Hujan agak mereda, kami pun kembali ke kereta setelah membeli bekal makan siang ala kadarnya. Menu makan siang kali ini cukup dengan Khao niaw sai Khai chiaw  (ketan dan telur dadar) serta Somtam atau papaya salad, cukup mengenyangkan. Kereta pun melaju perlahan menuju ke Bangkok. Sang guide kembali menyapa penumpang, suasana tampak meriah, sesekali terlihat bertepuk tangan, kami tak tahu maksudnya. Untuk meramaikan suasana dia melemparkan pertanyaan kepada penumpang lalu memberinya hadiah kepada yang bisa menjawab dengan benar. Cukup kreatif, tapi kami tak bisa berpartisipasi, tak ada pertanyaan dalam bahasa Inggris. Kami pun akhirnya memilih memperbincangkan negara Znedek, Republik Ceko.
Tak terasa, lampu-lampu kota mulai terlihat, suasana metropolis kembali muncul, pemandangan yang cukup kontras dengan sebelumnya. Kami baru saja memasuki kota Bangkok. Dari pinggiran kota Bangkok menuju ke Stasiun Hua Lampong ditempuh cukup lama. Beberapa kali kereta harus berhenti karena harus melintasi jalanan kota. Itulah bedanya Thailand dengan Indonesia, jika di negara kita kereta melaju terus ketika menemui persimpangan jalan, di Bangkok, kereta harus berhenti, lalu kereta berjalan jika pintu palang kereta sudah ditutup. Sesampainya di stasiun Hua Lampong, kereta pun berhenti. Kami pun bergegas keluar mencari taksi untuk kembali ke apartemen kami. Hari yang melelahkan tapi menyenangkan. Besoknya kami harus beraktifitas kembali di kampus masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H