Mohon tunggu...
Zahra Mayuanda M.
Zahra Mayuanda M. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa-Universitas Andalas

Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Reguler 2024 Universitas Andalas Sektor Lingkungan Menggali Potensi dan Keunggulan Peternakan Ayam Petelur di Nagari Sikucua Utara

19 Agustus 2024   02:25 Diperbarui: 19 Agustus 2024   02:31 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peternakan Ayam Petelur/dokpri.

Padang Pariaman, 23 Juli 2024 -- Sektor Lingkungan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Andalas (UNAND) telah melakukan survey dan wawancara terhadap satu-satunya peternak ayam petelur yang berada di Nagari Sikucua Utara. Sektor tersebut beranggotakan mahasiswa dari berbagai Fakultas Peternakan dan juga Pertanian, yang terdiri dari MEILIYANA NAURAH, Maulana Mustaqim, Erina Nurul Hasnah Lubis, Hafifah Annisa, Fauziyyah amalia, Selviana Oei, dan Muhammad Aldho.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menggali lebih dalam potensi dari peternakan ayam petelur tersebut sehingga diharapkan dapat berkembang lebih luas lagi. Peternakan merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi kehidupan karena sektor ini menyumbang protein hewani yang esensial untuk pertumbuhan masyarakat. Protein hewani yang tercukupi dapat mencegah stunting dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Salah satu sumber protein hewani yang murah dan terjangkau oleh masyarakat adalah telur. Di Nagari Sikucur Utara, Padang Pariaman, peluang usaha di sektor peternakan ayam petelur telah dimanfaatkan dengan baik oleh Pak Firdaus Fauzi, seorang pengusaha muda berusia 36 tahun.

Bapak Firdaus, lulusan Sistem Komputer Sistemik Jayanusa, sebelumnya sempat bekerja di bidang keilmuannya. Namun, beliau memutuskan untuk membuka usaha sendiri. Beliau berpendapat bahwa dengan membuka usaha sendiri lebih menguntungkan dan memuaskan sehingga dapat memberikan lowongan pekerjaan. Motivasi inilah yang mendorongnya untuk mendirikan peternakan ayam petelur di Nagari Sikucur Utara pada tahun 2019.

Peternakan yang dimiliki oleh Pak Firdaus saat ini menampung sekitar 600-700 ekor ayam petelur dengan menggunakan kandang baterai. Sebagai satu-satunya supplier ayam petelur di Nagari Sikucur Utara, peternakan ini telah mengalami perkembangan yang pesat. Dari kapasitas awal yang hanya 100 ekor ayam, kini pada tahun 2024 peternakan tersebut memiliki 700 ekor ayam petelur.

Peternakan Ayam Petelur/dokpri.
Peternakan Ayam Petelur/dokpri.

Potensi peternakan ayam petelur ini tidak hanya dilihat dari kuantitas ayam yang dimiliki, tetapi juga dari besarnya penghasilan yang diperoleh. Peternakan Pak Firdaus mampu menghasilkan 15 papan telur per hari yang dijual dengan harga Rp 46.000 per papan. Produksi telur yang baik ini didukung oleh lingkungan peternakan yang jauh dari pemukiman warga dan jalan raya, sehingga mengurangi risiko ayam tertular penyakit. Selain itu, nutrisi yang tercukupi juga menjadi faktor utama keberhasilan produksi telur. Pak Firdaus memegang prinsip bahwa kebutuhan pakan ayam produksi adalah 12 gram per ekor. Ransum yang digunakan terdiri dari dedak, mineral, konsentrat, dan jagung, yang diracik sendiri oleh beliau.

Menurut Pak Firdaus, tantangan terbesar dalam membangun peternakan ayam petelur ini adalah modal awal dan musim hujan. "Jika musim hujan tidak berhenti-henti, akan mempengaruhi besar kecilnya telur yang dihasilkan," jelasnya.

Keberhasilan peternakan ayam petelur di Nagari Sikucur Utara ini menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang baik, perhatian terhadap nutrisi, dan pemilihan lokasi yang tepat, usaha di sektor peternakan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Pak Firdaus Fauzi tidak hanya berhasil mengembangkan usahanya, tetapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar, sehingga membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun