Mohon tunggu...
zahrainbow_
zahrainbow_ Mohon Tunggu... Lainnya - Rizqi Fajria Zahra

Arainbowz

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengalaman Selama Bersekolah di SMA YADIKA 4 Jatiwaringin

11 Januari 2016   18:31 Diperbarui: 2 Mei 2020   00:52 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Perkenalkan nama saya Rizqi Fajria Zahra, saya ingin menceritakan pengalaman saya selama bersekolah di SMA Yadika 4 Jatiwaringin.

 

Pada saat PPDB online, aku mendaftarkan diri di SMA pilihanku.

Namun sayangnya, pada hari terakhir PPDB online namaku tidak lagi terlihat didaftar sekolah tersebut.

Sejak itu mau / tidak mau aku harus melanjutkan pendidikan jenjang SMA ke sekolah swasta.

Aku tidak sendiri yang mengalami drama ini, temanku yang bernama Adriani pun bernasib sama sepertiku.

Kami sudah saling mengenal sedari kecil, begitupun orangtua kami.

Orangtua kami akhirnya ikut sibuk mencari sekolah swasta yang baik dan berakreditasi A untuk kami, tidak lama ditemukanlah SMA HUTAMA.

Kami segera mendaftar ke SMA HUTAMA, namun sayangnya disana hanya tersedia bangku SMK sedangkan kami bertujuan ke SMA.

Esok harinya pergilah orangtua kami ke SMA YADIKA 11 yang juga berakreditasi A.

Disana pun sama seperti di SMA Hutama hanya tersedia dibangku SMK, kami pun menolaknya lagi.

Dan kali ini kami diarahkan oleh Yayasan Abdi Karya (YADIKA) untuk mendaftar ke SMA YADIKA 4 Jatiwaringin Pondok Gede yang masih menggunakan sistem pembelajaran KTSP 2006 juga berakreditasi A.

[Di SMA Yadika 4 kelas X belum ada penjurusan Ipa (MIA) ataupun Ips (IIS)]

Berhubung kami sudah lelah dengan rasanya digantungkan oleh ketidakpastian, maka dari itu kami segera memutuskan untuk mendaftar disana.

Alhamdulillah hari seninnya kami sudah bisa langsung masuk sekolah, betapa senangnya kami dapat segera merasakan sensasi memakai seragam, sepatu, tas, dan peralatan tulis baru.

Tentunya kami juga tak sabar untuk belajar dan bersua dengan teman baru!

Kepala sekolah SMA Yadika 4 yaitu Dra. Luky Mardiana ternyata bertempat tinggal tidak jauh dari rumah kami, tepatnya di Gg. Mandor.

Anak beliaupun ternyata juga bersekolah disana, singkat cerita kami ditawari untuk berangkat sekolah bersamanya.

Betapa senangnya kami dapat segera merasakan sensasi memakai seragam, sepatu, tas, dan peralatan tulis baru.

Dan jreng jrenggg tibalah hari senin, hari dimana kami mulai bersekolah kembali.

Adriani menyamperku dengan motor maticnya, aku yang sudah rapih dan telah sarapanpun siap berangkat.

Oh ya, orang tua kami ikut mengawal sampai ke tempat janjian kami dengan Ibu Luky.

Dan yap ternyata ibu kepsek dan anaknya sudah berada disana, kami pun tidak lupa cium tangan dan memohon doa pada orang tua kami.

Berangkat lah kami dengan mengucap lafadz "بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم" .

Sepanjang jalan aku berdoa, menantikan sampainya kami disana.

Karena aku belum tau dimana dan bagaimana itu SMA Yadika 4, yang aku tau hanya SMA Yadika 11 hehe.

Tibalah kami, sesampainya disana aku menyaksikan hiruk pikuknya suasana sekolah saat sedang bersiap melaksanakan upacara.

Sungguh aku amat rindu dengan suasana ini!

Alhamdulillah banget masih Allah beri kesempatan untuk bersekolah lagi...

