Mohon tunggu...
Zahra Ainaiya
Zahra Ainaiya Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Institut Bisnis Nusantara

Pribadi yang sukar menulis dan mengedepankan tulisan dalam menyebarkan informasi

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Action Terbesar, 13 Bom di Jakarta

22 Oktober 2024   06:20 Diperbarui: 22 Oktober 2024   06:24 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

JAKARTA - 13 Bom di Jakarta berhasil menjadi film action Indonesia terbaik yang menampilkan ketegangan dan kekhawatiran para masyarakat saat menghadapi ancaman serupa.

Sebuah film karya dari Angga Dwimas Sasongko, yang sebelumnya telah menggarap sejumlah film laris terbaik, seperti Mencuri Raden Saleh (2022) dan Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (2020).

Naskah film 13 Bom di Jakarta ini ditulis oleh sutradara dan penulis skenario terkenal yaitu Mohammad Irfan Ramly. Film ini ditulis berdasarkan inspirasi nya yang berasal dari peristiwa nyata, bukan berarti apa apa yang terjadi dalam film pernah terjadi di dunia nyata.

Setelah tailer dirilis heboh di media sosial lantaran produksi dari film tersebut menggunakan property bom yang asli.

"Wuih, seriusan pake bom beneran? Itu sutradara dan tim produksi nya berani banget, ya!, gimana, mantep banget videonya!," tulis akun @unknowlimit1 di media sosial X.

Film ini mengisahkan sekumpulan teroris mengincar ibukota dengan rencana mengebom 13 titik vital. Misi berbahaya ini menjadi fokus utama dari film tersebut.

Berawal dari sebuah kota metropolitan oleh segala kesibukan penduduknya. Suatu ketika, terdapat situasi sekelompok teroris mengancam akan melakukan serangan secara terstruktur di Jakarta. Mereka mengaku telah menanamkan 13 Bom di berbagai titik di Jakarta dan akan meledakkannya secara bertahap.

Badan Intelijen Negara pun segera dikerahkan untuk menemukan para teroris dan menghentikan ancaman bom tersebut.

Penyelidikan mengarahkan mereka kepada dua sosok yang dianggap terlibat, yakni Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono) sebagai pendiri pengelola situs mata uang digital Indodax.

Keadaan semakin runyam saat tim agen rahasia menyadari adanya penyusup di antara mereka. Di sisi lain, pemimpin kelompok teroris, Arok (Rio Dewanto), terus menebarkan teror dengan meledakkan bom setiap delapan jam sekali.

Satu-satunya cara untuk menghentikan serangan teror ini adalah dengan menyerahkan uang bernilai miliaran rupiah dalam bentuk bitcoin kepada Arok, atau keselamatan seluruh warga Jakarta akan terancam.

Tantangan yang dihadapi Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono) tidak hanya datang dari waktu yang semakin sempit, tetapi juga dari jaringan teroris yang sangat terorganisir dan licin. Dalam perjalanan, Oscar (Chicco Kurniawan) juga harus menghadapi konspirasi yang lebih besar dari yang ia duga, yang melibatkan pihak-pihak yang tidak terduga, sehingga pada akhirnya bom di sejumlah titik dapat diberhentikan.

Alur cerita yang menarik dan penuh kejutan disetiap adegannya membuat penonton terus dibuat penasaran, dirancang untuk menjaga adrenalin dari perburuan bom hingga pertarungan sengit antara badan Intelijen dengan teroris.

Para pemain, seperti Chicco Kurniawan, Ardhito Pramono, dan Lutesha, berhasil menghidupkan karakter mereka dengan sangat baik. Chemistry yang kuat antara para pemain membuat penonton ikut merasakan emosi yang sedang mereka alami.

Salah satu daya tarik dari film 13 Bom di Jakarta ini adalah tokoh Arok yang diperankan oleh Rio Dewanto sebagai pemeran utama, digambarkan sebagai seorang teroris yang terlibat dalam serangkaian serangan bom di Jakarta, dengan rencananya yang berbahaya. Sosok Arok digambarkan memiliki kecerdasan dan ketelitian dalam merencanakan setiap aksi teror, yang membuatnya menjadi ancaman serius bagi keamanan kota. Karakter Arok dikenal dengan sikap dingin, tanpa ampun, dan manipulatif dalam menjalankan misi-misinya.

Motif Arok dalam melakukan serangan ini tidak hanya didorong oleh ideologi, tetapi juga oleh kepentingan pribadi dan rasa dendam terhadap pihak-pihak tertentu.

