Lokakarya LVE: Transformasi Diri dengan Menghidupkan Nilai-Nilai Universal

Pendidikan karakter adalah proses meningkatkan kemampuan secara bertahap untuk membentuk nilai-nilai sehingga melahirkan individu berkarakter utuh. Urgensi karakter sebagai kualitas moral dan budi pekerti yang menjadi pendorong individu dalam bertindak, berfikir, dan bertutur kata.

Pendidikan karakter diawali dengan perubahan nilai, penanaman nilai, pembiasaan nilai, hingga menjadi tindakan dalam sebuah perilaku. Living Values Education (LVE) menjadi salah satu wadah yang tepat dalam pembentukan nilai-nilai universal untuk pendidikan karakter.

LVE merupakan program pendidikan yang menawarkan pelatihan berupa lokakarya bagi para pendidik, orang tua, hingga remaja dan anak-anak untuk membantu mereka dalam menggali dan mengembangkan nilai-nilai universal. LVE percaya bahwa "values is not teached, but touched" yaitu nilai tidak diajarkan, melainkan dirasakan.

Dua belas nilai dalam Kurikulum LVE mencakup nilai damai, menghargai, kasih sayang, kerja sama, kebahagiaan, kejujuran, kerendahan hati, tanggung jawab, kesederhanaan, toleransi, kebebasan, dan persatuan. Program LVE secara bertahap dilakukan hingga peserta mampu mengasosiasikan nilai tersebut dalam keterampilan sosial-emosional dan intrapersonal-interpersonal sehari-hari.

Lokakarya LVE (Sumber: Dokumen Pribadi 2024)

Lokakarya LVE dilaksanakan pada 13-15 Desember 2024 di Rumah Kearifan Bantul, Yogyakarta. Peserta lokakarya kali ini adalah 15 mahasiswa/i program studi Pendidikan Agama Islam dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang dipandu langsung oleh Bapak Muqowim (Pendiri Rumah Kearifan) dan Ibu Ziadatul Husna (Direktur Rumah Kearifan) sebagai trainer yang memfasilitasi peserta dalam menghidupkan nilai-nilai universal.

Lokakarya LVE menyediakan berbagai kegiatan berbasis nilai dalam rangka transformasi diri bagi setiap peserta. Kegiatan tersebut meliputi kesadaran nilai, membangun kembali mimpi, kue damai, memberikan dorongan positif, active listening, dan resolusi konflik., dan refleksi nilai.

Pada hari pertama (13/12), lokakarya diawali dengan penentuan kontrak belajar dan sejarah LVE. Kemudian, peserta akan diminta menggali satu momen berharga dalam hidup yang menyadarkan mereka terhadap suatu nilai. Lalu, peserta akan berkelana untuk membangun kembali mimpi melalui imajinasi dan menggambarkannya di selembar kertas.

Hari kedua (14/12) dibuka dengan "Selamat Pagi" dengan peserta diminta menceritakan kembali pengalaman berupa aktivitas berbasis nilai yang telah dilakukan. Kegiatan berlanjut dengan "Kue Damai" yaitu membuat miniatur kue dengan menghubungkan seluruh bahan dan langkah pembuatan terhadap nilai-nilai kehidupan.

Pada hari ketiga (15/12), peserta akan diajak "Active Listening" melalui kegiatan berkelompok untuk menggali karakteristik dan tantangan Active Listening. Selanjutnya adalah "Resolusi Konflik", dimana peserta akan melakukan simulasi konflik secara berkelompok.

Pada hari ketiga, terdapat penyerahan sertifikat lokakarya yang diawali dengan penyaluran kata-kata positif dari para peserta kepada peserta yang akan mendapat sertifikat. Kata-kata positif tersebut merupakan wujud dari energi positif dalam rangka untuk memberikan dampak positif pada orang lain dan lingkungan sekitar.

Serangkaian kegiatan berbasis nilai tersebut mengajarkan para peserta untuk saling bekerja sama, saling percaya, saling menghargai, saling mendukung, serta saling menyadari keunikan diri. Dengan memiliki nilai-nilai tersebut, kita sebagai makhluk sosial akan mampu bekerja sama dalam menyelesaikan tantangan dan meraih hasil optimal.