yang dapat dijadikan peluang bisnis. Sosialisasi ini tidak hanya menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menggali potensi ekonomi dari pengolahan sampah plastik.
Acara dimulai dengan pengenalan konsep Ecobrick kepada ibu-ibu PKK. Ecobrick merupakan salah satu usaha pengolahan limbah plastik dengan output yang beragam. Kelompok mahasiswa kemudian menunjukkan bagaimana sampah Ecobrick ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengisi bantal.
Sampah plastik yang sebelumnya dianggap tidak berguna kini diubah menjadi produk yang bernilai. Prosesnya sederhana, namun memiliki dampak yang signifikan, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. "Kami ingin menunjukkan bahwa sampah plastik bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai jual. Ini adalah peluang bisnis yang bisa dikembangkan oleh masyarakat," ungkap Sarah, sebagai salah satu anggota kelompok mahasiswa akuntansi FEB UB .
Warga RT 09 yang hadir dalam sosialisasi ini tampak antusias mengikuti setiap tahapan pembuatan bantal Ecobrick. Mereka diberikan panduan langkah demi langkah, mulai dari pengumpulan dan pembersihan sampah plastik, hingga pengisian botol Ecobrick dan proses memasukkan sampah dalam ziplock lalu dimasukkan dalam sarung bantal.
Selain memberikan pelatihan, kelompok mahasiswa juga mengedukasi warga terkait dengan strategi pemasaran produk Ecobrick. Mereka menyarankan agar bantal Ecobrick ini dipromosikan sebagai produk ramah lingkungan yang dapat menarik perhatian konsumen, terutama di pasar yang peduli terhadap isu lingkungan.
Sosialisasi ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran di kalangan warga RT 09 mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Dengan mengubah sampah plastik menjadi produk yang berguna, ibu-ibu PKK tidak hanya berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomi.
Pembuatan bantal Ecobrick di RT 09 Perumahan Joyo Grand adalah langkah awal dalam mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah plastik. Dengan adanya inisiatif dari kelompok penggerak ini, diharapkan semakin banyak warga yang terinspirasi untuk memulai bisnis ramah lingkungan yang tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H