Era Digital Modern (2000-Sekarang)
     Perkembangan smartphone, cloud computing, dan artificial intelligence telah membawa Teknik Informatika ke era baru. Kumar (2024) mencatat bahwa periode ini ditandai dengan:
- Konvergensi teknologi mobile dan internet
- Pertumbuhan eksponensial data dan analitika
- Kemunculan AI dan machine learning
- Perkembangan IoT dan smart devices
      Teknik Informatika, sebagai cabang ilmu yang mempelajari pengolahan informasi melalui sistem komputasi, telah menjadi tulang punggung revolusi digital. Perkembangan teknologi yang eksponensial telah mengubah cara manusia berkomunikasi, bekerja, dan berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut Smith et al. (2023), transformasi digital telah menciptakan paradigma baru dalam berbagai sektor, mulai dari industri hingga pendidikan.
 Evolusi Teknik Informatika
 Era Awal Komputasi
     Perjalanan Teknik Informatika dimulai dari era komputer mainframe yang memenuhi ruangan hingga miniaturisasi yang menghasilkan perangkat mobile berukuran saku. Johnson (2022) mengemukakan bahwa perkembangan mikroprosesor telah mengikuti Hukum Moore selama lebih dari lima dekade, mendorong inovasi berkelanjutan dalam komputasi.
 Revolusi Internet
      Kemunculan internet pada tahun 1990-an membuka era baru dalam Teknik Informatika. Jaringan global memungkinkan pertukaran informasi secara instan dan menciptakan ekonomi digital yang saat ini bernilai triliunan dolar. Zhang dan Lee (2024) menyatakan bahwa penetrasi internet telah mencapai 65% populasi global, menciptakan ekosistem digital yang saling terhubung.
 Artificial Intelligence dan Machine Learning
       Kecerdasan buatan telah mengalami lompatan besar dalam dekade terakhir. Deep learning dan neural networks telah memungkinkan sistem komputer untuk melakukan tugas-tugas kompleks seperti pengenalan wajah, pemrosesan bahasa alami, dan pengambilan keputusan autonomous. Davis et al. (2024) memproyeksikan bahwa pasar AI global akan mencapai $500 miliar pada tahun 2026.
 Cloud Computing
     Komputasi awan telah merevolusi cara organisasi mengelola infrastruktur IT mereka. Platform seperti AWS, Google Cloud, dan Microsoft Azure menyediakan skalabilitas dan fleksibilitas yang belum pernah ada sebelumnya. Rodriguez (2023) mencatat bahwa 94% perusahaan global telah mengadopsi layanan cloud dalam berbagai kapasitas.
 Internet of Things (IoT)
       IoT telah membawa computing power ke dalam objek sehari-hari, menciptakan jaringan perangkat pintar yang saling terhubung. Menurut Kumar dan Patel (2024), jumlah perangkat IoT aktif diperkirakan akan mencapai 75 miliar pada tahun 2025.
Dampak Sosial dan Ekonomi
      Transformasi Dunia Kerja
Otomatisasi dan digitalisasi telah mengubah lanskap ketenagakerjaan secara fundamental. Wilson (2023) memperkirakan bahwa 85% pekerjaan yang akan ada pada tahun 2030 belum diciptakan saat ini. Hal ini menciptakan tantangan dan peluang baru dalam pengembangan skill workforce.