(kita harus bisa cari celah syukur atas segala nikmat-Nya ya😂)

Setelah memarkirkan kendaraan, kami pun diarahkan ibu Luky ke barisan X.4 untuk langsung mengikuti kegiatan upacara.

Disana kami mendapatkan banyak sekali pertanyaan, kami berkenalan, bercandaria, dan sepertinya upacara ini menjadi amat tidak khidmat.

Amanat dilontarkan dan akhirnya yang ditunggu tunggu pun datang.

Seusai upacara kami di antarkan ke kelas kami, kelas X.4 yang berlokasi di lantai 2.

Suasana kelas menjadi heboh, kami diwawancarai oleh teman teman disana.

Kami baru ingin menjawab pertanyaannya namun sudah diberi pertanyaan baru lagi, lagi, dan lagi.

Tiba tiba terdengar suara ketokan pintu *toktoktok

Krekkk... (suara pintu terbuka)

"Assalamu 'alaikum pagi anak anak" ucap mrs. Kiki guru bahasa inggris kami.
Serentak anak anak tertawa karena sudah panik duluan kalau kalau yang masuk itu bu Rani.

Sekedar info ibu Rani adalah guru ekonomi yang sangat disegani oleh anak anak hehe.

Akhirnya dengan dihiasi canda tawa kami semua duduk ditempat masing masing.
Oh ya aku dan Adriani duduk sebangku hehe, dan kebetulan kursi kosongnya dibagian paling depan persis dekat pintu.


Kegiatan belajar mengajarnya berjalan hanya untuk sekedar perkenalan, karena pada saat itu cukup banyak guru baru yang pindah jadwal kelas juga murid yang pindah kelas.
Saat sesi perkenalan aku merasa cukup canggung, pertanyaan yang diberikan membuatku tak tau bagaimana harus menjawabnya.

Aku tak tau kenapa banyak yang tertawa saat aku maju didepan kelas padahal aku tidak sedang melawak ataupun stand up comedy.

Ketahuilah pelajaran lain selain mrs. Kiki pun begitu, aku diberikan pertanyaan yang aneh aneh.

Contohnya "bagaimana ganteng ganteng kan anak X.4?" "Siapa disini siswa yang menarik bagi kamu?" "udah punya pasangan belum?".

Bel istirahat pun berbunyi
*teloletlolettituttelloletsrrr
(Lagi lagi aku dibingungkan dengan suara belnya yang seperti bel taman kanak kanak)

Tiba saat aku dan Adriani pergi beristirahat ke kantin dengan teman baru, namanya Nabila dan Olivia.

Mereka orangnya asik, baik, bikin aku nyaman hehe.

Kantinnya sangat ramai, apadaya aku yang tidak memiliki tinggi yang sepantaran dengan yang lain terpaksa mengeluarkan jurus terlihat keberadaan dengan kebawelanku . Aku tak mengerti kenapa pada tertawa, katanya sih suara aku imut banget, hihiw tersanjung banget deh yang biasanya dikatain bawel, cempreng ternyata ada juga yang memuji suaraku ini imut.

Saat aku ditanya namaku siapa di X berapa aku menjawabnya Zahra di x4 kemudian aku berbalik bertanya nama kamu siapa? di X berapa? Dan lagi lagi semuanya tertawa, akupun bingung dan berkata "kok malah ketawa?"

Lalu dijawab "nama ku *sensor* kelas XII dek, XII MIA 2".

Cerdas banget kan aku, dengan cepat aku jawab "eh maaf kak, aku gak tau abis orang yang aku lihat besar besar semua mau kelas X atau kaka kelas jadi ngga bisa bedain deh hehe" sahut ku sambil cengengesan.

"Iya nggapapa kok" sahutnya.


Sungguh itu sangat memalukan dan mengerikan, aku takut banget dilabrak kakak kelas huhu.

Apalagi aku murid baru, sasaran empuk banget kan nih.

Nabila berkata padaku "malu maluin aja sih" dengan maksud bercanda.
Aduh aku serasa kenal lama dengan teman teman baruku.

Kami hanya membeli camilan ringan karena kami membawa bekal dan air minum sendiri, sedangkan Nabila dan Olivia membeli soto dan minuman nutrisa**.

Sotonya dikemas dengan sterofoam dan minumannya dikemas dengan gelas cup.


Sesampainya kami di kelas, kami segera menyiapkan santapan kami masing masing.

Dan temanku pun terkejut dengan porsi makanku, karena nasi yang aku bawa sesatu tempat makan full ditambah lauk pauk dan sayur mayur yang dikemas dengan tupperwa** lain.

Katanya aku terlihat sangat ribet, padahal mau makan doang.

Masih jam istirahat, aku digodain anak anak sampai akhirnya ada yang mengatakan bahwa aku mirip salah satu tokoh difilm kartun pororo. Karena tidak ada yang tahu nama tokoh tersebut, akhirnya aku dipanggil dan dikenal sebagai pororo.

Dengan nama yang unik itu membuat orang orang penasaran bahkan ketika aku keluar dari kelas semua menyapa diriku dengan sebutan pororo, banyak yang bertanya tanya kenapa aku dipanggil pororo.

Aku hanya bisa menjawab "gatau tuh si Farhan😭".

(Oh ya sekedar spoiler, Farhan akhirnya ikut pindah ke SMAN 16 Bekasi bersama aku dan Adriani)

Aku seringkali jadi bahan suruhan oleh guru, karena aku mudah akrab apalagi untuk sekedar dikenali.

Sampai sampai akhirnya aku menjadi dikenal oleh guru yang mengajar kakak kelas termasuk kakak kelas jurusan ipa / ips.

Selama bersekolah disini aku tidak merasa kesenjangan antara adik kelas ke kakak kelas maupun teman seangkatan yang beda kelas.

Aku seringkali ditunjuk menjadi ketua kelompok, entah mengapa aku juga sering diminta menjadi partner meminta/menanyakan tugas ke guru, maupun hanya sekedar menemani ketoilet/kantin.
Dan entah mengapa aku tak bisa menolak, mungkin karena aku juga gak suka kalau hanya berdiam diri dikelas saja😅
Anehnya aku kalo kemana mana gak masalah sendiri, karena menurutku sih tak ada bedanya berdua/sendiri.
Tapi ya pasti lebih enak berdualah hehe cuman kalo 1 temen udah nolak aku langsung cuss aja otw sendiri.
Time is money😂

Karna sekolah aku berlokasi di Pondok Gede Jatiwaringin jadinya temanku banyak yang bertempat tinggal di Jakarta.
Kalau ada tugas kelompok, berasa cukup jauh sih tapi mengasyikan.
Saat kerja kelompok biasanya kami lebih banyak bermain daripada mengerjakannya.
Dan seusai kerja kelompok atau sekolah kami suka mampir ke sekitar sana. Contohnya mall Pondok Gede untuk sekedar bermain, Museum Pancasila untuk mengetahui materi yang sedang kita pelajari, dan lain lainnya.

Di SMA YADIKA 4 saya mengikuti kegiatan ekstra kulikuler Fisika, karena kelak InsyaAllah saya ingin masuk ke jurusan MIA/IPA/MIPA.
Kegiatan saya saat pertama ekskul diminta untuk membentuk sebuah kelompok, gunanya untuk mempermudah melaksanakan kegiatan praktikum.
Saya mendapatkan kelompok yang terdiri dari 10 orang dan setiap kelompok dipimpin oleh beberapa kakak kelas. Praktek pertama kami adalah membuat lampion, segalanya berjalan lancar.
Dan hanya kelompok kami yang dapat menerbangkan lampion tersebut, cukup membanggakan bukan? hehe
Yah meskipun hanya sebentar terbangnya, hmm kemungkinan terjadi kesalahan.
Karena kawatnya terlalu besar sehingga volumenya bertambah dan mempengaruhi keseimbangannya, jadi tidak dapat terbang dengan sempurna.
Dan masih banyak lagi yang kami lakukan, praktikum, uji coba sudah menjadi hal rutin.
Saat mengikuti ekskul fisika tersebut saya mendapatkan banyak pengetahuan tentang ilmu fisika, menambah luas wawasan dan menjadi aktif, kreatif, dan inovatif.


Selain ekskul fisika saya juga mengikuti ekskul bulu tangkis bersama Maura, Ollivia, Nabilla, dan Adriani.
Saat pertama kali mengikutinya badan saya sampai pegal pegal, tangan saya pun sakit sekali bila digerakkan.
Tapi itu kesalahan kami karena tidak mengikuti pemanasan dengan baik dan benar hehe.
Lama kelamaan kamipun sudah terbiasa lagi... Manfaat yang saya rasakan saat mengikuti kegiatan ekskul bulu tangkis adalah saya dapat menjaga kesehatan jasmani, mengasah kemampuan, serta melatih ketangkasan.

Disana aku mencalonkan diri sebagai osis mewakilkan kelas X.4 bersama Maura, Adriani dan Aulia.
Segala persyaratan telah kami taati, bermacam tes sudah kami lakukan, dan pada saat pengumuman regen yang terpilih adalah Maura.
Cukup kecewa pada hasilnya tapi aku turut senang dan bangga dengan Maura, temen aku gitu lhooo.
Dan setidaknya aku telah mencoba dan berusaha semaksimal mungkin, aku yakin ini yang terbaik.

Singkat cerita sekolah kami merayakan hari guru nasional, semua siswa dan siswi diwajibkan untuk memakai baju batik bebas dan bawahan rok abu abu sekolah.

Kegiatan dimulai dengan upacara, yang mana petugas upacaranya adalah guru guru SMA YADIKA 4.
Sesi tumpengan dimulai, pak Ruddy menyuapiku sesuap sendok kemudian disusul dengan menyuapi anak muridnya yang lain.
Pentas seni serta lomba tak luput dari rangkaian acara, bahkan guru guru ikut memeriahkanya.

Ada berbagai banyak lomba, dari yang khusus untuk guru dan ada juga yang bersifat umum.

Ada yang stand up comedy, menari, menyanyi, sedangkan wali kelas kami mengikuti lomba lipsing.
Penapilannya top markotop, dengan bangga kami semua yakin kalau Mr. Ruddy lah juaranya.
Namun sayang takdir telah berkata lain.


Tiba saatnya persembahan dari tiap kelas untuk wali kelas masing masing.
Kami memberikan choco lava cake, balon bertuliskan Mr. Ruddy pun tak luput.
Kami mulai membacakan puisi sambil diiringi gitar oleh Farhan.

Saat puisi berakhir kami pun ikut menyanyikan lagu Sempurna - DMasiv senada dengan alunan gitarnya.
Momen ini sangat berkesan bagiku, terharu sama semuanya.
Oh sungguh hari yang menyenangkan.

Cukup jauh perjalanan dari Jatisari ke Jatiwaringin, tapi semua lelah itu terbayar.

Meski akhirnya aku, Adriani, dan Farhan pindah sekolah pada semester 2, namun kami tetap menjalin komunikasi dengan teman teman di Yadika 4.

Dimanapun kita bersekolah, janganlah dijadikan sebagai penghalang kamu untuk tetap terus belajar.


Ada pepatah “Menuntut ilmulah walau sampai ke negeri Panda” dan adapula "Menuntut ilmulah walau sampai mata Panda" 12345

Kata bung Karno "Gantunglah cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit! Jikalau engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang."

Segala sesuatu yang terjadi pasti ada hikmah nya, tidak melulu buruk.
Bahkan sehabis hujan lebat pun ada saatnya pelangi yang indah datang.
Yakini bila kamu bisa dengan terus berusaha, nantinya bagaimanapun yang terjadi pasti itu yang terbaik untuk kita!!!
#spread _positivity

 

Cukup sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Saya hanya manusia biasa yang tak luput dari salah, karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

Wassalamu 'alaikum WR. WB.

#2socioX6 @wajenkz @zahrainbow_

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun