Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Perkenalkan nama saya Zahra Aranda Rizal dari Fakuktas Farmasi Universitas Hasanuddin. Pada artikel ini saya akan menjelaskan mengenai sense of belonging.
Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa sense of belonging yaitu rasa memiliki. Rasa memiliki itu diartikan sebagai kondisi dimana seseorang merasa dirinya, diinginkan, dihormati, dihargai, dicintai, diterima dan nyaman, menjadi bagian dari anggota didalamnya. Dalam konteks mahasiswa, sense of belonging terhadap fakultas merupakan perasaan yang muncul saat mahasiswa merasa diterima, dianggap, dan terhubung sebagai anggota dari fakultas, melalui keterlibatan dalam kegiatan yang diadakan oleh fakultas serta interaksi positif dengan dosen maupun teman-teman dari fakultas tersebut.
Sense of belonging mempunyai peran sangat penting dalam pembentuk identitas dalam diri serta sebagai motivasi seseorang untuk berpartisipasi dalam kelompoknya.
Sense of belonging menjadi tahap awal seseorang dapat terlibat dalam suatu sistem atau lingkungan sehingga individu merasa dirinya menjadi bagian integral dari sistem atau lingkungan. Ini dapat ditandai dengan kebutuhan berhubungan secara teratur dan adanya persepsi bahwa hubungan interpersonal ini memiliki stabilitas, perhatian yang efektif, dan berkelanjutan. Kegagalan untuk memiliki kebutuhan belongingness dapat menyebabkan perasaan yang terisolasi secara social, adanya keterasingan, dan perasaan kesepian. Dengan demikian, Sense of belonging dapat dilihat sebagai bentuk awal untuk menjalankan suatu keterhubungan social.
Sense of belonging atau rasa memiliki terdiri dari tiga penyusunan utama yang menjadi dasar dari pembentukan Sense of Belonging Instrument yaitu Valued Invorement (dihargai dan keterlibatan), Fit (sesuai), dan Antecedent atau pencetus.
Valued Invorement (dihargai dan keterlibatan) merupakan pengalaman seseorang terkait perasaan dihargai, diperlukan/dibutuhkan, serta perasaan diterima; Fit (sesuai) yaitu persepsi bahwa karakteristik yang dimiliki seseorang telah sesuai dengan sistem atau lingkungan dimana dirinya berada; Antecedent atau pencetus hadirya rasa memiliki. Atecedent terdiri dari Energy for involvement (kekuatan untuk merasakan keterikatan), Potential and desire for meaningful involvement (potensi dan hasrat untuk memaknai keterikatan), Potential for shared or complementary characteristics (potensi untuk berbagi dan melengkapi karakter).
Seseorang yang gagal dalam memenuhi sense of belonging akan merasa sendiri atau dikucilkan, stress, dan memiliki rasa ingin mati. Dalam hal ini stress merupakan kondisi jiwa yang tertekan terhadap subuah situasi yang sangat tidakmenguntungkan untuk pribadi seseorang bisa dalam bentukfisik maupun psikologis, dimana tidak dapat ditemukansebuah kenyamanan dalam bentuk positif maupun negatif.
Gagal dalam memenuhi sense of belonging ini dapat disebabkan karena beberapa factor yaitu
Penyesuaian diri seseorang berpengaruh pada sense of belonging dimana seseorang yang tidak mampu menyeseuaikan diri akan sulit menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, mengalami ketegangan, frustasi dan konflik sehingga tidak tercapainya keharmonisan pada diri sendiri serta lingkungannya, penerimaan orang sekitar terhadap dirinya, dan tidak menemui seseorang yang menjadi panutan. Mahasiswa harus dapat menyesuaikan diri dengan baik agar tidak merasa kesulitan untuk bergabung dalam suatu kelompok pertemanan baru. Siswa yang kesulitan beradaptasi cenderung memiliki sense of belonging yang rendah. Di sisi lain, sense belonging juga dapat menjadi faktor yang membantu siswa beradaptasi dengan dirinya sendiri.
Penerimaan orang sekitar terhadap diri seseorang juga berpengaruh terhadap sense of belonging. Penerimaan orang lain merupakan dasar seseorang untuk mencapai interaksi yang lebih baik dan lebih nyaman, namun jika seseorang meremehkan kehidupan orang lain maka seseorang akan mengembangkan rasa ketidakpercayaan diri. Mahasiswa yang merasa dirinya diterima dan didukung oleh anggota kampus cenderung memiliki tingkat sense of belonging yang tinggi jika dibandingkan dengan mahasiswa yang merasa kurang diterima dan didukung oleh anggota kampus.