Jelang pemilihan umum, tentunya tidak asing dengan fenomena money politic. Money politic terjadi setelah diterapkan sistem demokratis yang memberikan perubahan pandangan terkait dunia politik di Indonesia. Bersamaan dengan diterapkanya sistem demokrasi, setiap kelompok atau golongan bebas untuk mendirikan partai politik (parpol). Semenjak saat itu, praktik money politic dianggap menjadi hal yang lumrah jelang pemilu. Mayoritas parpol dalam berkampanye diduga selalu melibatkan materi dalam menggaet hati masyarakat. Maka dari itu, perlunya pencegahan terkait praktik money politic dengan berbaga cara agar menciptakan pemilu yang berintegritas.
1.Mencegah kebiasaan money politic
Untuk menghindari kebiasaan yang terjadi, makanya perlunya peraturan hukum untuk memberikan efek jera terhadp pelaku tindakan money politic. Jika hal ini diterapkan, adda kemungkinan bahwa money politic akan berkurang karena adanya pandangan terkait dengan sanksi hukum.Â
2.Masyarakat turut sadar terkait dengan money politic
Adanya money politik yang dimana masyarakat menerima uang agar nantinya dapat memilih kandidat yang dipilihnya sesuai dengan banyaknya uang yang diberikan. Maka dari itu, perlunya budaya kesadaran bagi masyarakat dalam memilih kandidat dan tidak tergiur dengan uang.
3.Memproduksi iklan layanan masyarakat untuk cegah money politic
Tindakan money politic muncul karena kebiasaan. Untuk itu, dalam mencegah hal ini perlunya tidakan yang serupa dengan memberikan iklan layanan masyarakat, baik itu iklan di televisi maupun media masa. Mayoritas masyarakat tentunya terbiasa dengan menggunakan teknologi saat ini, maka dengan pemebrian iklan masyarakat tentunya dapat efektif digunakan untuk mencegah kasus money politic.
Agar terpilihnya calon kandidat yang berintegeritas dan bukan hanya janji manis semata maka perlunya kesadaran bagi semua pihak dalam mencegah money politic. Penanaman pencegahan money politic ini musti ditanamkan sejak awal baik pada masa pemilu maupun tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H