Mohon tunggu...
Moh Zahirul Alim
Moh Zahirul Alim Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati sosial, politik, pendidikan sekaligus pemilik blog www.paradigmabintang.com

Pemerhati sosial, politik, pendidikan sekaligus pemilik blog www.paradigmabintang.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Esensi Menulis Puisi

5 April 2023   10:53 Diperbarui: 5 April 2023   11:02 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis puisi pada hakikatnya adalah melukiskan perasaan dalam bahasa tulis yang metaforik, hiperbolik dan simbolik. Puisi adalah ekspresi hati dan pikiran yang sangat ikonik. Dengan puisi seseorang dapat mengungkapkan apa yang ia rasakan dengan jujur. 

Lewat bait-bait puisi, seorang pujangga atau penyair dapat menggambarkan isi hatinya tanpa terbatas oleh ruang dan waktu, memuji apa pun dan siapa pun yang dikehendaki dengan bahasa yang indah serta mengiaskannya dengan bahasa-bahasa simbol yang menawan. Namun, puisi juga merupakan sarana seseorang menumpahkan kekesalan, kedongkolan, kesedihan, dan segala angkara murka. Tak sedikit puisi berisikan narasi yang mellow, patah hati, risau dan gelisah. 

Adapula puisi yang berisikan semangat, tekad dan harapan. Apapun itu, puisi adalah media bagi perasaan berbicara. Berikut puisi terbaru saya. Selamat menikmati!

Ikrar

Aku berada dalam kesunyian angkasa

Untuk kemudian

Memutuskan satu dari sekian warna pelangi

Tak akan ada yang meleset

Apalagi luput

Hidup adalah pertaruhan

Selain juga tentang pertempuran 

Ihwal yang satu ini

Memang sudah ditakdirkan

Telah ada garisnya

Aku sudah menghitung betul

Kalkulasi langit-bumi telah purna

Segera aku ikrarkan 

Semoga tidak salah

Pamekasan, 1 April 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun