Mohon tunggu...
Zahra Annisa
Zahra Annisa Mohon Tunggu... Jurnalis - pelajar

hobi menulis, membaca buku, mendengarkan musik, menonton film. konten paling suka tentang sejarah, atau politik.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pengaruh Keharmonisan Keluarga pada Keseimbangan Mental Anak

11 Agustus 2022   10:30 Diperbarui: 11 Agustus 2022   10:30 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga adalah tempat dimana pertama kalinya bagi anak untuk bersosialisasi, mendapatkan perhatian, kasih sayang, serta pendidikan dari kedua orang tua dan saudara-saudaranya. 

Keluarga merupakan tempat dimana pertama kalinya anak mengenal lingkungan untuk mengadakan eksplorasi atau penjelajahan dan menemukan sifat, sikap dan kemampuannya dalam membedakan sesuatu. Keluarga juga menjadi media awal bagi perkembangan karakter, sikap dan kepribadian mereka untuk menjadi dewasa. Tingkah laku, moral, sikap dan pendidikan adalah efek dari pengaruh lingkungan keluarga. 

Keharmonisan keluarga sendiri adalah suatu keadaan dimana keluarga utuh dan bahagia yang di dalamnya terdapat ikatan kekeluargaan, sehingga merasa nyaman, aman, ketenangan dan ketentraman. 

Keluarga yang harmonis berperan sebagai media awal anak mengenal lingkungannya, dimana dia beranjak dewasa, mulai mengeksplor hal baru dan juga tempat awal dimana anak belajar mengenal dan mengendalikan emosi mereka sendiri.

Dalam hal ini, tentu saja orang tua mempunyai peran yang sangat penting untuk menemani pertumbuhan karakter anak, karena suasana keluarga yang positif dan baik akan menghasilkan keseimbangan mental dan kesehatan jiwa pada anak.

Keluarga yang tidak harmonis sendiri akan menciptakan suasana penuh konflik, tidak ada komunikasi, penih dengan pertengkaran dan tidak jarang juga ada kekerasan dalam keluarga. Keluarga yang tidak harmonis juga memiliki dampak dari situasi tersebut, yang terkena bukan hanya orang tua, tetapi juga anak. Konfilk dalam keluarga dapat membunuh kondisi mental dan sosial anak. 

Emosi anak akan melonjak sehingga membuat anak mempunyai sifat yang lebih sensitif. Anak juga cenderung lebih suka di lingkungan luar dibandingkan dengan rumahnya sendiri. 

 Oleh karena itu penting untuk menjaga keharmonisan keluarga. Sebuah keharmonisan dalam keluarga tidak boleh di sepelakan begitu saja, setiap orang dan setiap anggota keluarga harus mempunyai tanggung jawab dan tugas untuk mengusahakan terciptanya keluarga yang harmonis baik orang tua maupun anak. Keluarga sebagai penumbuh dasar-dasar sikap dan moral anak harus pandai-pandai dalam mendidik,membimbing, menciptakan suasana harmonis dan positif dalam keluarga untuk menjaga keseimbangan mental seorang anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun