Pendidikan merupakan hak asasi manusia yang mendasar dan menjadi kunci dalam menciptakan masyarakat yang berkeadilan. Namun, realisasinya, tidak semua individu memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas.Â
Hal ini terutama dirasakan oleh kelompok-kelompok yang termarjinalkan, termasuk anak-anak dengan disabilitas dan kebutuhan khusus.Â
Pendidikan inklusi hadir sebagai solusi untuk memastikan bahwa semua individu, tanpa diskriminasi, mendapatkan kesempatan belajar yang setara.Â
Pendidikan ini tidak hanya penting untuk memastikan keadilan sosial tetapi juga sebagai investasi strategis dalam membangun masyarakat yang harmonis dan berdaya saing.
Pendidikan inklusi adalah pendekatan yang berupaya memasukkan semua siswa, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, ke dalam sistem pendidikan umum tanpa segregasi.Â
Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya tujuan keempat, yaitu "memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas untuk semua".Â
Dengan pendidikan inklusi, potensi individu dapat dikembangkan secara maksimal, sehingga mereka mampu berkontribusi secara positif bagi masyarakat.
Pendidikan inklusi tidak sekadar memasukkan siswa dengan kebutuhan khusus ke dalam kelas reguler. Konsep ini mengedepankan prinsip keadilan, di mana setiap siswa mendapatkan dukungan sesuai kebutuhan mereka untuk mencapai potensi maksimal.Â
UNESCO (2017) menjelaskan bahwa pendidikan inklusi berfokus pada penerimaan keberagaman, dengan memberikan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan semua individu.Â
Prinsip utama pendidikan inklusi adalah kesetaraan akses, di mana semua anak tanpa memandang latar belakang sosial, budaya, dan kemampuan memiliki kesempatan yang sama untuk belajar.Â