Mohon tunggu...
Zahra Putri Ramadhani
Zahra Putri Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UM

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hakikat Ilmu Pengetahuan

11 Oktober 2024   22:02 Diperbarui: 11 Oktober 2024   22:04 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hakikat Ilmu Pengetahuan

Manusia sebagai makhluk yang berakal, pastinya memiliki gagasan maupun pertanyaan-pertanyaan yang memiliki hubungan dengan kondisi dunia dan sekitarnya. Gagasan-gagasan tersebut kemudian dikumpulkan melalui metode tertentu yang didasarkan oleh rumusan-rumusan pasti hingga membentuk teori yang menjadi bagian dari beberapa jawaban atas pertanyaan atau biasa disebut dengan Ilmu Pengetahuan. Menurut Endang Saefuddin Anshori, ilmu pengetahuan adalah upaya pemahaman manusia yang disusun dalam satu sistem mengenai realitas, struktur, bagian-bagian, dan hukum-hukum yang terkait dengan subjek yang diselidiki (alam, manusia, dan agama) sejauh mungkin dapat dicapai melalui pemikiran yang didukung oleh penginderaan, dan kebenarannya diuji melalui pengalaman empiris, penelitian, dan eksperimen. Sedangkan menurut John G. Kemeny dalam bahasa sederhananya mengatakan bahwa ilmu adalah segala pengetahuan yang dikumpulkan dengan menggunakan metode ilmiah dan merupakan hasil dari sebuah proses yang dibuat dengan menggunakan metode tersebut. Secara garis besar dapat didefinisikan bahwa ilmu pengetahuan merupakan ilmu yang mengkaji berbagai subjek maupun objek dalam kehidupan secara sederhana melalui proses penelitian dengan menggunakan metode ilmiah.

Ilmu pengetahuan umumnya berasal dari fakta atau kebenaran yang merangkum sekumpulan teori didasarkan pada hasil studi secara sistematik. Ilmu pengetahuan juga dapat muncul ketika manusia menggunakan akal sehatnya dan melakukan riset mendalam berkenaan dengan cara dunia bekerja. Hal tersebut muncul dari pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran manusia yang awalnya timbul satu-persatu. Pertanyaan yang kian menumpuk kemudian membentuk rasa penasaran sehingga memicu tindakan secara nyata melalui cara ilmiah. Ilmu pengetahuan juga dapat berasal dari masalah-masalah yang hadir di sekitar manusia. Masalah datang dari kenyataan ataupun realita yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka dari itu, masalah dapat menjadi salah satu pemicu munculnya ilmu-ilmu baru yang berfungsi sebagai alat untuk memahami, menganalisis, dan menyelesaikan masalah.

Ilmu pengetahuan memiliki beberapa landasan utama dilihat dari sudut pandang filsafat. Landasan pertama adalah ontologi, cabang filsafat yang mempelajari tentang hakikat realitas atau keberadaan. Kata "ontos" diambil dari bahasa Yunani yang artinya "keberadaan" atau "ada". Sementara "logos" memiliki arti "ilmu" atau "kajian". Secara umum, ontologi berusaha memahami hakikat keberadaan meliputi segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. Ontologi juga mempertanyakan mengenai bagaimana keberadaan itu ada dan terjadi serta mampu didefinisikan melalui berbagai jenis entitas yang saling berhubungan. Pada dasarnya, cabang ilmu ontologi berbicara mengenai teori tentang keberadaan dan seberapa jauh kenyataan dapat terjadi. Landasan dalam ilmu filsafat yang kedua adalah epistemologi, yakni cabang filsafat yang mempelajari tentang pengetahuan berhubungan dengan hakikat lingkup pengetahuan khususnya sumber, sifat, metode, dan validalitas ilmu pengetahuan. Dalam bahasa Yunani "episteme" memiliki arti yaitu "pengetahuan" dan "logos" yang artinya "ilmu". Epistemologi merupakan studi tentang pengetahuan yang mengkaji mengenai peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan. Landasan yang ketiga atau yang terakhir adalah aksiologi. Aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari tentang nilai-nilai, terutama nilai etika dan estetika. Kata aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu "axios" artinya "berharga" atau "layak" dan "logos" yang berarti "ilmu". Cabang ilmu aksiologi mempertanyakan mengenai bagaimana nilai-nilai moral maupun praktis memengaruhi perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan. Ilmu aksiologi berupaya untuk mencapai hakikat dan manfaat pengetahuan dengan memberikan akses kemudahan yang bersangkutan dengan kehidupan sosial dan keseimbangan alam di dalam kehidupan manusia.

Berdasarkan pokok masalah ilmu pengetahuan yang meliputi aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi, dapat dirumuskan bahwa Ilmu Pengetahuan dapat terbentuk melalui beberapa syarat dan mengandung sifat-sifat ilmiah antara lain:


a.) Objektif. Ilmu pengetahuan harus dibentuk berdasarkan kajian yang bersifat transparan dimana hal tersebut nampak bentuknya baik dari luar maupun dari dalam. Objek yang dicari dapat berupa kebenaran baik material maupun non-material. Ilmu pengetahuan harus dikaji sebenar-benarnya tanpa memasukkan perpektif atau pandangan pihak tertentu baik dari subjek peneliti maupun penunjang lainnya.


b.) Metodis. Ilmu pengetahuan harus memiliki metode ilmiah dalam pengkajiannya. Metodis berasal dari bahasa Yunani "Metodos" yang memiliki arti "cara" atau "jalan". Metode diperlukan dalam kajian ilmu pengetahuan sebagai cara sistematis yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data. Metodis juga menjadi salah satu upaya untuk mencegah kesalahan-kesalahan dalam mencari kebenaran.


c.) Sistematis. Ilmu pengetahuan harus disusun secara sistematis atau teratur. Menurut KBBI, sistematis memiliki arti teratur menurut sistemnya yang diatur baik-baik. Pendekatan sistematis diperlukan agar ilmu yang diterangkan dapat berkembang secara progresif, bersifat valid, dan dapat dipercaya. Hal tersebut juga diperlukan untuk meminimalisasi adanya data yang tidak terstruktur.


d.) Universal. Ilmu pengetahuan bersifat universal artinya kebenaran dalam ilmu pengetahuan bersifat umum (tidak tentu). Ilmu-ilmu yang dikaji tidaklah terikat oleh batasan tertentu melainkan memiliki ranah yang terbuka, luas, dan umum sehingga segala objek dari tindakan manusia dan alam dapat dijadikan sumber kajian ilmu pengetahuan.

Hakikat ilmu pengetahuan dapat terbentuk melalui manusia yang memiliki karakteristik berbeda dimana setiap karakter memiliki nilai yang unik. Karakteristik tersebut kemudian menjadi potensi untuk pengembangan ilmu yang mencakup segala aspek kehidupan. Pengetahuan merupakan bagian esensial dari eksistensi manusia dan dunia karena ilmu pengetahuan berasal dari buah pikir aktivitas manusia yang dinyatakan melalui tindakan penelitian. Secara garis besar, ilmu pengetahuan merupakan kumpulan teori yang berkontribusi dalam kehidupan manusia dan mampu dijadikan landasan sesuai kebenaran maupun pemahaman tentang dunia.

Ditulis oleh: Zahra Putri Ramadhani

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu, https://media.neliti.com/media/publications/389275-none-a1ba1d1f.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun