Mohon tunggu...
Zahra Nesia Khoirunnisa
Zahra Nesia Khoirunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Ampel Surabaya

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Profesionalisme Guru Dalam Membentuk Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Nilai Nilai Keagamaan

9 Mei 2024   17:33 Diperbarui: 13 Mei 2024   13:12 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dosen Mata Kuliah profesionalisme dan kepemimpinan:Dra. Ilun Mualifah, M.Pd

Profesionalisme Guru Dalam Membentuk Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Nilai Nilai Keagamaan

Pendidikan adalah fondasi penting dalam membentuk individu menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan beretika. Melalui proses pendidikan, individu tidak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga membentuk karakter, moralitas, dan nilai-nilai yang akan membimbing perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan bukan hanya tentang akuisisi informasi, tetapi juga tentang pembentukan kepribadian yang positif dan berempati terhadap orang lain.

Profesionalisme adalah salah satu pilar utama dalam pendidikan yang efektif. Profesionalisme guru mencakup berbagai aspek, termasuk komitmen terhadap tugas mereka, integritas, kemampuan untuk beradaptasi, dan kemauan untuk terus belajar dan berkembang. Guru yang profesional tidak hanya memenuhi tanggung jawab akademis mereka, tetapi juga menjadi model peran yang baik bagi siswa, memberikan inspirasi dan dukungan dalam perkembangan siswa secara menyeluruh.

Menurut Pratama, Andy Riski, and Charles Charles. (2022) Hubungan antara profesionalisme guru dan karakter siswa sangatlah erat. Guru yang profesional tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga berperan sebagai pembimbing dan teladan bagi siswa. Mereka membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai moral yang penting dalam membentuk karakter mereka. Profesionalisme guru tercermin dalam kemampuannya untuk memberikan dorongan dan dukungan kepada siswa dalam mengembangkan sikap positif, seperti integritas, kerjasama, dan tanggung jawab.

Salah satu cara yang efektif untuk membentuk karakter siswa melalui pendidikan adalah melalui pembelajaran nilai-nilai keagamaan. Nilai-nilai keagamaan, seperti kasih sayang, keadilan, dan kerendahan hati, menawarkan kerangka kerja moral yang kuat bagi siswa untuk memahami dunia dan berinteraksi dengan orang lain. Guru yang profesional mampu mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan ke dalam kurikulum mereka dengan cara yang relevan dan bermakna, sehingga membantu siswa memahami pentingnya nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka (Fransiska Silvia Novinda Anggraeni, Azhar Haq, F. M. 2019).

Dengan mengaitkan profesionalisme guru dengan pembelajaran nilai-nilai keagamaan, kita dapat melihat bagaimana guru yang berdedikasi dapat menjadi agen perubahan yang kuat dalam membentuk karakter siswa. Mereka tidak hanya memberikan pengajaran yang berkualitas, tetapi juga membantu siswa mengembangkan kesadaran moral dan spiritual yang mendalam. Dengan demikian, profesionalisme guru dalam pembelajaran nilai-nilai keagamaan adalah bagian integral dari proses pendidikan yang holistik dan berkelanjutan, yang bertujuan untuk membentuk individu yang baik secara moral, etis, dan berpikiran luas.

Profesionalisme guru dalam membentuk karakter siswa memainkan peran dalam mengarahkan siswa menuju perkembangan moral dan spiritual yang positif, profesionalisme guru tercermin dalam pemahaman mendalam tentang nilai-nilai keagamaan yang diajarkan. Guru yang profesional memiliki pengetahuan yang kokoh tentang prinsip-prinsip agama yang mereka sampaikan, serta kemampuan untuk menghubungkan nilai-nilai tersebut dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. Dengan pemahaman yang kuat, guru dapat memastikan penyampaian materi yang konsisten dan relevan, memberikan landasan yang kokoh bagi siswa dalam memahami nilai-nilai agama dan cara menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Selanjutnya, profesionalisme guru tercermin dalam kemampuannya untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung. Setiap siswa memiliki latar belakang agama dan budaya yang berbeda, dan guru yang profesional dapat menciptakan ruang yang aman bagi semua siswa untuk memahami dan menghormati perbedaan. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai keagamaan tidak hanya menjadi proses penyerapan informasi, tetapi juga kesempatan untuk memperluas toleransi dan pengertian siswa terhadap keberagaman.

Menurut Lestari, S., & Putro, K. Z. (2021) Profesionalisme guru juga tercermin dalam kemampuannya untuk menginspirasi dan memotivasi siswa dalam mempraktikkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Guru yang menunjukkan kesetiaan dan dedikasi terhadap nilai-nilai agama akan menjadi teladan yang kuat bagi siswa. Melalui perilaku dan sikap mereka, guru dapat mengilhami siswa untuk menginternalisasi nilai-nilai tersebut dan menerapkannya dalam tindakan nyata, membentuk karakter siswa secara positif.

Selain itu, profesionalisme guru dalam pembelajaran nilai-nilai keagamaan mencakup kemampuan untuk mengelola diskusi yang bermakna tentang topik-topik yang sensitif dan kompleks. Dengan pendekatan yang sensitif dan bijaksana, guru dapat membantu siswa memahami perspektif yang beragam tentang agama dan spiritualitas, serta mendorong mereka untuk berpikir kritis dan terbuka terhadap ide-ide baru. Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa, tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir mandiri dan toleransi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun