Mohon tunggu...
Zahra Hulul Aini
Zahra Hulul Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengunaan Kemajuan Teknologi yang Memberikan Dampak Buruk Psikologi Peserta Didik

28 Juni 2024   20:28 Diperbarui: 28 Juni 2024   20:28 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Kemajuan teknologi merupakan suatu hal yang dapat memberikan kebermanfaatan bagi semua orang di dunia ini seperti dapat melakukan segala aktivitas dengan cepat, dapat mengirim pesan dengan jarak yang jauh, memesan makanan secara daring, dan dapat menjual produk atau jasa secara global. Hal ini didukung dalam pernyataan ini, Dalam kurun waktu beberapa tahun, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia secara signifikan (Fauzi et al., 2023). Selama tiga hingga delapan tahun terakhir, perangkat berbasis web seperti komputer dan telepon pintar telah menjadi perangkat periferal yang hanya dapat diakses oleh pengguna generasi saat ini. Namun, situasinya menjadi dramatis. Dengan demikian, TIK tidak lagi hanya diperuntukkan bagi kalangan elite, namun sudah menjadi komponen penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Saat ini, teknologi tersedia dan berguna bagi setiap lapisan masyarakat, dari yang paling terbelakang hingga yang paling maju. Bahkan banyak orang yang merasa belum mampu memanfaatkan teknologi ini secara maksimal dalam aktivitas sehari-hari. 

         Pada kondisi idealnya harusnya teknologi yang mengalami kemajuan dapat memberikan dampak atau pengaruh yang positif dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, namun pada kenyataan saat ini banyak yang menyalahgunaan teknologi ini yang pada akhirnya merubah secara dratis kehidupan orang-orang seperti, melakukan bullying secara daring, menyebarkan video-video negatif, memanfaatkan media social sebagai tempat bercerita dan membuka aib sendiri, bermain game secara berlebihan. Hal-hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kehidupan orang-orang yang berubah secara dratis dapat mempengaruhi psikologis seseorang misalnya, ketergantungan teknologi, mengalami kecemasan, kurangnya interaksi dengan keluarga dan orang-orang sekitar, dan dapat menimbulkan rasa malas dengan aktivitas belajar.

          Hal di atas juga di dukung dengan pernyataan menurut Adinigtyas (2017) "game online juga membawa dampak negatif terhadap kepribadian anak-anak. Game online yang menggunakan sistem jaringan internet dapat dimainkan oleh lebih dari 100 orang secara bersamaan dari berbagai daerah, dengan bahasa yang berbeda-beda. Anak-anak sering kali menirukan kata-kata yang mereka dengar dalam permainan tanpa memahami maknanya, yang mungkin saja merupakan kata-kata makian atau ejekan". 

Menurut Azizah dkk (2024) "Penggunaan gadget berdampak negatif pada perkembangan fisik dan motorik anak. Anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya bermain eksklusif dengan perangkat elektronik cenderung malas bergerak dan melakukan aktivitas fisik. Anak-anak ini akan lebih memilih menghabiskan waktunya menggunakan gadget dan memanfaatkan berbagai fitur permainan dan aplikasi". 

Menurut Deni dan Tafonao (2021)  "melihat perubahan sikap yang dilakukan oleh remaja di Era Digital 4.0 ialah perubahan nilai-nilai yang ada terhadap lingkungan sekitarnya dan berpengaruh dengan perkembangan psikologi afektif yang harusnya sesuai dengan nila-nilai yang ada, sejatinya kehidupan remaja ialah kehidupan yang penuh dengan interaktif dan penuh dengan pergaulan di lingkungannya. 

Manusia adalah mahkluk social yang bergantungan satu dengan yang lain untuk dapat menghidupkan suasana lingkungan di sekitar, akan tetapi remaja masa kini menghabiskan banyak waktu mereka dengan bermain media social seperti facebook, instagram, twiter, youtube, whatsapps, dan lain sebagainya tanpa membutuhkan interaksi terhadap lingkungan. Karena dengan kebutuhan remaja yang sudah terpenuhi oleh media social mereka akan memiliki sikap yang individu dan ketika berada di lingkungan akan lebih memfokuskan diri kepada smartphonenya untuk mengakses media social".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun