Mohon tunggu...
zahrafadhilatunnisa
zahrafadhilatunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Membaca komik, mendengarkan musik, bermain game.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kecanduan Media Sosial pada Remaja: Dampak dan Pembelajaran dalam Komik The Real Lesson

25 Desember 2024   00:45 Diperbarui: 25 Desember 2024   01:27 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital saat ini, media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan remaja. Mereka bisa mengekpresikan emosi, dengan cara memposting berupa foto, video, dan live streaming di media sosial. Salah satu dampak terbesar dari perkembangan teknologi yaitu kecanduan. Fenomena kecanduan untuk mendapatkan perhatian netizen menjadi salah satu dampak besar bagi setiap orang. Kecanduan ini tidak hanya memengaruhi kehidupan pribadi remaja, tetapi jugaa mengubah cara mereka berinteraksi dengan orang lain di dunia nyata. 

Latar Belakang Komik The Real Lesson 

Komik asal Korea, The Real Lesson (Get Schooled), karya Chae Yongtaek dan Han Garam yang mengangkat berbagai masalah sekolah yang terjadi di Korea Selatan. Seperti penyuapan, diskriminasi sosial-ekonomi, pelecehan seksual dan bunuh diri akibat perundungan di sekolah. Kisah Shim Sorin, seorang siswi SMP yang terjebak dalam kecanduan membuat konten demi mendapatkan perhatian netizen, adalah salah satu kisah yang membahas dampak dari kecanduan akan perhatian netizen. 

Cerita tersebut menggambarkan bagaimana membuat konten dimedia sosial dengan cara yang merugikan dan dapat mengakibatkan dampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan remaja. Selain itu, komik ini juga menawarkan solusi melalui intervensi dari Badan Perlindungan Hak Pendidik, yang berperan penting dalam menangani masalah yang dihadapi karakter-karakternya. Sekaligus menunjukan pentingnya kesadaran akan bahaya media sosial. Na Hwan Jin, salah satu karakter dalam cerita ini, adalah seorang guru yang di angkat untuk memimpin Badan Perlindungan Hak Pendidik, juga diberikan wewenang lansung dari menteri pendidikan untuk menangani kasus-kasus kenakalan siswa. 

Dampak Kecanduan dalam Kisah Shim Sorin

Dalam salah satu chapter, kisah Shim Sorin digambarkan sebagai seorang siswi SMP yang mengunggah video kekerasan di media sosial. Video tersebut menunjukkan perkelahian antara dua siswi, yang kemudian menjadi viral dan memicu perhatian netizen. Kondisi yang dialami Sorin ini mencerminkan ketidakpuasan diri dikalangan remaja, yang lebih mengutamakan perhatian publik daripada kesejahteraan pribadi. Meskipun perhatian tersebut datang dari konten yang merugikan bagi orang lain maupun diri sendiri. Latar belakang keluarga Shim Sorin yang tidak harmonis memperburuk emosionalnya. Ia mengunggah pertengkaran orangtuanya di media sosial dan mendapatkan banyak perhatian dari netizen.

Webtoon The Real Lesson
Webtoon The Real Lesson

Perasaan diperhatikan ini membuat Shim Sorin ketagihan untuk mengunggah lebih banyak konten, meskipun konten tersebut sering kali mengandung kekerasan atau kontroversi. Dalam kondisi ini, dinamika keluarga yang tidak sehat berdampak pada perilaku sosial remaja, yang kemudian menciptakan kebiasaan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Semakin banyak perhatian yang ia dapatkan, semakin kuat pula dorongan dalam dirinya untuk menciptakan drama dan konflik agar mendapatkan lebih banyak viewers. Dalam upaya untuk menciptakan lebih banyak konten yang menarik, ia mengadu domba temannya, Kwon Heesoo, dengan korban yang bernama Park Suhyeon. Menyebabkan pertemanan mereka menjadi rusak karena ulah Shim Sorin sendiri. Ini menunjukan bagaimana media sosial sering kali menjadi tempat di mana remaja merasa bahwa mereka bisa mendapatkan pengakuan yang mereka butuhkan, meskipun dengan cara yang merugikan.

Intervensi Badan Perlindungan Hak Pendidik

Akhirnya Shim Sorin dibawa ke tempat ibadah Budha (vihara) selama seminggu untuk merefleksikan dirinya. Hal ini memicu kesadaran dalam diri Shim Sorin bahwa perhatian yang ia cari seharusnya tidak datang dengan mengorbankan orang lain. Karena pencapaian atau pengakuan yang didapat melalui cara yang merugikan lebih bersifat sementara dan rapuh. Intervensi yang dilakukan Badan Hak Pendidik memberikan pembelajaran bagi Shim Sorin. Dari kisah Shim Sorin dapat diambil kesimpulan, bahwa mencari perhatian dari netizen disebabkan karena kurangnya perhatian dan dukungan emosional dari keluarga. Hal tersebut mendorongnya untuk mencari pengakuan melalui dunia maya, yang pada akhirnya terjerat dalam kecanduan media sosial. Dampak dari kecanduan ini tidak hanya memengaruhi kesehatan mentalnya, tetapi juga merusak interaksi sosial dengan teman-temannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun