Mohon tunggu...
Zahra Mustafawiyyah
Zahra Mustafawiyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Membaca, dan menulis adalah hobi yang paling saya sukai, juga mudah dilakukan. Dengan hobi itu, saya ingin mengembangkan hal itu dengan adanya Kompasiana bisa membantu saya untuk mengembangkan potensi itu juga semoga bisa bermanfaat untuk orang lain yang membaca artikel saya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Filsafat: Benarkah Filsafat Sesat?

26 Oktober 2024   17:04 Diperbarui: 26 Oktober 2024   18:33 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Berkaitan dengan Filsafat Dok. Pribadi


Buku Berkaitan dengan Filsafat Dok. Pribadi
Buku Berkaitan dengan Filsafat Dok. Pribadi

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata filsafat namun yang terlintas di pikiran kita ialah filsafat sebagai sesuatu yang sesat atau bisa menyesatkan, mengapa demikian? karena kita secara langsung menilai tanpa adanya ilmu tentang filsafat itu. Dalam tulisan saya ingin sedikit memberi tahu seperti apakah itu filsafat? dan apakah filsafat muncul dengan sendirinya? 

Sebenarnya apakah filsafat sudah ada sejak lama ataukah baru ? Filsafat adalah berfikir, ini artinya bahwa filsafat telah lama hadir dalam lingkungan hidup manusia, mungkin dahulu belum dikenal dengan filsafat yang membahas secara mendalam berkaitan dengan hidup manusia. Jika sudah ada sejak lama, bagaimana filsafat bisa dikatakan sesat? Mereka yang mengganggap filsafat sesat sebetulnya mereka menyesatkan pikirannya sendiri, kenapa? ketika kita berpikir maka kita telah berfilsafat.

 Alasan lain mereka mengatakan filsafat sesat ialah sebab filsafat membicarakan sesuatu secara mendalam seperti dari mana kita, untuk apa hidup di dunia, sampai kapan kita hidup di dunia, apa yang terjadi setelah kematian dan seperti pertanyaan-pertanyaan mendasar lainnya. Yang menurut mereka itu bisa membuat orang mempertanyakan segala hal, meruntuhkan kepercayaan terhadap agama lalu jadi atheis, namun mengapa filsafat masih berkembang sampai sekarang di zaman modern ini. Menurut saya ini dikarenakan filsafat memanga terbukti penting dalam berbagai bidang kehidupan manusia.

Filsafat juga bisa dikatakan sebagai pondasi kita dalam berpikir dan berperilaku Bahkan dalam beragama. Ketika kita menyakini bahwa alam semesta ini ada yang menciptakan itu adalah pondasi kita yang memperkuat untuk mengikuti agam apa yang diyakini, begitu juga sebaliknya ketika kita menyakini bahwa seluruh keberadaan ada dengan sendirinya itu yang menjadikan kita sebagai orang yang tidak mempercayai adanya Tuhan sebagai suatu keberadaan yang mutlak atau absolut.

Filsafat memiliki banyak sekali konteks  dalam penerapannya salah satunya  konteks ilmu pengetahuan istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani Kuno 'philosophia' dan 'philosophos', berarti 'orang yang cinta dengan kebijaksanaan' atau 'cinta pada pengetahuan'. Pythagoras diduga yang memakai istilah itu paling pertama abad ke-6 SM.

Muncul beriringan dengan kekaguman masyarakat Yunani akan kecerdasan Pythagoras sampai dianggap setara dengan ilmuwan yang mengetahui segala hal. Sebab itu, orang bertanya padanya, "apakah anda pemilik kebijaksanaan atau pengetahuan?  Filsafat ialah berpikir dan memakai rasa sedalam dalamnya berlaku untuk segala sesuatu sampai pada akar permasalahan. Filsafat berasal dari kata Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu philos dan sophia. Philos bermakna senang, gembira atau bisa juga cinta, lalu Sophia dimaknai kebijaksanaan. Itulah mengapa filsafat bisa diartikan suatu kecintaan terhadap kebijaksanaan.

Makna lain dari filsafat ialah hakikat dan hikmah, jadi bila ada orang yang mengatakan, "Apa hikmah dari semuanya ini?" berarti berusaha mencari latar belakang paling dalam kejadian sesuatu melalui kajian filsafati, yaitu apa, bagaimana, dan mengapa sesuatu dapat berlangsung dalam filsafat itu disebut ontologi, epistemologi dan aksiologi.

Hakikat dan hikmah adalah dua nama Al-Qur'an ini menunjukkan bahwa kitab suci Al-Qur'an ialah filsafat. Oleh karena itu, umat Islam yang tidak menerima filsafat secara tidak langsung juga menolak Al-Qur'an dengan kajian yang mendalam tentang kehidupan manusia.

Para pakar mengganggap bahwasannya ilmu tertua serta induk apapun ilmu adalah filsafat, yang menelaah hal-hal dari sisi inti bersifat mutlak, paling dalam tetapi pasti tetap(Notonagoro), atau bisa untuk perenungan dan kenyataan sedalam-dalamnya tentang sebab ada juga sehingga kepada yang penghabisan(Drijarkara).  Seperti filsafat mengenai air, kita tidak hanya tahu kalau air adalah untuk sesuatu yang hanya bisa diminum, tetapi filsafat mencoba membahas, menguraikan air sampai pada dasar komponen intinya. Yang dimaksudkan ialah mempelajari secara mendalam berkaitan dengan air.

Secara keseluruhan filsafat merupakan studi mengenai semua fenomena hidup manusia serta pemikiran dengan kritis juga untuk penjabaran dalam konsep paling dasarnya. Filsafat melibatkan logika yang dimana berperan sebagai alat untuk menghindarkan akal dari kesalahan berpikir.

Dalam perkembangannya ada beberapa cabang dalam filsafat:

1. Metafisika

 Memperdalam serta mempertanyakan tentang hakikat paling mendasar dari realitas juga eksistensi. Seperti tentang akal, jiwa atau    bahkan alam semesta yang sudah terlihat jelas masih perlu dipertanyakan.  Kerap kali dibagi menjadi ontologi (mempelajari tentang   Tuhan) dan kosmologi (tentang alam semesta).

2. Epistemologi

 Sebelum bertanya bagaimana cara mendapat pengetahuan, kita harus bertanya apakah pengetahuan ada? lalu jika ada baru              pertanyaan tadi di bahas. Dalam epistemologi membahas tentang pengetahuan tentang pengetahuan, saat kita memperdalamnya   pasti muncul lagi pertanyaan. Apa sumber dalam mendapatkan pengetahuan, menurut Murtadha Muthahari sumber pengetahuan   meliputi akal, hati, alam semesta dan indra serta sejarah. Piranti memperoleh pengetahuan

   1. Ilmu hushuli( ilmu yang hadir melalui perantara/konsep dalam alam mental/jiwa) misalnya melalui indra dan berbagai perantara         lainnya.

   2. Ilmu hushuli (ilmu yang hadir secara langsung dalam diri manusia) seperti perasaan lapar haus, amarah benci, cinta dan berbagai       rasa lainnya.

3. Etika

 Mengkaji mengenai nilai moral yang tumbuh dan berkembang dalam tatanan hidup manusia. Membantu menjawab mana yang   benar  dan salah, apa yang kita lakukan benar atau salah jika benar apakah memiliki manfaatnya. Apa peran dan tanggung jawab kita   terhadap sesama makhluk Tuhan.

4. Logika

 Yakni alat untuk melindungi akal dari kesalahan berpiki, yang dimana berpikir ialah dasar kehidupan yang bisa menuntun kita   ke   jalan yang paling bahagia. Dengan kita gunakan logika ini maka kita bisa menelusuri tentang argumen-argumen dari luar, apakah   benar ataukah malah itu salah.

5. Estetika

Mengkaji tentang keindahan yang dapat dirasakan seorang manusia ketika menyaksikan dunia, menjawab pertanyaan apa itu keindahan dalam perspektif filsafat? bisakah seni menghasilkan pengaruh untuk pemikiran manusia? serta mencaari apa tujuan dari seni itu sendiri untuk kehidupan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun