Perkenalkan, saya Zahra Chaerani. Saat ini saya sedang  Mahasiswa Ilmu Komunikasi semester 4, di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Teknologi informasi adalah suatu perangkat yang digunakan seseorang untuk mangolah data,mendapatkan informasi dan sebagainya ini sangat berpengaruh terhadap lingkungan di masyarakat serta memberikan dampak yang negatif dan positif pula tergantung bagaimana seseorang menggunakannya.
Bukan hanya dari kalangan anak mudanya bahkan ibu-ibu rumah tangga pun menggunakan teknologi diantaranya, handphone, gadget, dan komputer dan bagi mereka kalangan muda terutama yang memiliki segudang aktivitas di dalam dan di luar lingkungannya, dengan aktivitas yang yang super sibuk tentunya kalangan muda lebih memilih hal yang serba instan dan cepat yaitu dengan menggunakan teknologi informasi.
Perkembangan teknologi informasi di dalam masyarakat ternyata memberikan efek yang begitu banyak baik dari kalangan muda maupun tua yaitu dimana teknologi memudahkan mereka dalam melakukan pekerjaan serba instan contoh jika merek membeli suatu barang mereka tak perlu susah-susah cukup dengan menggunakan handphone saja atau gadget mereka dapat membeli barang yang mereka inginkan tanpa harus datang ke tokonya ini telah menghemat waktu, ,jadi dengan adanya teknologi informasi segala yang kita kerjakan dapat menjadi instan tanpa harus membuang-buang waktu dengan tidak ada manfaatnya
Internet adalah alat penghubung antara organisasi dan pelanggannya, sehingga tercipta sebuah organisasi baru secara virtual. Menurut DeFleur & Dennis dalam Zin, Muda, &  Nordin,  internet adalah  sebuah  sistem  komputasi  di  seluruh  dunia  yang  menggunakan  sarana  umum  untuk  menghubungkan  perangkat  keras  dan  mentransmisikan  informasi  digital,  komunitas  orang dengan  menggunakan  sebuah  teknologi  komunikasi   yang  umum  dan mendistribusikan sistem informasi secara global.
Sehingga  dapat  disimpulkan  Internet  memungkinkan  satu  individu  untuk  terhubung  dengan satu atau lebih individu lainnya baik untuk berkomunikasi, menerima serta menyebarkan informasi.
Media social sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Semua aktivitas kita pasti terhubung dengan media social. Apalagi di masa pandemic seperti ini, minimnya kegiatan keluar rumah membuat kita mau tak mau selalu menggunakan gadget dan social media.
Sebagian dari kita, menganggap bahwa media social membantu kita menghilangkan stress, menghibur, dan sebagainya. Tanpa kita sadari, gadget dan social media kita diawasi oleh pihak-pihak tertentu.
Saat kita membeli atau menggunakan smartphone, kita merasa bahwa kita cukup "pandai" dalam menggunakannya. Pada kenyataannya, dengan kita menggunakan media social dan mengisi data diri kita, ada pihak-pihak yang menguasai teknologi dan mendapatkan identitas kita.
Pernah mendengar kalimat "Gadget boleh smartphone, tapi jangan sampai kita kalah smart dengan phone kita"? awalnya saya berpikir, "bagaimana mungkin manusia kalah degan smartphone? Manusia memiliki akal dan pikiran memangnya bisa kalah dengan alat?". Tapi ternyata benar terjadi. Dengan kita memberikan informasi diri kita melalui media social, itu sudah termasuk mengancam diri kita sendiri.
"Memangnya media social bisa apa? Itu hanya alat yang digunakan manusia untuk tetap terhubung dengan sesama?". Jangan lupakan bahwa media social adalah buatan manusia. Manusia yang menciptakan media social tersebut tentu lebih pandai dibandingkan denga napa yang mereka buat.
Sosial media bukan alat yang menunggu untuk digunakan. Ia memili tujuan sendiri untuk membuat psikologismu melawan dirimu -Tristan Haris (Pakar Etika Google). Kalimat tersebut tanpa kita sadari benar adanya. Social media bukanlah sebatas alat, namun juga penekan emosi dan perlaku kita.
Gadget yang awalnya hanya mampu dibeli oleh seseorang yang berpenghasilan tinggi, sekarang seseorang yang penghasilannya pas-pasan pun mampu membeli gadget dengan harga murah maupun dengan sistem pembayaran berkala. Saat ini pengguna gadget dapat menggunakan gadgetnya untuk menambah informasi dan sebagai media hiburan.
Hal ini dikarenakan saat ini pengguna gadget dapat dengan mudah mengakses segala informasi dari masa lalu atau dari negara lain dengan cepat menggunakan gadget dan berkembangnya fitur-fitur gadget saat ini membuat gadget menjadi salah satu media hiburan yang murah bagi masyarakat karena dengan gadget dan aplikasi yang disediakan dalam satu perangkat seperti youtube, musik, kamera dan permainan dapat membuat semua orang merasa senang
Tidak dipungkiri, internet memang membawa begitu banyak kemudahan kepada penggunanya. Beragam akses terhadap informasi dan hiburan dari berbagai penjuru duniadapat dilakukan melalui satu pintu saja. Internet juga dapat menembus batas dimensikehidupan penggunanya, waktu, dan bahkan ruang sehingga internet dapat diakses olehsiapapun, kapanpun dan dimanapun.Â
Hanya dengan fasilitas search engine, situs pencariinformasi, pengguna internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihaninformasi yang diperlukannya dengan mengetikkan kata kunci di  form yang disediakan.Begitu mudahnya sampai seringkali pengguna internet tidak percaya dengan hal-hal, ide-ide besar atau informasi penting yang tersimpan di belantara situs-situs internet. Namun, dibalik kemudahannya tersebut kehadiran internet juga dapat membawa sisi burukbagi penggunanya. Yang paling nyata dan merusak adalah item-item asusila yang tak bermoralyang dengan mudah dapat diakses di jaringan internet.
Tidak seperti orang dewasa yang pada umumnya sudah mampu mem- filter  halhal baik ataupun buruk dari internet, remaja sebagai salah satu pengguna internet justrusebaliknya. Selain, belum mampu memilah aktivitas internet yang bermanfaat, mereka jugacenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan sosial mereka tanpa mempertimbangkanterlebih dulu efek positif atau negatiif yang akan diterima saat melakukan aktivitas internettertentu. Terlebih lagi, perusahaan-perusahan yang terkait dunia internet dan pemasaranselalu menjadikan mereka sebagai "tambang emas" demi keuntungan bisnis mereka. Olehkarena itu, tidak mengherankan jika selama ini perilaku online remaja selalu dijadikansorotan utama untuk dikaji, baik oleh pihak pemerintah maupun lingkungan akademis.
Kecanduan Gadget dapat mempengaruhi perkembangan otak anak karena produksi hormon dopamine yang berlebihan menganggu kematangan fungsi prefrontal korteks yaitu mengontrol emosi, kontrol diri, tanggung jawab, pengambilan keputusan dan nilai-nilai moral lainnya. Kecanduan gadget dapat menimbulkan gangguan pemusat perhatian dan hiperaktivitas. Tujuan penelitian mengetahui hubungan penggunaan gadget dengan resiko gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak usia pra sekolah.
Di dalam gadget terdapat berbagai macam konten yang dapat diakses dengan mudah oleh anak. Konten ini dapat berupa konten negatif ataupun konten positif. Namun saat ini, gambar porno yang tampak di mesin pencari Google masih bisa diakses oleh pengguna di Indonesia. Sebagian konten porno itu bisa tersaring jika pengguna mengaktifkan fitur safe mode yang disediakan Google di bagian setting pada laman mesin pencarinya. Tapi jika fitur ini tak diaktifkan, maka gambar-gambar tak senonoh itu akan tetap bermunculan.
Mari kita bahas tentang teknologi. Teknologi pada saat ini berkembang sangat pesat. Teknologi mencipatakan social media, dimana itu digunakan sebagai penghubung antara manusia dengan manusia lain.
Pada awalnya, social media seperti facebook, Twitter, Snapchat, dan lain-lain sangat berguna. Pemimpin Pinterest, sempat kagum dengan aplikasi facebook. Dimana, aplikasi tersebut dapat menghubungkan orang lain hingga menolong seseorang untuk mendonorkan organ tubuh. Hamper tidak dapat dipercaya, namun memang begitu adanya.
Namun, tidak semua yang ada di media social itu baik. Kapitalisme telah membentuk pengawasan politik dan budaya dalam cara yang tidak diketahui banyak orang. Banyak politisi yang menggunakan internet untuk mendapatkan pendukung.
Ini bukan karena pelaku propaganda yang gencar tak ada sebelumnya, tp karena semua platform ini memungkinkann penyeberan narasi manipulatif dengan sangat mudah dan tanpa membayar mahal -Rene Diresta
Media social tidak hanya menyerang seseorang secara fisik, namun juga Kesehatan mental. Media social juga digunakan sebagai platform untuk membagikan moment Bahagia orang. Namun, tidak semua orang bisa mencapai garis bahagianya orang lain. Banyak penggunanya kurang bijak dalam mengakses. Ada beberapa pengguna yang menggunakan media social hanya untuk mengkrintik seseorang, mengkritik fisik, pencapaian, dan kekurangan.
Hal itu dapat menyerang Kesehatan mental kita. Tidak semua orang memiliki mental yang kuat. Kita tidak pernah tau apa yang orang lain rasakan, alami. Sehingga kita memang harus berkata dan berperilaku baik.
Sayangnya, tidak semua orang berpikir seperti itu. Sekarang sangat banyak akun ayang membahas tentang mental health. Namun tetap ada orang yang orang yang tidak peduli akan hal itu. Orang-orang tersebut juga menunjukkan kualitas ber-internet mereka. Di saat orang lain mulai membuka mata, ia masih enggan untuk peduli.
Terkadang saya berpikir "apakah di platform yang mereka gunakan tidak muncul tentang hal-hal penting seperti mental health? Mengapa mereka berperilaku demikian? Seolah-olah mereka memang sempurna dan tidak ada cacat". Namun kenyataannya memang seperti itu.
Kualitas diri kita di internet dapat di lihat dari tombol rekomendasi. Perubahan perlahan, kecil, dan tidak terlihat dalam perilaku dan persepsi kita, itulah produknya. -John Liner. Gadget merupakan salah satu hasil perkembangan teknologi yang diciptakan dalam bentuk perangkat kecil. Kecanduan gadget dapat berdampak pada perkembangan anak dan remaja yaitu gangguan emosi dan perilaku.
Penyebaran informasi di internet sangat cepat dan pesat. Tanpa disadari, kita mengorbankan banyak hal untuk teknologi ini. Anak muda membuang waktunya selama berjam-jam setiap harinya.
Teknologi Informasi berperan sebagai sarana transaksi dua elemen bisnis online, yaitu dalam memberikan fasilitas media berupa internet. Web yang disediakan sebagai tempat konsumen memilih barangbarang yang inginkan, kemudian pada transaksi ini pun dibutuhkan teknologi lain untuk mendukung bisnis online tersebut. yaitu dibutuhkan teknologi komunikasi telepon (sebagai media komunikasi), bank (media pembayaran konsumen dengan produsen), agen pengiriman seperti Pos Indonesia.
Halhal tersebut merupakan teknologi yang berperan dan berpengaruh dalam perkembangan bisnis online. Kemudahan-kemudahan dan fasilitas yang disediakan akibat peranan dan pengaruh TI ini membuat bisnis online lebih disukai karena lebih efisien, hemat dan lebih cepat yang dirasakan baik oleh produsen dan konsumen.
Jika kamu tidak diminta untuk membayar sebuah produk, maka kamu adalah produknya. -Tristan Haris. Saya rasa kalimat ini benar, karena apa yang dijanjikan oleh teknologi dan media social? Mempermudah urusan? Ya. Mendapatkan keuntungan? Ya. Tapi apakah kita pernah diminta untuk membayar mahal? Tidak. Karena kita adalah produk yang mereka maksud.
Hanya 2 industri yang menyebut pelanggan mereka "pengguna", narkoba dan peranti lunak -Edward Tufte.
Teknologi informasi juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat contoh berbisnis online serta dapat memberantas penganguran melalui informasi yang di dapat dari internet serta dapat dijadikan lapangan untuk membuka usaha dan juga teknologi informasi tidak mengenal umur dari pnggunanya mulai dari anak-anak hingga lansia dapat menggunakan teknologi informasi degan cara-cara penggunaan nya yang instan dan harganys atau biayanya yang relatif murah. Jadi,teknologi informasi sangat berpegaruh baik bagi penggunanya tergantung bagaimana cara penggunanya memanfaatkannya.
Teknologi informasi berkembang dengan cepat dan akan terus berkembang sampai masa depan. Penggunaan teknologi informasi akan semakin meningkat. Teknologi informasi membawa dampak positif dan negatif bagi organisasi, individu, maupun sosial masyarakat. Kegunaan akan teknologi informasi dapat dirasakan manfaatnya bila TI dikelola dengan cara yang baik dan bertanggung jawab. Apabila TI dapat dikelola dengan baik, TI dapat membantu menyelesaikan permasalahan dalam organisasi, individu, dan juga sosial masyarakat.
Media sosial adalah narkoba. kita punya perintah biologis dasar untuk terhubung dengan orang lain -Dr.Anna Lembke.
Aktivitas penggunaan media sosial di Indonesia didominasi oleh kalangan remaja. Media sosial memberikan dampak negatif pada remaja, salah satunya adalah kecanduan. Hal tersebut dikarenakan dapat mengganggu berbagai kegiatan, diantaranya belajar.
tahapan yang sangat penting dilalui oleh remaja yaitu ketika pada masa remaja tengah. Hal tersebut dikarenakan pada masa ini remaja berada pada tahap masa pencarian identitas diri, sangat membutuhkan peran teman sebaya, berada dalam kondisi kebingungan karena belum mampu menentukan aktivitas yang bermanfaat serta memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap berbagai hal yang belum diketahuinya.
Pada penggunaan media sosial, remaja usia tengah cenderung menggunakannya untuk memenuhi keingintahuan terhadap berbagai hal yang terdapat di media sosial dan juga remaja menggunakan media sosial karena media sosial sedang menjadi trend di kalangan teman sebayanya.
Kebanyakan dari remaja beranggapan bahwa semakin aktif dirinya di media sosial, maka mereka akan semakin dianggap keren dan gaul. Sedangkan, remaja yang tidak memiliki media sosial biasanya dianggap kurang gaul atau ketinggalan jaman.
Media sosial memang memberikan banyak dampak positif bagi remaja, tetapi juga memberian dampak negatif bagi kehidupan remaja. Hal tersebut dikarenakan remaja tidak mampu dalam mengontrol penggunaan media social.
Hal tersebut dikarenakan rendahnya kepercayaan diri siswa untuk mengekspresikan dirinya di kehidupan nyata, sehingga membuat siswa lebih mengeksepresikan dirinya di media social. Seseorang yang mengalami kecanduan media sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor gender.
perlu dilakukan pencegahan agar remaja tidak semakin berupaya untuk terhubung dengan media sosial dan juga mencegah agar kecanduan media sosial tidak berlanjut menjadi tinggi. Hal tersebut dikarenakan masa remaja menjadi tolak ukur menuju masa dewasa masih dalam tahap perkembangannya, sehingga jika sejak remaja penggunaan media sosial berlebih tidak dilakukan pencegahan maka memungkinkan kecanduan pada remaja akan meningkat menjadi kecanduan media sosial tingkat tinggi seiring bertambahnya usia.
Pencegahan yang dapat dilakukan pada remaja yang mengalami kecanduan media sosial rendah yaitu dengan memberikan edukasi atau pendidikan kesehatan terkait penggunaan media sosial yang baik dan seperlunya saja, sehingga remaja tidak selalu memiliki keinginan untuk selalu terhubung dengan media sosial serta edukasi tentang dampak negatif atau bahaya yang dapat diakibatkan dari kecanduan media social.
banyak masalah dalam kehidupan remaja dikarenakan mengakses media sosial secara terus menerus, misalnya mengabaikan hubungan dengan orang lain dalam kehidupan nyata, terjadi masalah pada pendidikan dan dapat memperburuk suasana hati seseorang.
Hal-hal yang terjadi pada remaja yang menunjukkan adanya virtual communication, seperti lebih memilih menggunakan media sosial walaupun ada orang lain di sekitar, lebih menyukai komunikasi, interaksi dan pertemanan melalui media sosial serta dapat mengungkapkan diri atau bercerita secara leluasa dengan teman yang ada di media sosial dibandingkan dengan teman yang ada di lingkungan sekitar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI