Mohon tunggu...
Zahra Felisya Farera
Zahra Felisya Farera Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

saya dari universitas nahdlatul ulama surabaya dari jurusan S1 Gizi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sekali Seumur Hidup

29 Oktober 2023   10:05 Diperbarui: 29 Oktober 2023   10:09 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibulan ramadhan kemarin, tidak kusangka semuanya terjadi dalam waktu yang sama dan diwaktu yang tidak tepat. Bahkan, tidak ada persiapan apapun untuk menerima semua ini. Berawal dari Nenekku,biasa aku panggil Ibuk yang sehat tanpa ada penyakit bawaan apapun tiba-tiba sakit, seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri tahun kemarin. Kebetulan tante dari Banyuwangi mudik ke Mojokerto, dan bertepatan satu rumah dengan Nenekku. 

Sore waktu menjelang maghrib, aku,tante dan adik sepupuku pulang dari membeli makan untuk makan malam kami dan ibuk. Dan ibukku datang kerumah orangtuaku dengan kesakitan dibagian perutnya, kebetulan rumah kita hanya berjarak 1 rumah. Ibukku tiba-tiba merintih kesakitan terus-menerus dibagian perutnya, yang bahkan kami semua mengira bahwa ibuk terkena Maag, karena bertepatan dengan bulan puasa, yang memungkinkan hal itu bisa terjadi. Alhasil mamaku yang berprofesi sebagai Bidan, melakukan yang seharusnya dengan menelantangkan badan ibukku serta memberi obat Promaag dan makanan yang sekiranya bisa dicerna dengan mudah. Namun, ibukku masih merintih kesakitan dan bahkan terlihat seperti tidak menghasilkankan pengaruh apa-apa dari perawatan mamaku. Mamaku yang tidak tega melihat ibunya merintih kesakitan langsung membawanya kerumah sakit didekat rumahku. Tepat pukul 21.00,Hari Minggu tanggal 17 April 2022, nenekku masuk IGD dan kami menunggu untuk mendapatkan kamar rawat, puji syukur Allah SWT pun memudahkan jalan ibukku. Pukul 22.00 ibukku masuk keruangan rawat inap, dan ditunggu oleh mamaku bahkan sepenuh waktu itu hanya mamaku yang menunggu dan merawat ibukku. 

Hari Pertama yaitu hari Senin, tanggal 18 April 2022, aku dan mamaku menjaga ibukku seharian itu dan bermalam dirumah sakit. Tante dan adik sepupuku terkadang menyusul kerumah sakit untuk menjenguk ibuk, karna keadaan adik sepupuku masih berumur 3 tahun, mamaku tidak mengizinkan tanteku untuk selalu ada dirumah sakit. Ibukku terbaring lemah, dan masih merintih kesakitan bahkan untuk membalikkan badan kesamping pun masih kesakitan,dan kami hanya menunggu keputusan dokter untuk tindakan selanjutnya. 

Hari Kedua yaitu hari Selasa, tanggal 19 April 2022, dokter pun memutuskan untuk operasi bagian perutnya. Kami semua tidak tahu jelas, ibuk terkena penyakit apa, namun dokter menjelaskan bahwa udara yang tidak tau darimana asalnya ada didalam perut ibukku, selain operasi mungkin ada cara lain dan itu menggunakan selang yang dimasukkan kedalam mulut nenekku dan selangnya disedot supaya udaranya keluar. Dan perawat disitu sudah menggunakan metode itu namun yang keluar hanya makanan bukan udara. Ibukku yang akan menjalani operasi besok menghubungi saudara-saudaranya dan meminta doa supaya dilancarkan operasinya. Malam itu hanya ada mamaku yang berjaga disana, karena aku pulang menyiapkan kado untuk pacarku yang memang ditanggal 21 April 2022, ia berulang tahun ditahun pertama kita pacaran. Aku sudah menyiapkan banyak rencana bersama orangtua pacarku dengan harapan berjalan baik.

Hari Ketiga yaitu hari Rabu, tanggal 20 April 2022, aku sarapan pagi dirumah dan tidak lama mendapatkan pesan WhatsApp dari mamaku, dengan kata-kata "Dek, Berdoa Yasin terus ya buat Ibuk". Aku yang melihat pesan tersebut,sangat terkejut dan hanya bisa berdoa Yasin untuk ibuk. Selesai makan aku menetap dirumah dan tidak ada pikiran untuk kerumah sakit segera. Di Grup WhatsApp keluarga besar kami, mamaku mengumumkan bahwa ibuk tidak bisa dioperasi karena banyak sebab yaitu tensinya merendah dan tingkat kesadarannya berkurang. Aku yang melihat pesan itu langsung cepat-cepat kerumah sakit bersama abangku serta saudaraku yaitu anak-anak ibukku dan ibuk dirumah sakit, namun aku dan saudaraku tidak bermalam disana, hanya ada mamaku. Aku pulang dengan keadaan yang sangat banyak pikiran, mulai dari ulangtahun bahkan tentang ibuk juga.Dengan keadaan yang tergesa-gesa malam itu aku mengemas kado untuk pacarku dan memesan kue untuk ulang tahunnya besok, alhamdulillah selesai masalah pacarku.

Hari Keempat yaitu hari Kamis, 21 April 2022, mamaku memberi kabar bahwa ibuk masuk ruang ICCU dan kritis, saudara-saudara mamaku langsung berangkat menuju rumah sakit termasuk aku juga. Mamaku disana menangis dan berdoa untuk ibuk. Kesadaran ibuk semakin menurun,  hanya anak-anak ibukku yang masuk di ruang ICCU, aku bersama abang dan adik sepupuku menunggu diluar untuk menjaga barang bawaan saat merawat inap. Tidak lama pukul 14.00 ada keranda masuk ruang ICCU dan ternyata ibuk sudah tidak ada, aku hanya bisa menangis dengan sewajarnya. Mamaku menelpon ayahku yang sedang bekerja untuk segera pulang. Dan diwaktu yang bersamaan pukul 16.00 aku harus sudah dirumah orangtua pacarku karna ingin merayakan ulangtahunnya, aku berpikir untuk datang di ulangtahun pacarku waktu itu.Dan ibuk dimakamkan di tempat asalnya yaitu di Jombang, bahkan sampai saat ini aku masih tidak menyangka bahwa hari terakhirku melihat dan berbicara dengan ibuk adalah malam pertama masuk rumah sakit.

Akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti Buka Bersama dengan keluarga pacarku, karena merasa tidak enak dengan keluarganya, keluarga pacarkupun mengerti bahwa ibuk barusan meninggal dan menyuruh untuk tidak mengikuti buka bersama hari itu. Namun, aku bersikeras untuk ingin mengikuti buka bersama dengan keluarga pacarku dan meninggalkan pemakaman ibukku dan ada sedikit debat dengan keluargaku waktu itu. Aku mengikuti acara buka bersama dengan mata yang sedikit bengkak dan hanya bisa tersenyum palsu disitu. Sehabis buka bersama, mama dari pacarku menyuruh pacarku untuk mengantarku ke Jombang dimana ada pengajian malam itu dirumah pamanku yang memang ibukku berasal dari daerah itu. Pacarku sempat mampir untuk berziarah dirumah pamanku waktu itu. Memang pacarku laki-laki yang pertama kali bicara dan kenal dengan ibuk. Bahkan saat aku memberi kabar bahwa Ibuk Meninggal, ia tidak percaya sama sekali. Karna ia tau bahwa kesehatan ibuk sangatterjaga karna mamaku, setiap bulan ibuk selalu cek gula darah dan jika ada kesehatan yang terganggu ibuk selalu tidur dirumahku.

Hari Sabtu, tanggal 22 April 2022, banyak yang merayakan hari raya Idul Fitri dengan senang, tapi tidak untuk keluargaku bahkan aku.Di Hari Raya itu kami hanya silaturahmi bila bertemu saja, tidak mendatangi rumah saudara-saudaraku karena memang Berduka dan kami sibuk dengan menyiapkan makanan untuk orang yang mengaji. Setelah kejadian itu, aku sempat menyesal karena keputusanku yang memang kurang baik dengan datang diacara buka bersama dengan oran tua pacarku dan meninggalkan keluargaku. Bahkan sampai saat ini bila menceritakan tentang hal itu aku masih saja menangis.

Dan ternyata, Allah SWT membuktikan bahwa keputusanku tidak sepenuhnya salah. Tidak lama setelah kejadian yang begitu berat untuk diriku berjalan seiring waktu, ternyata dibulan Agustus pacarku pergi ke Nusa Tenggara Timur untuk menempuh pendidikan di Universitas Pertahanan yang berbasis semi militer, dan hanya bisa pulang disaat Hari Raya Idul Fitri saja. Saat itu, aku berpikir Tidak sepenuhnya salah dengan keputusanku yang seperti itu, karena memang jika tidak hari itu maka tidak bisa untuk berkumpul dengan keluarga besar dari pacarku, dan juga karena aku yang mengadakan acara itu. Memang bagiku untuk berjarak jauh dengan seseorang yang sering kemana-mana selalu bareng pasti berat, bahkan aku pernah mengatakan kepada pacarku bahwa aku tidak kuat menjalani keadaan seperti ini. Jujur saja aku memang kurang dekat dengan keluargaku, dari situ aku menganggap pacar adalah orang yang sangat penting dikehidupanku. Pasti juga banyak yang bilang "Belum tentu jodohmu, kok sampai segitunya". Ya, aku mengerti tapi jodoh itu diusahakan, semuanya bisa terjadi kalau kita mengusahakan dan mempunyai tujuan yang sama.Masing-masing dari kita pun membutuhkan support system dalam keadaan apapun.Dari perjalanan yang aku ambil ditahun kemarin aku, aku mengerti bahwa memang jika ada pertemuan maka ada perpisahan, dan semuanya bisa berjalan dengan baik jika kita berani untuk menghadapi hal kedepannya, dan satu lagi semuanya bisa berubah karena usaha kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun