Mohon tunggu...
zahra camilya
zahra camilya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswi

hobi baca buku!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

96 Tahun Janji Pemuda, Abadi dalam Jiwa

28 Oktober 2024   19:00 Diperbarui: 28 Oktober 2024   21:03 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

96 tahun berlalu sudah sejak diikrarkannya Sumpah Pemuda. Butir-butir janji disuarakan secara lantang oleh pemuda-pemudi Indonesia. Bertanah air yang satu, berbangsa yang satu, menjunjung bahasa persatuan, adalah janji-janji yang akan selalu menghiasi setiap langkah anak muda menuju masa depan Indonesia yang lebih cerah lagi.

Sumpah Pemuda lahir pada tahun 1928, dicetuskan oleh Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) dan Perhimpunan Indonesia (PI). Kongres I digelar pada tanggal 30 Mei 30 April hingga 2 Mei 1926 di Jakarta. Namun, kongres pertama belum berhasil sepenuhnya. Kongres ini hanya menghasilkan beberapa keputusan yang melandaskan mengapa diadakannya kongres tersebut. Setelahnya, Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) kembali mencetuskan untuk mengadakan kembali Kongres Pemuda yang kedua. 

Kongres Pemuda II merupakan kongres yang melahirkan butir-butir janji para pemuda. Mereka sadar akan pentingnya generasi muda untuk bersatu dan menentang adanya perpecahan antar bangsa Indonesia. Indonesia dapat dibangun ke arah yang lebih baik lagi dikarenakan oleh bersatunya para generasi muda yang sadar akan pentingnya persatuan. Generasi muda dengan pemikiran kritis, disiplin, dan bangga terhadap keberagaman Indonesia dari Sabang hingga Merauke merupakan pondasi awal bersatunya bangsa Indonesia.

Pemuda Indonesia merupakan generasi penerus bangsa, harapan bangsa, dan masa depan bangsa. Tanpa adanya pemuda-pemudi Indonesia yang sadar akan pentingnya persatuan dan keinginan untuk turut memajukan Indonesia, negeri ini akan hancur terpecah belah. Kita, sebagai generasi harapan bangsa, dapat melakukan banyak hal untuk berkontribusi dalam memajukan Indonesia.

Bangga akan budaya Indonesia dan turut melestarikannya merupakan salah satu cara dalam memajukan dan menyatukan bangsa Indonesia. Dengan dikenalnya budaya Indonesia, akan menambah nilai bangsa Indonesia di mata bangsa lain. Terlebih lagi, sekarang sosial media sudah mudah untuk diakses dan dapat menjadi salah satu media untuk mengenalkan budaya Indonesia ke kancah Internasional. Beragamnya budaya, bahasa, suku, dan ras tidak banyak dimiliki oleh bangsa lain. Kita sebagai salah satu bangsa yang memiliki banyak keberagaman tersebut haruslah bangga dan tidak membiarkan budaya tersebut hilang ditelan oleh zaman yang semakin modern.

Melalui budaya, dapat menjadi gerbang bagi kita untuk berprestasi. Berprestasi merupakan kontribusi nyata dalam memenuhi janji pemuda dan merupakan cara untuk memajukan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Berprestasi adalah wujud nyata dari kerja keras yang sudah kita lakukan untuk menggapainya. Kini, sudah banyak anak bangsa yang berprestasi hingga kancah Internasional. Membawa nama bangsa, mengharumkan nama Indonesia. Kita sebagai generasi muda, haruslah berprestasi dan tekun dalam menggeluti bidang yang kita minati. Karena, kita akan menorehkan hasil yang baik apabila kita tekun dan ikhlas dalam menjalaninya.

Maka dari itu, dari hal-hal kecil sekalipun, dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan Indonesia. Tentulah kita sebagai generasi muda kebanggaan Indonesia tidak ingin bangsa ini menjadi bangsa terbelakang dan tertinggal oleh bangsa-bangsa lainnya. Bangga akan budaya, berprestasi, merupakan langkah-langkah yang dapat kita lakukan sebagai anak muda untuk memenuhi ikrar-ikrar dalam Sumpah Pemuda dan mengharumkan nama bangsa. Dengan hal-hal itu, Indonesia akan menuju masa depan yang cerah, menjunjung persatuan, juga bangga akan budaya.

Selamat Hari Sumpah Pemuda yang ke-96! Generasi muda, generasi emas, generasi harapan bangsa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun