Mohon tunggu...
Vailla Nayya Zahra Marisa
Vailla Nayya Zahra Marisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Be Hapyy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pernikahan Dini Memengaruhi Pendidikan dan Karier di Indonesia

8 Januari 2025   20:25 Diperbarui: 8 Januari 2025   20:41 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Insentif Ekonomi: Selain itu, faktor ekonomi juga mempunyai peranan yang cukup besar terhadap terjadinya dini pernikahan. Banyak anggota kelompok yang hidup dalam kemiskinan dan memanfaatkan anak-anaknya sebagai sarana untuk mengurangi kesulitan ekonomi kelompok. Hal ini menjadi kendala yang signifikan dalam upaya pembatasan dini pernikahan karena banyak remaja putri yang rentan terhadap tekanan ekonomi, bukan karena kelemahan emosional atau mental. Pemerintah harus memberikan insentif finansial kepada anggota keluarga yang menghidupi anak-anaknya hingga dewasa. Hal ini dapat mencakup pemberian dukungan finansial untuk program pendidikan atau pelatihan kerja bagi muda.

Dukungan untuk Anak Perempuan yang Menikah Dini: Tujuan dari sistem pendukung adalah untuk membantu perempuan muda yang tidak mampu melanjutkan pendidikan dan mencapai tujuan karir mereka. Layanan karir konseling, jadwal sekolah yang fleksibel, dan program pelatihan keguruan dapat menjadi contohnya.

KESIMPULAN:Pernikahan dini di Indonesia memiliki dampak yang sangat besar terhadap pendidikan dan karier, terutama bagi perempuan. Keputusan untuk menikah di usia muda sering kali menghalangi perempuan untuk melanjutkan pendidikan dan mengejar karier, yang pada akhirnya memengaruhi perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang, perlu ada upaya yang lebih keras untuk menanggulangi pernikahan dini melalui pendidikan, kebijakan yang lebih tegas, dan pemberdayaan ekonomi bagi keluarga miskin.

     Sebagai seorang pelajar, saya percaya bahwa remaja Indonesia tidak menguntungkan dari pernikahan dini. Pernikahan dini dapat menyebabkan kurangnya kesempatan untuk kuliah, pekerjaan yang layak, dan memilih pasangan yang tepat. Selain itu, pernikahan dini sering ditolak oleh masyarakat karena efek negatifnya lebih besar daripada efek positifnya dalam kehidupan sosial. Oleh karena itu, saya mendukung upaya untuk mengakhiri perkawinan anak dan memastikan anak perempuan tetap bersekolah karena hal ini pada akhirnya akan menghasilkan masa depan yang lebih baik bagi mereka dan negara secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun