Kesenjangan kualitas pendidikan antar daerah di Indonesia, terutama di daerah tertinggal, sangat mencolok. Minimnya tenaga pendidik profesional serta metode pembelajaran yang efektif menjadi hambatan utama dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh anak bangsa.
Selain itu, kemampuan membaca siswa Indonesia jika dibandingkan dengan siswa internasional masih tergolong rendah, baik pada tingkat mahir, tinggi, maupun menengah.Â
Kondisi ini mengindikasikan kurangnya perhatian serius terhadap masalah literasi, baik dlam konteks pendidikan di tingkat satuan pendidikan maupun dalam kebijakan pendidikan secara keseluruhan. Sebagai generasi penerus bangsa kita memiliki tanggung jawab yntuk menghidupkan kembali budaya membaca.Â
Dengan cara ini, minat baca masyarakat tidak akan semakin pudar dan kita dapat sejajar dengan negara-negara maju lainnya. Lebih dari sekedar membaca kita harus mampu mengolah informasi yang diperoleh dari bacaan agar dapat melahirkan generasi emas yang berprestasi dan berkontrubusi bagi kemajuan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H