Arok dikisahkan memiliki masa lalu yang di mana ia terjerat dalam masalah ekonomi yang besar. Ia memiliki utang besar akibat keputusan bisnis yang gagal atau mungkin karena tertipu oleh pihak lain. Kesulitan ekonomi ini membuat Arok kehilangan segalanya, termasuk keluarga dan martabatnya. Perasaan frustrasi dan putus asa ini mendorongnya untuk beralih ke jalur radikal.

Dalam pandangannya, sistem ekonomi dan pemerintah yang korup adalah penyebab utama kesengsaraannya. Arok percaya bahwa dengan menghancurkan simbol-simbol kekuasaan dan ekonomi, dia bisa membalaskan dendam dan menebus kegagalannya. Bom-bom yang dia rencanakan diletakkan di tempat-tempat strategis yang mewakili kekuatan ekonomi Jakarta, seperti pusat bisnis, bank, atau gedung pemerintahan.

Sebagai bentuk mendukung jalan cerita, penggunaan sistem teknologi canggih menjadi salah satu bagian penting dari film ini. Meningkatkan ketegangan dalam perencanaan dan pelaksanaan aksi teror Arok yang menggunakan perangkat teknologi canggih untuk mengendalikan bom secara jarak jauh.

Mereka mampu meledakkan bom di berbagai lokasi tanpa berada di tempat kejadian, memanfaatkan teknologi yang sulit dilacak oleh pihak keamanan Intelejen Negara.

Film ini juga memperlihatkan peran ahli teknologi, seperti hacker  yang bekerja di belakang layar untuk meretas sistem yang digunakan oleh Arok, melacak sumber komunikasi, serta menghentikan bom-bom dari jarak jauh. Berupaya membobol  dan melawan serangan siber yang dilakukan oleh Arok dan timnya.

Sangat menarik bukan?

Tak hanya Arok. Terdapat karakter perempuan yang memiliki peran penting mendominasi memberikan dimensi tambahan pada cerita yang penuh aksi ini, antara lain, Karin (Putri Ayudya), Agnes (Lutesha) dan Gita (Niken Anjani). Ketiga karakter tersebut mempunyai karakter perempuan yang mendominasi dan menonjol di dalam film tersebut.

Salah satunya yang berperan sebagai Gita (Niken Anjani) merupakan tangan kanan Arok, yang menjalankan peran strategis dalam perencanaan serangan atau bahkan terlibat langsung dalam eksekusi misi teroris.

Dalam film, Gita juga memiliki kedalaman emosional. Dia mungkin menghadapi konflik internal terkait perannya dalam menghadapi terorisme dan dampak dari situasi tersebut terhadap kehidupan pribadinya.

Keberadaan Gita sebagai tanda terciptanya plot twist yang ada pada film ini, sehingga menambah kedalaman pada cerita.

Menarik dalam alur cerita, karakter pemain hingga, pengambilan gambar yang keren dan apik dengan gaya sinematografi yang memukau membuat Jakarta terlihat begitu hidup dan nyata.

Melalui pengambilan gambar yang realistis terhadap peristiwa yang dekat dengan masyarakat, film ini berupaya menyampaikan pesan penting tentang kewaspadaan, solidaritas, dan pemahaman terhadap terorisme. Selain itu, film ini juga meningkatkan kesadaran penonton tentang dampak sosial dan emosional dari kekerasan, serta perlunya upaya bersama untuk menjaga keamanan dan perdamaian.

'13 Bom di Jakarta' mengajak penonton untuk lebih peduli terhadap isu keamanan Negara.

Sebagai film action Indonesia terbaik pada tahun 2023. Film ini bahkan dapat ditonton dibeberapa Negara Asean selain di Indonesia, seperti Malaysia, Brunei, Taiwan, Jepang dan lainnya. Kabar yang lebih mengejutkan juga dibagikan oleh sang sutradara melalui akun Instagram pribadinya, sejak 15 April 2024 lalu. Angga Sasongko ungkap filmnya tersebut memenangkan 2 kategori penghargaan pada festival film di Vietnam. Penghargaan tersebut adalah Best Sound Design dan Best Editing, yang di berikan kepada Wahyu Tri Purnomo dan Hendra Adhi sebagai penanggung jawab.

Tak hanya itu, dalam unggahan Instagram dari Angga Sasongko mengumumkan akan ada lanjutan sekuel dari film ini.

"Brb sequel sedang ditulis", tulis pada akun @anggasasongko sutradara dari film 13 Bom di Jakarta.

Adanya kabar tersebut penggemar bersemangat dan berharap bahwa sekuel dari 13 Bom di Jakarta ini akan memberikan sinematik tertutama pada bagian action yang lebih menggugah, serta tetap mempertahankan esensi dari film pertamanya.

"Just wow, semoga sekuel nya sesuai expetasi dan lebih seru tentunya,"tulis pada akun @Islaner95 di media sosial X.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun