Siapa yang tak kenal Braga? Lokasi wisata yang tak hanya menawarkan arsitektur yang bersejarah, namun juga dengan berbagai wisata kuliner dan aksesoris yang tersedia di setiap sudutnya. Menjadi salah satu destinasi wisata wajib saat mengunjungi kota Bandung. Lokasi yang strategis menjadikan Braga tak pernah sepi dari keramaian. Untuk kesekian kalinya saya mengunjungi Braga, rasanya masih banyak tempat-tempat yang belum terjelajahi. Terutama wisata kulinernya.
Setelah menjelajahi Braga dan sekitarnya, saya menemukan sebuah wisata kuliner unik. Ketika deretan kafe dan restaurant menawarkan harga tinggi dengan memanfaatkan lokasi Braga sebagai kunjungan wisata, Kuliner ini justru berani beda dengan menawarkan harga yang relatif murah. Rasanya tak seperti Braga, sebab harga makanan yang ditawarkan masih terjangkau. Harga yang relatif murah bukan berarti cita rasanya juga ikutan murahan. Menu yang ditawarkan beragam jenisnya, menyesuaikan selera pengunjung. Mulai dari kuliner lokal hingga internasional. Â
Sejarah Teras Braga
Teras Braga memiliki sejarah panjang yang bermula dari masa kolonial Belanda. Pada abad ke-19, Jalan Braga adalah pusat kehidupan sosial dan komersial di Bandung. Bangunan-bangunan tua dengan arsitektur Eropa masih berdiri kokoh di sepanjang jalan ini. Terletak di Gang Cikapundung, Jalan Braga, area ini telah mengalami perubahan yang kini menjadi pusat kegiatan budaya, kuliner, dan seni.Â
Kenyamanan Pengunjung
Lokasi kuliner di lantai dua mampu memberi kesan ramah dan nyaman bagi para pengunjung. Untuk sejenak, kita diberi jeda dari hiruk pikuk jalanan Braga dan bersantai menikmati arsitektur dari lantai dua. Sembari menikmati kulinernya, pengunjung akan ditemani dengan alunan lagu khas Sunda yang semakin menambah kesan damai untuk kembali bercengkrama dengan sobat dan keluarga. Lokasi teras beraga yang berdekatan dengan akses ke pemukiman penduduk membuat tempat ini semakin menarik. Nuansa yang ditawarkan sangat merakyat, terutama untuk kantong anak rantau seperti saya.
Integrasi Budaya Lokal dan Modern
Lebih dari sekadar tempat makan dan berwisata, Teras Braga juga menjadi simbol integrasi antara tradisi dan kemajuan modern. Bangunan yang terawat hingga saat ini menjadi bukti upaya pelestarian sejarah dan budaya lokal. Tak hanya itu, menu makanannya pun beragam jenisnya, mulai dari  kuliner lokal dan mancanegara.
Pengelolaan tanpa dominasi
Teras Braga merupakan bagian dari Kawasan Kampung Wisata Kreatif Braga. 14 standk kuliner yang ada di Teras Braga dikelola langsung oleh warga sekitar, terutama pemilik  dari masing-masing warung dan kafe. Namun demikian, kerjasama dan kekompakan antar pemilik sangat terasa terutama dalam mempromosikan keberadaan Teras Braga sebagai destinasi kuliner dan wisata yang menarik di Bandung.
Mushola Mini
Beberapa kali saya mengunjungi kulineran di Braga, hampir semuanya tak menyediakan ruang untuk beribadah bagi para pengunjungnya. Namun, Teras Braga menjadi salah satu wisata kuliner yang memberikan fasilitas bagi pengunjung muslim untuk melaksanakan ibadah sembari mengunjungi Braga.
Spot Foto Instagramable
Nuansa Khas Retros dengan gaya asrsitektur klasik memberi pesona tersendiri. Hiasan dinding, lampu hias, dan tangga menciptakan latar foto yang indah dan menarik. Tak salah jika banyak pengunjung yang kemudian mengabadikan momen saat mengunjungi Teras Braga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H