Mohon tunggu...
Zahra Aulia
Zahra Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Learner

Learner

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kanker Dini: Ancaman Tak Terduga dari Kehidupan Modern

15 Oktober 2024   19:58 Diperbarui: 15 Oktober 2024   20:10 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar kata "kanker"? Terdengar seram, bukan? 

Penyakit yang biasa ditemukan pada usia lanjut ini memiliki biaya pengobatan mahal, belum lagi ketidakpastian akan hasil pengobatannya. Namun, dewasa ini, kanker tidak hanya menyerang usia lanjut saja, tetapi usia muda juga terancam. Berdasarkan data dari Zhao et al. (2023), insiden global kanker pada usia di bawah 50 tahun meningkat sebesar 79,1% dengan jumlah kematian meningkat sebesar 27,7% antara tahun 1990 dan 2019.  Hal ini tentu menimbulkan rasa penasaran, mengapa bisa terjadi?

Sebelum membahas lebih lanjut alasan peningkatan jumlah kanker dini atau pada usia muda bisa meningkat, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu kanker. Menurut Rahayuwati et al. (2020), kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal. Sel-sel ini berasal dari suatu sel yang mengalami perubahan atau mutasi sehingga berubah menjadi ganas. Sel-sel ini merusak jaringan di sekitarnya dan menyebar ke bagian tubuh lain lalu membentuk tumor. Sel kanker terus memperbanyak diri tanpa henti.

Kanker seringkali tidak menunjukkan gejala di tahap awal, tetapi dapat terdeteksi di stadium atau tahap lanjut. Gejala kanker bersifat tidak spesifik dan hampir sama dengan penyakit lain, seperti penurunan berat badan dan nyeri. Meskipun risiko kanker meningkat seiring bertambahnya usia, bagaimana dengan mereka yang terkena kanker di usia muda?

Menurut studi Zhao et al. (2019), jenis kanker dini dengan jumlah kejadian terbesar secara global pada tahun 2019 adalah kanker payudara dengan persentase sebesar 27,5% dari semua jenis kanker. Selain itu, jumlah kematian dini akibat kanker pada tahun yang sama adalah 1,06 juta kematian. Empat jenis kanker pada usia di bawah 50 tahun dengan tingkat kematian tertinggi adalah kanker payudara, kanker paru, kanker perut, dan kanker usus besar atau kolorektal. Lantas, mengapa bisa terjadi pada usia muda?

Ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker pada usia muda. Menurut Zhao et al. (2023), kebiasaan makan yang buruk dan merokok menjadi faktor risiko utama timbulnya kanker dini, terutama di Asia Tenggara. Saat ini, makanan ultra-processed (ultraprocessed food), seperti nugget, mie, sosis, dan keripik kentang, semakin sering dijumpai. Berdasarkan studi Lian et al. (2023), konsumsi makanan ultra-processed yang tinggi dapat meningkatkan risiko kanker pada saluran pencernaan, terutama kanker kolorektal. Makanan yang diproses secara berlebihan cenderung kehilangan nutrisi penting dan mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, dan perasa, yang berpotensi bersifat karsinogenik (penyebab kanker).

Merokok juga menjadi faktor terjadinya kanker dini. Menurut hasil studi Puspawati et al. (2020), kematian dini akibat kanker yang disebabkan oleh merokok di Indonesia mencapai 284.858 kematian pada tahun 2018. Zat aktif dalam rokok, seperti tar dan nikotin, bersifat karsinogenik. Rokok bukan hanya berdampak pada penggunanya, melainkan juga orang di sekitarnya. Menurut Li (2022), asap rokok mengandung senyawa karsinogenik yang berpotensi mengakibatkan kerusakan oksidatif pada organ, terutama paru.

Selain dua faktor di atas, polusi lingkungan juga menjadi penyebab utama kanker. Polusi udara berasal dari kendaraan bermotor, industri, dan kebakaran hutan. Saat ini, industri berkembang pesat di berbagai tempat. Pertumbuhan industri turut menyumbang peningkatan polusi udara. Menurut Buana (2022), polusi udara di dalam atau luar ruangan berkontribusi dalam risiko kanker paru.

Apa hal yang bisa dilakukan untuk mencegahnya?

Pencegahan kanker dapat dimulai dengan menerapkan gaya hidup sehat. Mengurangi konsumsi makanan ultra processing, berhenti merokok, dan menghindari paparan polusi adalah langkah awal yang penting. Selain itu, membiasakan berolahraga dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan juga perlu dilakukan. Rutin melakukan pemeriksaan dapat membantu penanganan kanker pada tahap awal sehingga mampu meningkatkan peluang kesembuhan daripada tidak melakukannya sama sekali.

Kanker dini merupakan ancaman yang semakin nyata di kehidupan modern ini. Kanker tidak hanya menyerang usia lanjut, tetapi juga usia muda. Faktor risiko seperti pola makan yang buruk, merokok, dan polusi udara berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan kasus kanker pada usia muda. Untuk mencegahnya, langkah-langkah seperti mengurangi konsumsi makanan ultra processing, berhenti merokok, rutin berolahraga, dan menjalani pemeriksaan kesehatan berkala sangat penting dilakukan. Dengan meningkatkan kesadaran akan faktor risiko dan membiasakan diri dengan pola hidup sehat, kita dapat melindungi diri dari ancaman kanker.

Referensi

Buana I, Harahap D A. 2022. Asbestos, Radon, dan Polusi Udara sebagai Faktor Resiko Kanker Paru pada Perempuan Bukan Perokok. AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh, 8(1): 1-16.

Li Y, Hecht S S. 2022. Carcinogenic components of tobacco and tobacco smoke: A 2022 update. Food and chemical toxicology : an international journal published for the British Industrial Biological Research Association, 165: 113179. https://doi.org/10.1016/j.fct.2022.113179

Lian Y, Wang G P, Chen G Q, Chen H N, Zhang G Y. (2023). Association between ultra-processed foods and risk of cancer: a systematic review and meta-analysis. Frontiers in nutrition, 10: 1175994. https://doi.org/10.3389/fnut.2023.1175994

Puspawati, P R, Kristina S A, Wiedyaningsih C. 2019. Dampak Merokok Terhadap Kematian Dini Akibat Kanker di Indonesia. Majalah Farmaseutik, 16(1): 101-106.

Rahayuwati L, Rizal I. A, Pahria T, Lukman M, Juniarti N. 2020. Pendidikan Kesehatan tentang Pencegahan Penyakit Kanker dan Menjaga Kualitas Kesehatan. Media Karya Kesehatan, 3(1).

Zhao J, Xu L, Sun J, et al. 2023. Global trends in incidence, death, burden and risk factors of early- onset cancer from 1990 to 2019. BMJ Oncology, 2023(2):e000049. doi:10.1136/ bmjonc-2023-000049

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun