Mohon tunggu...
ZAHRA IBADINA
ZAHRA IBADINA Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Umum

Mental Health Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Fenomena Bunuh Diri Pada Remaja

17 Februari 2021   15:29 Diperbarui: 17 Februari 2021   19:04 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menurut World Health Organization (WHO), jumlah angka kematian akibat bunuh diri di dunia mendekati 800.000 per tahun, artinya hampir ada 1 kematian setiap 40 detik. Tidak terkecuali di Indonesia, pada tahun 2018 telah tercatat 265 juta orang meninggal dunia akibat bunuh diri. Bahkan, WHO meramalkan pada 2020 angka bunuh diri di Indonesia secara global menjadi 2,4 per 100.000 jiwa dan diperkirakan jumlah kematian akibat bunuh diri di Indonesia sekitar 1.800 kasus per tahun. 

Dalam sebuah penelitiannya pada Program Pendidikan Doktoral Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ juga menyebut bahwa di DKI Jakarta sekitar 5% remaja SMA memiliki ide bunuh diri.  

Penelitian serupa juga pernah dilakukan pada Global School-Based Student Health Survey (GSHS) oleh Kementrian Kesehatan dengan jumlah responden sebanyak 10.837 pelajar SMP dan SMA, didapatkan sebanyak 5,2% remaja memiliki ide bunuh diri, 5,5% sudah memiliki rencana bunuh diri, dan 3,9% sudah melakukan percobaan bunuh diri. 

Di masa pandemi COVID-19, sejak 5 bulan paska pandemi, menurut data swaperiksa dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), disebutkan bahwa dari 4.010 pasien swaperiksa, 1 dari 5 memiliki pemikiran lebih baik mati dan pikiran kematian terbanyak usia 18-29 tahun. Tidak bisa dipungkiri jika pandemi meningkatkan stressor di semua kalangan, termasuk remaja. 

Hal ini tidak terlepas dari minimnya interaksi sosial yang bisa dilakukan, permasalahan finansial, adaptasi kebiasaan pembelajaran jarak jauh, kecemasan dan ketakutan terkait pandemi COVID-19.

Berdasarkan data yang disebutkan di atas, fenomena bunuh diri jelas memiliki besaran masalah yang harus menjadi perhatian bersama, terlebih di masa pandemi seperti ini. 

Bunuh diri merupakan masalah yang kompleks karena tidak diakibatkan oleh penyebab atau alasan tunggal. Kejadian bunuh diri merupakan interaksi yang kompleks dari faktor biologis, genetik, psikologis, sosial, budaya, religi, dan lingkungan. Meskipun demikian, tindakan bunuh diri atau percobaan bunuh diri pada umumnya dapat dicegah.

Dalam hal pencegahan bunuh diri, sebetulnya pemerintah sudah melakukan beberapa upaya, seperti tersedianya layanan telepon atau hotline pencegahan bunuh diri di (021) 500-454, mengembangkan aplikasi android "Sehat Jiwa", melaksanakan program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan Konselor Sebaya, Rapor kesehatanku, serta melalui Usaha Kesehatan Sekolah. 

Selain itu, ada beberapa jalur intervensi atau penangan melalui Pos Kesehatan Pesantren, Sekolah Ramah Anak (SRA), program kesehatan jiwa berbasis sekolah, dan program lainnya dari fasilitas kesehatan tingkat pertama. 

Namun sebetulnya, selain memang diperlukan andil pemerintah, fenomena bunuh diri ini dapat pula dicegah oleh semua anggota masyarakat sebab untuk menekan angka bunuh diri, sangat dibutuhkan kerjasama yang erat lintas sektoral, antara individu, keluarga, masyarakat, profesi, dan pemerintah.

Khususnya pada remaja, pencegahan terhadap usaha bunuh diri perlu dilakukan secara berkesinambungan, bahkan tidak hanya kepada remaja yang menunjukkan tanda bahaya bunuh diri, namun kepada semua remaja sebab sejatinya remaja merupakan kelompok usia berisiko tinggi untuk melakukan bunuh diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun